Bahaya lari saat hamil muda wajib diketahui bagi bumil yang sedang berada di trimester pertama ataupun trisemester terakhir. Ketika hamil, mereka dituntut untuk mengatur kondisi tubuhnya agar tidak kecapekan, dengan hal ini bumil dianjurkan untuk tetap beraktivitas namun dengan aktifitas yang ringan. Tak ada salahnya untuk melakukan olahraga ringan untuk ibu hamil, namun apakah lari […]
Bahaya lari saat hamil muda wajib diketahui bagi bumil yang sedang berada di trimester pertama ataupun trisemester terakhir. Ketika hamil, mereka dituntut untuk mengatur kondisi tubuhnya agar tidak kecapekan, dengan hal ini bumil dianjurkan untuk tetap beraktivitas namun dengan aktifitas yang ringan. Tak ada salahnya untuk melakukan olahraga ringan untuk ibu hamil, namun apakah lari termasuk olahraga yang disarankan untuk bumil? Simak penjelasan berikut.
Apakah Bumil Boleh Berolahraga Lari?

Olahraga merupakan aktivitas penting yang harus dilakukan untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap prima. Banyak jenis olahraga yang akan memberikan manfaat bagi tubuh, khususnya olahraga lari. Namun bagi bumil, olahraga lari merupakan olahraga yang tidak dianjurkan.
Pada usia kehamilan muda, yakni di trimester pertama, kondisi kehamilan akan lebih rentan terkena distraksi. Oleh karena itu bumil perlu menjaga kondisi fisiknya agar tidak melakukan aktivitas berat. Olahraga lari adalah salah satu aktivitas yang berat dimana perut akan mengalami guncangan sehingga dikhawatirkan kondisi tersebut akan berdampak pada janin yang ada di dalam kandungan.
Bahaya Lari Saat Hamil Muda

1. Kondisi Tubuh Melemah
Pada usia kehamilan trisemester pertama, biasanya ibu hamil diwanti-wanti untuk tidak melakukan aktivitas berat seperti misalnya lari. Apabila hal itu tetap dilakukan akan membawa efek pada perut, punggung dan juga pinggang. Kelelahan ini akan menimbulkan dampak buruk yakni kondisi yang melemah pada ibu hamil, hingga akhirnya drop dan kemudian jatuh sakit.
2. Nyeri pada Perut
Bumil yang tetap memaksakan diri untuk melakukan olahraga lari akan sangat berbahaya pada kesehatan perutnya. Perut akan mengalami nyeri dan bisa jadi memberikan efek buruk pada janin. Jika hal ini terjadi, segeralah istirahat dari aktivitas lari kemudian meminta orang lain untuk membawa Anda ke rumah sakit terdekat. Segera lakukan USG untuk melihat kondisi kandungan.
3. Memberikan Peluang Keguguran
Keguguran pada usia kehamilan muda terjadi karena banyak faktor seperti misalnya perut terguncang hebat. Ketika bumil melakukan olahraga lagi otomatis akan terjadi guncangan pada perut yang berpotensi menimbulkan keguguran.oleh karena itu disarankan untuk menghindari aktivitas ekstrim yang bisa membahayakan nyawa yang berada di kandungan.
Olahraga untuk Ibu Hamil

1. Sepeda Statis
Sepeda statis adalah salah satu jenis olahraga untuk ibu hamil karena minim terjadinya resiko jatuh atau terbentur. Ketika bersepeda statis, berat badan bumil akan tertopang dan potensi terjadinya guncangan juga kecil.
2. Yoga dan Pilates
Banyak sekali jenis senam yang aman dilakukan untuk ibu hamil salah satunya yoga dan pilates. Yoga dan pilates akan membawa perubahan-perubahan kecil pada ibu hamil yang nantinya akan membawa manfaat bagi kondisi tubuhnya. Dengan rutin melakukan yoga dan pilates, bumil akan belajar untuk mengatur pernapasan, memperkuat panggul, memperbaiki postur tubuh, meminimalisir rasa cemas, dan mengurangi terjadinya sakit pinggang. Namun yang perlu diingat bahwa olahraga ini dilakukan secukupnya saja, jangan sampai tubuh bumil mengalami kelelahan.
3. Berenang
Olahraga air ini ternyata dapat menimbulkan efek ketenangan dan juga meminimalisir resiko cedera. Ketika berenang, keluhan pegal dan kaku di bagian tubuh akan berkurang karena saat itu otot ikut bergerak secara aktif. Namun tidak dianjurkan untuk melakukan renang setiap hari. Lakukan secukupnya saja dan jangan sampai mengganggu kondisi kehamilan Anda.
Itulah berbagai bahaya lari saat hamil muda. Olahraga lari termasuk aktivitas berat yang sebaiknya dihindari bagi ibu hamil muda. Dengan peluang resiko yang besar, sebaiknya bumil tidak melakukan aktivitas lari, namun disarankan untuk melakukan olahraga lain yang lebih aman.