Mengalami bau mulut saat hamil bisa membuat Moms merasa tidak nyaman, bahkan menurunkan rasa percaya diri. Hal ini ternyata bukan hal aneh, justru cukup umum terjadi. Banyak perubahan dalam tubuh selama kehamilan, termasuk perubahan hormon, bisa memengaruhi kondisi mulut dan napas Moms. Meski terkesan sepele, bau mulut bisa jadi tanda bahwa tubuh butuh perhatian lebih. […]
Mengalami bau mulut saat hamil bisa membuat Moms merasa tidak nyaman, bahkan menurunkan rasa percaya diri. Hal ini ternyata bukan hal aneh, justru cukup umum terjadi. Banyak perubahan dalam tubuh selama kehamilan, termasuk perubahan hormon, bisa memengaruhi kondisi mulut dan napas Moms. Meski terkesan sepele, bau mulut bisa jadi tanda bahwa tubuh butuh perhatian lebih.
Bau mulut, atau disebut juga halitosis, adalah kondisi di mana napas berbau tidak sedap. Saat hamil, tubuh mengalami perubahan hormonal dan metabolik yang bisa memperburuk kondisi mulut, bahkan bagi Moms yang sebelumnya jarang mengalami bau mulut. Kondisi ini sering muncul di trimester pertama, bersamaan dengan mual dan muntah.
Penyebab Bau Mulut Saat Hamil

Sumber gambar: iStock
1. Perubahan Hormon
Selama kehamilan, lonjakan hormon estrogen dan progesteron dapat memengaruhi berbagai sistem tubuh, termasuk kesehatan mulut. Salah satu dampaknya adalah berkurangnya produksi air liur yang menyebabkan mulut menjadi kering, dan kondisi ini sangat rentan menimbulkan bau tidak sedap.
Air liur berfungsi penting dalam menjaga kebersihan rongga mulut dan menetralkan asam. Ketika produksi air liur berkurang, bakteri lebih mudah berkembang biak, sehingga bau mulut selama hamil pun jadi lebih sulit dihindari. Inilah sebabnya mengapa menjaga kelembapan mulut sangat penting bagi Moms.
2. Morning Sickness
Mual dan muntah di trimester awal kehamilan juga menjadi penyebab umum bau mulut. Ketika asam lambung naik ke mulut akibat muntah berulang, enamel gigi bisa terkikis dan menyisakan bau asam yang tidak sedap.
Selain merusak lapisan gigi, cairan asam tersebut juga mengganggu keseimbangan pH mulut. Kondisi ini menciptakan lingkungan ideal bagi bakteri penyebab bau berkembang. Oleh karena itu, Moms disarankan untuk berkumur air bersih setelah muntah agar mulut tetap segar.
Baca juga: Morning Sickness saat Hamil, Atasi dengan Tips Berikut
3. Gusi Berdarah atau Radang Gusi
Perubahan hormonal saat hamil juga meningkatkan risiko radang gusi atau gingivitis. Gejala seperti gusi bengkak, kemerahan, dan mudah berdarah sering muncul dan tak jarang diabaikan oleh Moms.
Padahal, kondisi ini memungkinkan bakteri berkembang lebih banyak di area gusi yang luka. Jika tidak ditangani, radang gusi bisa memperburuk bau mulut dan bahkan berisiko memicu komplikasi kesehatan mulut lainnya selama kehamilan.
4. Perubahan Pola Makan
Kehamilan sering membuat selera makan berubah, termasuk meningkatnya konsumsi makanan manis atau bertepung. Jenis makanan ini cenderung lebih mudah menempel di gigi dan menjadi sumber makanan bagi bakteri penyebab bau mulut.
Jika sisa makanan tidak dibersihkan dengan baik, bakteri akan memfermentasi gula dan menghasilkan senyawa sulfur yang berbau tidak sedap. Oleh karena itu, penting bagi Moms untuk tetap menjaga pola makan seimbang dan membatasi camilan manis yang lengket.
Baca juga: Makanan Untuk Bumil: Pilihan Terbaik untuk Kesehatan Ibu dan Janin
5. Kurangnya Perawatan Gigi dan Mulut
Mual dan muntah sering kali membuat Moms enggan menyikat gigi atau flossing secara teratur. Padahal, rutinitas perawatan mulut yang terabaikan bisa menyebabkan penumpukan plak, sisa makanan, dan bakteri di rongga mulut.
Ketika kebersihan mulut tidak terjaga, risiko bau mulut meningkat drastis. Menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride dan membersihkan sela gigi tetap penting, bahkan saat kondisi tubuh Moms sedang tidak nyaman.
6. Kondisi Medis Lain
Selain faktor langsung dari mulut, kondisi kesehatan lain seperti GERD (gastroesophageal reflux disease) dan diabetes gestasional juga bisa menyebabkan bau mulut saat hamil. Kedua penyakit ini berkaitan dengan produksi asam atau kadar gula darah yang tinggi dalam tubuh.
Pada kasus GERD, asam lambung sering naik tanpa disadari dan menciptakan rasa pahit atau asam di mulut. Sementara itu, gula darah tinggi juga memengaruhi keseimbangan mikroba di mulut. Jika Moms mengalami gejala seperti ini, konsultasi dengan dokter menjadi langkah bijak.
Baca juga: Mengenal Perbedaan Antara Mual Hamil dan Maag
Gejala yang Perlu Moms Perhatikan
Selain bau mulut itu sendiri, beberapa gejala berikut bisa menyertainya:
-
Mulut terasa kering
-
Rasa tidak enak di lidah
-
Gusi mudah berdarah
-
Lapisan putih pada lidah
-
Sering merasa haus
-
Mual atau muntah terus-menerus
Cara Mengatasi Bau Mulut Saat Hamil

Sumber gambar: iStock
1. Perbanyak Minum Air Putih
Konsumsi air putih yang cukup adalah langkah paling sederhana namun sangat penting untuk mengatasi bau mulut saat hamil. Dehidrasi bisa membuat mulut kering, yang memperparah pertumbuhan bakteri penyebab napas tidak sedap. Dengan minum air secara teratur, kelembapan rongga mulut tetap terjaga dan produksi air liur pun optimal.
Selain menjaga kelembapan, air putih juga membantu membersihkan sisa makanan dan asam dari mulut secara alami. Moms disarankan untuk minum setidaknya 8–10 gelas air setiap hari, dan lebih banyak jika cuaca panas atau setelah muntah karena morning sickness.
Baca juga: Kurang Minum Air Putih saat Hamil, Apa Risikonya?
2. Sikat Gigi dengan Rutin dan Benar
Menyikat gigi dua kali sehari sangat penting untuk menjaga kebersihan mulut selama kehamilan. Gunakan pasta gigi yang lembut dan diformulasikan aman untuk ibu hamil, serta jangan lupa untuk menyikat lidah karena di sanalah banyak bakteri penyebab bau berkembang.
Sikat gigi sebaiknya dilakukan setelah sarapan dan sebelum tidur. Jika Moms merasa mual saat menyikat gigi, pilih sikat dengan kepala kecil dan hindari aroma pasta yang terlalu tajam. Menyikat dengan perlahan juga bisa membantu mengurangi rasa tidak nyaman.
3. Gunakan Benang Gigi dan Obat Kumur Bebas Alkohol
Membersihkan sela-sela gigi menggunakan dental floss bisa mengangkat sisa makanan yang tidak terjangkau sikat. Plak dan kotoran di sela gigi inilah yang sering jadi sumber bau tidak sedap saat hamil.
Untuk hasil lebih maksimal, gunakan juga obat kumur bebas alkohol yang aman digunakan selama kehamilan. Kandungan antiseptik ringan dalam obat kumur membantu menekan pertumbuhan bakteri tanpa mengganggu keseimbangan mulut Moms.
4. Batasi Makanan Penyebab Bau
Makanan seperti bawang, durian, kopi, dan makanan manis berlebihan bisa memperburuk bau napas. Saat hamil, sebaiknya Moms lebih selektif dalam memilih makanan demi menjaga kesegaran mulut.
Alih-alih camilan manis, pilih buah-buahan segar seperti apel, semangka, atau pir. Buah tinggi air dan serat ini tidak hanya menyegarkan mulut tapi juga membantu membersihkan gigi secara alami dan mendorong produksi air liur.
5. Hindari Muntah Berulang
Jika Moms mengalami morning sickness yang cukup parah hingga sering muntah, segera konsultasikan ke dokter kandungan. Muntah berulang membuat asam lambung sering naik ke mulut, yang memperparah bau dan merusak enamel gigi.
Dokter bisa memberikan penanganan atau suplemen yang aman untuk mengurangi mual. Selain itu, biasakan berkumur dengan air hangat setelah muntah agar asam lambung tidak terlalu lama menetap di mulut.
Baca juga: Buah Penghilang Mual Saat Hamil: Pilihan Alami untuk Mengatasi Morning Sickness
6. Konsumsi Yogurt atau Probiotik
Yogurt tawar tanpa tambahan gula bisa membantu menjaga keseimbangan bakteri baik di dalam mulut dan sistem pencernaan. Kandungan probiotik di dalamnya efektif mengurangi bakteri penyebab bau tidak sedap.
Jika Moms tidak menyukai yogurt, alternatif lainnya adalah suplemen probiotik yang aman untuk ibu hamil. Konsultasikan lebih dulu ke dokter atau bidan sebelum mengonsumsi, terutama jika Moms memiliki alergi susu atau intoleransi laktosa.
7. Rutin Periksa ke Dokter Gigi
Perawatan gigi tidak boleh diabaikan selama masa kehamilan. Idealnya, Moms menjalani pemeriksaan gigi minimal dua kali selama kehamilan—sekali di awal dan sekali menjelang trimester ketiga.
Dokter gigi bisa mendeteksi dini adanya masalah seperti radang gusi atau karies yang jadi pemicu bau mulut. Jangan ragu untuk menginformasikan bahwa Moms sedang hamil, agar prosedur yang dilakukan disesuaikan dan tetap aman.
Bau mulut saat hamil bukanlah hal yang berbahaya, tapi bisa jadi pertanda bahwa tubuh Moms sedang butuh perhatian lebih, terutama dari sisi kebersihan mulut dan pola makan. Dengan mengenali penyebabnya dan melakukan perawatan sederhana, bau mulut bisa dicegah dan diatasi tanpa risiko bagi janin.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi:
- MomJunction. “Bad Breath During Pregnancy: Causes And Remedies”. Tanggal Akses 19 Juni 2025.
- What to Expect. “Gross Pregnancy Symptoms That Are Totally Normal”. Tanggal Akses 19 Juni 2025.
- Bespoke Smile. “Bad Breath in Pregnancy: Common Causes and 10 Dentist-Approved Tips”. Tanggal Akses 19 Juni 2025.