Beristirahat saat hamil memang penting, tapi Moms, terlalu sering diam dan jarang bergerak justru bisa menimbulkan dampak negatif bagi tubuh dan perkembangan janin. Kurang aktivitas fisik selama kehamilan bukan hanya memengaruhi kebugaran, tapi juga bisa meningkatkan risiko komplikasi serius. Apa yang Terjadi Jika Ibu Hamil Jarang Bergerak? Saat hamil, tubuh mengalami banyak perubahan fisik dan […]
Beristirahat saat hamil memang penting, tapi Moms, terlalu sering diam dan jarang bergerak justru bisa menimbulkan dampak negatif bagi tubuh dan perkembangan janin. Kurang aktivitas fisik selama kehamilan bukan hanya memengaruhi kebugaran, tapi juga bisa meningkatkan risiko komplikasi serius.
Apa yang Terjadi Jika Ibu Hamil Jarang Bergerak?
Saat hamil, tubuh mengalami banyak perubahan fisik dan hormonal. Bergerak aktif seperti berjalan ringan, senam hamil, atau sekadar peregangan membantu tubuh menyesuaikan diri. Jika Moms terlalu lama duduk atau berbaring tanpa aktivitas, metabolisme bisa melambat dan sirkulasi darah terganggu.
Baca juga: 5 Rekomendasi Olahraga yang Tepat untuk Ibu Hamil
Risiko Kesehatan Akibat Kurang Bergerak saat Hamil

Sumber gambar: iStock
1. Peningkatan Risiko Pembekuan Darah (Trombosis)
Duduk terlalu lama bisa memperlambat aliran darah, terutama di area kaki. Kondisi ini meningkatkan risiko deep vein thrombosis (DVT), pembekuan darah yang bisa berbahaya jika sampai ke paru-paru.
2. Kenaikan Berat Badan Berlebih
Jarang bergerak membuat tubuh lebih sulit membakar kalori, yang bisa menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak terkendali selama hamil. Ini berisiko menyebabkan diabetes gestasional dan tekanan darah tinggi.
Baca juga: Ketahuilah 8 Cara Menurunkan Berat Badan Saat Hamil
3. Sembelit dan Gangguan Pencernaan
Aktivitas fisik membantu kerja sistem pencernaan. Bila Moms terlalu sering berdiam diri, usus bekerja lebih lambat, meningkatkan kemungkinan sembelit dan perut kembung.
4. Nyeri Punggung dan Otot
Gerakan ringan membantu menjaga kelenturan otot dan tulang belakang. Tanpa aktivitas yang cukup, nyeri punggung bisa semakin parah, terutama saat usia kehamilan bertambah.
Baca juga: Pelvic Inflammatory Disease (PID): Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya
5. Kelelahan Berlebih dan Suasana Hati Tidak Stabil
Ironisnya, makin diam, makin lelah. Kurangnya sirkulasi darah dan oksigen ke otak serta tubuh bisa membuat Moms merasa cepat lemas. Tak hanya fisik, tapi juga memengaruhi mood, memperburuk risiko baby blues hingga depresi.
6. Gangguan Tidur (Insomnia)
Olahraga ringan membantu kualitas tidur jadi lebih baik. Moms yang kurang bergerak lebih mungkin mengalami sulit tidur atau terbangun tengah malam.
Baca juga: Inilah 6 Dampak Insomnia Pada Ibu Hamil, Wajib Tau!
7. Risiko Proses Persalinan yang Lebih Sulit
Ibu hamil yang aktif cenderung memiliki otot panggul dan perut yang lebih siap untuk menghadapi kontraksi dan proses melahirkan. Jarang bergerak bisa membuat otot lebih kaku dan stamina lebih rendah.
Kenapa Moms Sering Malas Bergerak Saat Hamil?
Faktor seperti mual, lemas, perubahan hormon, hingga rasa tidak nyaman di trimester pertama atau akhir bisa membuat Moms enggan untuk beraktivitas. Itu hal wajar. Tapi penting untuk membedakan antara istirahat yang cukup dengan kebiasaan pasif yang berlebihan.
Cara Aman Tetap Aktif saat Hamil
Berikut beberapa tips untuk membantu Moms tetap bergerak tanpa membahayakan kehamilan:
-
Berjalan kaki setiap pagi atau sore selama 15–30 menit.
-
Lakukan peregangan ringan setelah duduk lama.
-
Ikut kelas senam hamil atau yoga prenatal.
-
Gunakan birth ball saat duduk untuk melatih keseimbangan otot.
-
Naik-turun tangga pelan sebagai bentuk olahraga ringan.
Tentu saja, semua aktivitas harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan dan usia kehamilan. Selalu konsultasikan dulu dengan dokter sebelum memulai program gerak tertentu, terutama jika Moms punya riwayat komplikasi.
Baca juga: Amankah Ibu Hamil Lari Pagi? Ini Faktanya
Apakah Semua Ibu Hamil Boleh Aktif?
Tidak semua Moms bisa bergerak bebas. Pada kondisi seperti plasenta previa, risiko preterm labor, atau kehamilan dengan komplikasi lain, dokter mungkin menyarankan bed rest. Namun bagi kehamilan tanpa risiko tinggi, aktivitas ringan justru sangat dianjurkan.
Jarang bergerak saat hamil bisa memicu berbagai risiko kesehatan untuk Moms dan janin. Mulai dari nyeri otot, gangguan pencernaan, hingga komplikasi serius seperti trombosis dan proses persalinan yang lebih sulit. Menjaga tubuh tetap aktif, meski hanya lewat gerakan ringan — adalah salah satu kunci kehamilan sehat. Jangan ragu untuk bergerak, selama sesuai anjuran medis dan mendengarkan tubuh Moms sendiri.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi:
- NCBI. “Pregnancy Physical Activity and Sedentary Behavior”. Tanggal Akses 19 Juni 2025.
- Pregnancy, Birth and Baby. “Dealing with fatigue during your pregnancy”. Tanggal Akses 19 Juni 2025.
- Healthline. “Pregnancy Fatigue”. Tanggal Akses 19 Juni 2025.