Atrofi testis, atau mengecilnya testis, bukanlah hal yang umum dibicarakan, tetapi sangat penting untuk dikenali sejak dini. Kondisi ini bisa memengaruhi kesuburan, hormon, bahkan kepercayaan diri seorang pria. Baik Moms yang peduli dengan kesehatan pasangan, maupun Dads yang mulai merasakan perubahan, memahami penyebab, gejala, dan cara mengatasinya bisa menjadi langkah awal untuk mencegah masalah lebih […]
Atrofi testis, atau mengecilnya testis, bukanlah hal yang umum dibicarakan, tetapi sangat penting untuk dikenali sejak dini. Kondisi ini bisa memengaruhi kesuburan, hormon, bahkan kepercayaan diri seorang pria. Baik Moms yang peduli dengan kesehatan pasangan, maupun Dads yang mulai merasakan perubahan, memahami penyebab, gejala, dan cara mengatasinya bisa menjadi langkah awal untuk mencegah masalah lebih lanjut. Yuk, gali informasi lengkapnya agar tidak salah langkah.
Apa Itu Atrofi Testis?
Atrofi testis terjadi ketika salah satu atau kedua testis mengalami penyusutan ukuran. Testis adalah organ vital yang bertanggung jawab memproduksi sperma dan hormon testosteron. Ketika ukurannya menyusut, bukan hanya fungsinya yang terganggu, tapi bisa juga jadi sinyal ada gangguan kesehatan yang lebih serius. Menyusutnya testis bisa bersifat sementara atau permanen tergantung dari penyebab yang mendasarinya. Oleh karena itu, mengenali faktor risikonya jadi sangat penting.
Baca juga: Testis Besar Sebelah, Apakah Berbahaya?
Penyebab Atrofi Testis

Sumber gambar: iStock
Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan atrofi testis, dari gaya hidup hingga kondisi medis tertentu. Berikut penjelasan yang bisa membantu Moms dan Dads memahami lebih dalam:
1. Infeksi Menular Seksual dan Virus
Beberapa infeksi, seperti gondongan (mumps), bisa menyerang testis dan menyebabkan peradangan yang dikenal dengan istilah orkitis. Jika tidak segera ditangani, infeksi ini bisa menyebabkan kerusakan permanen. Selain gondongan, infeksi menular seksual seperti klamidia atau gonore juga dapat memicu peradangan yang berujung pada atrofi.
2. Varikokel
Varikokel adalah pelebaran pembuluh darah di dalam skrotum. Kondisi ini bisa meningkatkan suhu di sekitar testis dan mengganggu produksi sperma serta hormon, sehingga lama-lama menyebabkan penyusutan.
3. Ketidakseimbangan Hormon
Kadar testosteron yang rendah dapat berdampak langsung pada ukuran testis. Penggunaan steroid anabolik, misalnya, dapat menekan produksi alami testosteron tubuh dan menyebabkan atrofi testis.
Baca juga: Dampak dan Bahaya Penggunaan Steroid Anabolik yang Perlu Anda Ketahui
4. Cedera atau Trauma
Pukulan keras, kecelakaan, atau prosedur medis tertentu bisa menyebabkan trauma fisik pada testis. Jika aliran darah terganggu atau jaringan rusak, ukuran testis bisa mengecil sebagai respon tubuh terhadap kerusakan.
5. Penyakit Kronis dan Gaya Hidup
Konsumsi alkohol berlebihan, kecanduan narkoba, hingga gangguan hati dan ginjal bisa berdampak buruk terhadap fungsi testis. Hal ini juga bisa mempercepat terjadinya atrofi, terutama jika gaya hidup tidak diperbaiki.
Gejala Atrofi Testis yang Perlu Diwaspadai
Moms dan Dads, atrofi testis tak selalu disertai nyeri. Justru, banyak pria tidak menyadari perubahan ini karena berlangsung secara bertahap. Gejala yang patut diwaspadai meliputi:
-
Testis terasa lebih kecil dari biasanya
-
Skrotum terasa lebih kendur
-
Penurunan gairah seksual
-
Kesulitan ereksi
-
Pembesaran jaringan payudara (ginekomastia)
-
Penurunan massa otot
-
Infertilitas atau kesulitan memiliki anak
Jika satu atau beberapa gejala di atas muncul, penting untuk segera berkonsultasi ke dokter spesialis andrologi atau urologi untuk pemeriksaan lanjutan.
Baca juga: 8 Penyebab Nyeri pada Testis yang Perlu Diwaspadai
Cara Menangani Atrofi Testis

Sumber gambar: iStock
Penanganan atrofi testis sangat tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Berikut beberapa pendekatan medis dan gaya hidup yang bisa menjadi solusi:
1. Terapi Hormon
Jika atrofi disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon, terapi testosteron bisa menjadi solusi. Namun, terapi ini harus diawasi ketat oleh dokter karena berisiko menekan produksi hormon alami tubuh jika tidak dilakukan dengan benar.
2. Pengobatan Infeksi
Infeksi seperti orkitis atau infeksi menular seksual perlu diobati dengan antibiotik yang sesuai. Penanganan sejak dini bisa mencegah kerusakan permanen pada testis.
Baca juga: Torsio Testis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Penanganan, dan Komplikasi
3. Operasi
Untuk kasus seperti varikokel atau torsio testis (testis terpuntir), tindakan bedah mungkin diperlukan untuk mengembalikan fungsi dan aliran darah yang normal.
4. Modifikasi Gaya Hidup
Menghindari alkohol, berhenti merokok, menjaga berat badan ideal, dan mengelola stres dapat membantu mengoptimalkan kesehatan testis. Selain itu, menghindari suhu panas berlebih di area skrotum (misalnya dengan tidak terlalu sering sauna atau memakai celana ketat) juga bisa membantu.
5. Terapi Kesuburan
Jika atrofi sudah menyebabkan infertilitas, pasangan bisa mempertimbangkan metode bantu seperti inseminasi buatan atau fertilisasi in vitro (IVF), tergantung dari kondisi kesehatan dan saran dokter.
Baca juga: 7 Tips Cara Cepat Hamil Setelah Menikah, Ampuh!
Atrofi testis memang terdengar menakutkan, tapi bukan akhir dari segalanya. Dengan pemahaman yang tepat dan langkah cepat, kondisi ini bisa diatasi atau setidaknya diminimalkan dampaknya. Untuk Moms dan Dads yang peduli pada kesehatan reproduksi, jangan ragu untuk mencari bantuan medis saat melihat perubahan sekecil apa pun.
Pencegahan tetap lebih baik daripada pengobatan. Menjaga pola hidup sehat, rutin memeriksa kesehatan, dan terbuka membahas masalah sensitif seperti ini bisa jadi langkah awal untuk masa depan yang lebih sehat.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi:
- Medical News Today. “Testicular atrophy: Symptoms, causes, and treatment”. Tanggal Akses 30 Mei 2025.
- Healthline. “Testicular Atrophy”. Tanggal Akses 30 Mei 2025.