Puasa memiliki banyak manfaat spiritual dan kesehatan, tetapi bagi ibu hamil, pertanyaan yang sering muncul adalah, “Amankah ibu hamil berpuasa?” Moms, setiap kehamilan itu unik, dan keputusan untuk berpuasa harus mempertimbangkan kesehatan Moms sendiri dan bayi yang sedang dikandung. Lantas apakah boleh berpuasa ketika sedang hamil? Akan kita bahas berbagai sudut pandang medis dan agama […]
Puasa memiliki banyak manfaat spiritual dan kesehatan, tetapi bagi ibu hamil, pertanyaan yang sering muncul adalah, “Amankah ibu hamil berpuasa?” Moms, setiap kehamilan itu unik, dan keputusan untuk berpuasa harus mempertimbangkan kesehatan Moms sendiri dan bayi yang sedang dikandung. Lantas apakah boleh berpuasa ketika sedang hamil? Akan kita bahas berbagai sudut pandang medis dan agama tentang puasa selama kehamilan agar Moms dapat membuat keputusan yang tepat.
Bagaimana Tubuh Ibu Hamil Bereaksi Saat Berpuasa?
Saat Moms berpuasa, tubuh akan menggunakan cadangan energi yang tersimpan dalam bentuk glikogen. Setelah beberapa jam, tubuh mulai membakar lemak untuk mendapatkan energi. Proses ini dapat menghasilkan zat keton yang jika kadarnya tinggi, bisa berisiko bagi kesehatan janin.
Puasa selama kehamilan dapat memengaruhi berat lahir bayi dan perkembangan otak, terutama jika Moms tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup sebelum dan sesudah berpuasa. Namun, pengaruhnya juga sangat bergantung pada trimester kehamilan dan kondisi kesehatan individu.
Baca juga: 7 Nutrisi Ibu Hamil yang Harus Bunda Ketahui
Trimester Kehamilan dan Puasa: Mana yang Lebih Aman?
1. Trimester Pertama
Pada trimester pertama, tubuh Moms membutuhkan lebih banyak energi untuk mendukung pembentukan organ-organ penting bayi. Mual dan muntah (morning sickness) juga sering terjadi pada fase ini, sehingga puasa mungkin lebih menantang. Jika Moms merasa lemas atau sering muntah, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum memutuskan untuk berpuasa.
Selain itu, perubahan hormon selama trimester pertama sering kali membuat nafsu makan berkurang. Kondisi ini dapat menyebabkan Moms kehilangan berat badan atau mengalami kekurangan gizi jika tetap memaksakan puasa.
Baca juga: 7 Kebutuhan Nutrisi Trimester 1 untuk Kehamilan yang Sehat
2. Trimester Kedua
Trimester kedua sering dianggap sebagai waktu yang relatif aman untuk berpuasa. Pada fase ini, energi Moms biasanya lebih stabil, dan gejala seperti mual cenderung berkurang. Namun, tetap penting untuk memastikan asupan nutrisi yang cukup selama sahur dan berbuka. Moms disarankan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi dan kalsium untuk mendukung pertumbuhan tulang dan darah bayi.
Moms juga perlu memantau berat badan selama trimester kedua. Jika berat badan Moms tidak bertambah sesuai dengan rekomendasi dokter, ini bisa menjadi tanda bahwa kebutuhan gizi tidak terpenuhi.
Baca juga: Kebutuhan Nutrisi Kehamilan Trimester ke-2: Panduan Lengkap
3. Trimester Ketiga
Pada trimester ketiga, bayi sedang mengalami pertumbuhan yang pesat. Puasa pada fase ini bisa memengaruhi kadar gula darah Moms, yang mungkin membuat Moms merasa lemas atau pusing. Jika Moms tetap ingin berpuasa, pastikan untuk memantau kondisi kesehatan secara rutin.
Penelitian menunjukkan bahwa puasa pada trimester ketiga mungkin berdampak pada berat lahir bayi. Oleh karena itu, dokter sering menyarankan Moms untuk memperhatikan pola makan yang lebih kaya kalori dan nutrisi selama trimester ini.
Baca juga: Kebutuhan Nutrisi Trimester Ketiga: Panduan Lengkap untuk Ibu Hamil
Apa yang Harus Dikonsumsi Saat Sahur dan Berbuka?
Agar puasa tetap aman, penting bagi Moms untuk memprioritaskan asupan nutrisi. Berikut beberapa tips:
- Sahur: Konsumsi makanan yang kaya protein seperti telur, tahu, atau tempe, serta karbohidrat kompleks seperti nasi merah atau oatmeal. Jangan lupa untuk minum air putih yang cukup.
- Berbuka: Mulailah berbuka dengan kurma dan air putih untuk mengembalikan energi secara cepat. Setelah itu, makan makanan yang seimbang dengan kombinasi protein, sayuran, dan karbohidrat. Hindari makanan berlemak atau terlalu manis agar tidak menyebabkan lonjakan gula darah.
- Camilan Sehat: Konsumsi buah-buahan segar atau yoghurt sebelum tidur untuk memastikan tubuh tetap terhidrasi dan mendapatkan asupan vitamin yang cukup.
Rekomendasi dari Ahli
Banyak ahli kesehatan menyarankan agar ibu hamil yang ingin berpuasa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau bidan. Jika Moms memiliki kondisi medis tertentu seperti diabetes gestasional atau anemia, dokter mungkin akan menyarankan untuk tidak berpuasa.
Dari perspektif agama, Islam memberikan kelonggaran bagi ibu hamil yang merasa tidak mampu berpuasa. Moms dapat menggantinya dengan membayar fidyah atau berpuasa di lain waktu setelah melahirkan dan menyusui. Hal ini sesuai dengan prinsip bahwa menjaga kesehatan ibu dan bayi adalah prioritas utama.
Apa yang Harus di Perhatikan Saat Berpuasa?
- Peka Terhadap Tubuh Jika Moms merasa lemas, pusing, atau dehidrasi, sebaiknya segera berbuka puasa.
- Pantau Pergerakan Bayi Jika Moms merasa bayi menjadi kurang aktif, ini bisa menjadi tanda bahwa bayi membutuhkan lebih banyak nutrisi.
- Hindari Aktivitas Berat Pastikan untuk mengurangi aktivitas fisik yang berat agar energi tidak cepat habis.
- Rutin Periksa Kesehatan Moms disarankan untuk rutin memeriksakan kehamilan untuk memastikan bahwa perkembangan bayi tetap optimal selama Moms berpuasa.
Jadi, amankah ibu hamil berpuasa? Jawabannya bergantung pada kondisi kesehatan Moms dan kehamilan. Jika Moms memutuskan untuk berpuasa, pastikan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, mendengarkan tubuh, dan berkonsultasi dengan dokter. Ingat, kesehatan Moms dan si kecil adalah prioritas utama.
Untuk Moms yang masih dalam program kehamilan ataupun tengah mengalami permasalahan infertilitas, Moms bisa konsultasikan dengan dokter-dokter kandungan profesional di Morula IVF Indonesia. Klinik fertilitas ini menawarkan konsultasi kandungan profesional dan komprehensif. Dengan pengalaman lebih dari 26 tahun, Morula IVF memiliki tim dokter spesialis yang berdedikasi untuk membantu pasangan untuk memiliki buah hati yang sehat. Untuk informasi lebih lanjut, Moms dapat menghubungi atau telusuri website resmi Morula IVF untuk menyampaikan pertanyaan maupun konsultasi.
Referensi:
- BabyCentre. “Fasting in Pregnancy”. (Diakses pada 20 Desember 2024).
- BMC Pregnancy and Childbirth. “The Impact of Ramadan Fasting on Maternal and Fetal Health”. (Diakses pada 20 Desember 2024).
- Pregnancy, Birth, and Baby. “Religious Fasting During Pregnancy and Breastfeeding”. (Diakses pada 20 Desember 2024).
- BabyCenter. “Can You Fast While Pregnant?”. (Diakses pada 20 Desember 2024).
- Ministry of Health Saudi Arabia. “Fasting and Pregnancy”. (Diakses pada 20 Desember 2024).