Semua Artikel

Hindari 9 Makanan Ini Menjelang Persalinan

Hamzah
14 Jun 2025
Share Facebook Twitter WhatsApp
Hindari 9 Makanan Ini Menjelang Persalinan

Menjelang persalinan, tubuh Moms butuh energi, stamina, dan sistem pencernaan yang bekerja dengan baik. Tapi tidak semua makanan aman dikonsumsi di fase ini. Beberapa jenis justru bisa menyebabkan gangguan pencernaan, memperburuk rasa mulas, bahkan meningkatkan risiko infeksi yang berbahaya bagi bayi. Memahami apa saja yang perlu dihindari menjelang persalinan sangat penting untuk mendukung proses kelahiran […]

Menjelang persalinan, tubuh Moms butuh energi, stamina, dan sistem pencernaan yang bekerja dengan baik. Tapi tidak semua makanan aman dikonsumsi di fase ini. Beberapa jenis justru bisa menyebabkan gangguan pencernaan, memperburuk rasa mulas, bahkan meningkatkan risiko infeksi yang berbahaya bagi bayi. Memahami apa saja yang perlu dihindari menjelang persalinan sangat penting untuk mendukung proses kelahiran yang lancar dan aman. Berikut adalah daftar makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi di akhir trimester kehamilan.

Mengapa Pola Makan Jelang Persalinan Itu Penting?

Di akhir kehamilan, tubuh sedang bersiap menghadapi tantangan besar. Otot-otot rahim bekerja ekstra, hormon berubah drastis, dan sistem pencernaan melambat. Makanan yang masuk di masa ini harus mendukung energi tanpa membebani sistem pencernaan atau memperbesar risiko infeksi. Pilihan makanan yang salah dapat memicu kontraksi usus, gangguan lambung, bahkan menyebabkan komplikasi bila harus menjalani tindakan medis seperti operasi caesar darurat.

Baca juga: Bagaimana cara Membuat Birth Plan untuk Persalinan

Daftar Makanan yang Dilarang atau Perlu Dibatasi Menjelang Melahirkan

Hindari Makanan Ini Menjelang Persalinan

Sumber gambar: iStock

1. Makanan Tinggi Lemak dan Minyak

Menjelang melahirkan, sistem pencernaan Moms cenderung melambat, sehingga konsumsi makanan berlemak seperti gorengan, santan kental, dan fast food dapat memicu mual, kembung, hingga diare. Beban tambahan ini tentu akan menyulitkan tubuh dalam menghadapi kontraksi dan persiapan persalinan.

Efek negatif dari makanan berminyak bukan hanya membuat tidak nyaman, tetapi juga bisa memicu muntah dan dehidrasi saat kontraksi berlangsung. Oleh karena itu, penting untuk memilih makanan yang lebih ringan dan mudah dicerna untuk menjaga stamina tubuh tetap optimal.

2. Produk Olahan Susu yang Tidak Dipasteurisasi

Keju lunak seperti brie, camembert, dan blue cheese yang tidak melewati proses pasteurisasi berisiko mengandung bakteri Listeria. Bakteri ini bisa sangat berbahaya bagi Moms dan janin karena mampu menyebabkan infeksi serius.

Infeksi Listeria (listeriosis) bisa menimbulkan komplikasi serius seperti keguguran, kelahiran prematur, hingga infeksi pada bayi baru lahir. Maka dari itu, pastikan produk susu yang dikonsumsi telah melalui proses pasteurisasi dan aman untuk ibu hamil.

Baca juga: Bahaya Listeriosis pada Ibu Hamil, Ini Penjelasannya!

3. Daging dan Telur Mentah atau Setengah Matang

Makanan seperti sushi dengan ikan mentah, telur setengah matang, dan steak yang tidak matang sempurna berisiko mengandung bakteri Salmonella atau parasit Toksoplasma. Kedua patogen ini dapat mengganggu sistem pencernaan dan berdampak pada kehamilan.

Infeksi yang ditimbulkan bisa menyebabkan diare parah, demam, bahkan memengaruhi kontraksi dan kesehatan janin. Agar lebih aman, pastikan semua makanan hewani dimasak hingga matang sempurna sebelum dikonsumsi oleh Moms.

Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil Makan Daging Setengah Matang?

4. Minuman Berkafein Tinggi

Kafein dalam jumlah besar dapat memengaruhi sistem saraf dan meningkatkan tekanan darah, serta detak jantung. Pada masa menjelang persalinan, Moms justru membutuhkan istirahat yang cukup, bukan rangsangan berlebih dari kafein.

Efek samping seperti jantung berdebar, sulit tidur, dan rasa cemas bisa memperburuk kesiapan tubuh menghadapi persalinan. Sebaiknya batasi konsumsi kafein hingga maksimal 200 mg per hari atau sekitar satu cangkir kopi untuk menjaga kenyamanan tubuh.

Baca juga: Bahaya Kopi untuk Ibu Hamil: Apa yang Perlu Anda Ketahui

5. Minuman Bersoda dan Pemanis Buatan

Minuman berkarbonasi sering kali membuat perut terasa penuh dan kembung. Kombinasi gas dan pemanis buatan yang dikandungnya juga tidak ideal untuk Moms, apalagi di masa menjelang kelahiran.

Kondisi perut yang penuh bisa memperparah rasa tidak nyaman ketika kontraksi dimulai. Selain itu, beberapa pemanis buatan memiliki efek samping terhadap sistem pencernaan dan metabolisme ibu hamil jika dikonsumsi berlebihan.

Baca juga: Bahaya Minum Soda Saat Hamil, Gangguan Perkembangan Otak Hingga Obesitas Pada Bayi

6. Buah Nanas dan Pepaya Muda (Dalam Jumlah Besar)

Meskipun belum ada larangan medis yang mutlak, konsumsi nanas dan pepaya muda secara berlebihan kerap dihubungkan dengan potensi stimulasi kontraksi dini. Enzim bromelain dan papain yang terkandung dalam buah-buahan ini dapat memicu ketidaknyamanan pada saluran pencernaan.

Bila dikonsumsi dalam jumlah besar, enzim ini dikhawatirkan menyebabkan gangguan seperti diare atau kontraksi sebelum waktunya. Agar tetap aman, Moms dianjurkan mengonsumsi buah-buahan ini dalam jumlah wajar dan dalam kondisi matang sempurna.

Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil Makan Buah Nanas?

7. Makanan Pedas

Sambal dan makanan pedas bersantan bisa menjadi musuh bagi sistem pencernaan Moms menjelang persalinan. Rasa pedas yang berlebihan kerap menyebabkan heartburn, diare, serta nyeri perut yang tidak diinginkan saat kontraksi muncul.

Selain rasa terbakar di dada, makanan pedas juga meningkatkan risiko buang air besar saat mengejan, yang tentu bisa memicu ketidaknyamanan tambahan. Menghindari makanan pedas dapat membantu menjaga kondisi perut tetap tenang dan siap menghadapi persalinan.

Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil Mengonsumsi Makanan Pedas?

8. Sayuran Mentah yang Tidak Dicuci Bersih

Sayuran seperti selada, tauge, dan lalapan yang disajikan mentah tanpa pencucian menyeluruh bisa menjadi media penyebaran bakteri dan parasit. Hal ini sangat berisiko bagi Moms karena sistem imun saat hamil lebih sensitif terhadap kontaminasi makanan.

Efek dari konsumsi sayuran kotor bisa berupa keracunan makanan, diare, hingga infeksi yang berbahaya bagi janin. Pastikan semua sayuran dicuci dengan air bersih mengalir atau direndam dengan cairan khusus pembersih sayur sebelum dikonsumsi.

9. Seafood Mentah atau Kerang Setengah Matang

Seperti halnya daging, seafood mentah, termasuk sashimi atau kerang setengah matang mengandung risiko patogen berbahaya seperti Vibrio dan Norovirus. Mengonsumsinya bisa menyebabkan keracunan makanan atau infeksi perut yang serius.

Untuk menjaga kesehatan Moms dan janin, penting memastikan bahwa semua makanan laut dimasak hingga benar-benar matang. Memasak dengan suhu tinggi akan membunuh kuman berbahaya dan membuat konsumsi seafood tetap aman menjelang persalinan.

Baca juga: Bolehkan Ibu Hamil Makan Kerang Hijau? Cari Tau Di Sini

Tips Makan Aman Menjelang Persalinan

  • Pilih makanan tinggi serat dan rendah lemak untuk mencegah sembelit dan membantu pencernaan

  • Konsumsi karbohidrat kompleks seperti oatmeal, nasi merah, atau roti gandum

  • Pastikan makanan dimasak dengan matang sempurna

  • Minum air putih cukup untuk menjaga hidrasi tubuh

  • Makan dalam porsi kecil tapi sering agar tidak merasa begah

Menjelang melahirkan, apa yang Moms konsumsi bisa berdampak langsung pada kenyamanan, energi, dan kelancaran proses persalinan. Menghindari makanan berisiko tinggi seperti daging mentah, produk tak dipasteurisasi, makanan tinggi lemak, serta membatasi kafein adalah langkah sederhana namun krusial. Dengan pilihan makanan yang tepat dan dukungan dari Dads, Moms bisa memasuki proses persalinan dalam kondisi tubuh dan mental yang jauh lebih siap.

Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi. 

Referensi:

Share Facebook Twitter WhatsApp

Artikel Terkait

Masa Kehamilan Cara Membaca Hasil USG Kehamilan dengan Mudah dan Akurat

Cara Membaca Hasil USG Kehamilan dengan Mudah dan Akurat

Hamzah
12 Nov 2025

Hasil USG kehamilan adalah salah satu cara utama bagi Moms dan tenaga medis untuk memantau perkembangan janin dalam kandungan. Namun, bagi sebagian besar orang, memahami hasil USG bisa membingungkan karena…

Selengkapnya
Masa Kehamilan Payudara Tidak Membesar Saat Hamil, Benarkah Tidak Normal?

Payudara Tidak Membesar Saat Hamil, Benarkah Tidak Normal?

Admin
07 Nov 2025

Payudara yang membesar saat hamil merupakan hal yang normal. Umumnya, ibu hamil akan merasakan perubahan payudara pada trimester ketiga kehamilan, atau menjelang masa menyusui. Namun bagaimana jika payudara tidak membesar…

Selengkapnya
Masa Kehamilan Tes Genetik Bantu Deteksi Risiko Penyakit di Awal Kehamilan, Penting!

Tes Genetik Bantu Deteksi Risiko Penyakit di Awal Kehamilan, Penting!

Admin
06 Nov 2025

Apakah Anda sedang merencanakan kehamilan dalam waktu dekat? Tahukah Anda memeriksakan kesehatan sebelum memulai promil sangat penting dan berpengaruh pada calon bayi nantinya.  Salah satunya dengan melakukan tes genetik saat…

Selengkapnya