Bagi sebagian Moms, aktivitas rumah tangga seperti mengangkat galon mungkin terlihat sepele. Tapi saat sedang hamil, tubuh mengalami banyak perubahan yang membuat aktivitas fisik tertentu jadi lebih berisiko. Salah satunya adalah mengangkat beban berat. Banyak pertanyaan seputar keamanan ibu hamil saat mengangkat galon, dan jawabannya tidak sesederhana “boleh” atau “tidak”. Ada faktor yang harus dipertimbangkan, […]
Bagi sebagian Moms, aktivitas rumah tangga seperti mengangkat galon mungkin terlihat sepele. Tapi saat sedang hamil, tubuh mengalami banyak perubahan yang membuat aktivitas fisik tertentu jadi lebih berisiko. Salah satunya adalah mengangkat beban berat. Banyak pertanyaan seputar keamanan ibu hamil saat mengangkat galon, dan jawabannya tidak sesederhana “boleh” atau “tidak”. Ada faktor yang harus dipertimbangkan, mulai dari usia kehamilan, kondisi kesehatan, hingga cara mengangkatnya.
Mengapa Mengangkat Galon Bisa Berisiko bagi Moms Hamil?
Saat hamil, pusat gravitasi tubuh berubah. Perut yang membesar bisa memengaruhi postur dan keseimbangan tubuh. Ini membuat Moms lebih rentan terjatuh atau kehilangan keseimbangan saat membawa barang berat seperti galon. Selain itu, hormon relaksin yang meningkat selama kehamilan membuat sendi dan ligamen lebih longgar, sehingga risiko cedera otot atau punggung jadi lebih tinggi.
Mengangkat galon yang beratnya sekitar 19 liter (±19 kg) bukan hal sepele. Beban ini bisa memberi tekanan berlebihan pada punggung bawah, perut, bahkan dasar panggul. Risiko seperti ketegangan otot, kontraksi dini, atau bahkan perdarahan bisa muncul jika dilakukan sembarangan.
Baca juga: Ketahui 9 Aktivitas yang Dilarang Menjelang Melahirkan
Kapan Mengangkat Galon Menjadi Sangat Tidak Disarankan?

Sumber gambar: iStock
-
Trimester Pertama (0–13 minggu):
Meskipun janin masih kecil, pada masa ini risiko keguguran lebih tinggi. Aktivitas berat bisa memicu kontraksi atau tekanan di rahim. -
Trimester Kedua dan Ketiga:
Perut yang makin membesar dapat mengganggu postur tubuh. Risiko jatuh, sakit punggung, dan nyeri panggul meningkat saat membawa beban berat. -
Riwayat Komplikasi Kehamilan:
Jika Moms memiliki riwayat keguguran, placenta previa, tekanan darah tinggi, atau kehamilan risiko tinggi lainnya, maka sebaiknya hindari total aktivitas berat.
Baca juga: Bagaimana Proses Perkembangan Janin setiap Trimester?
Dampak yang Bisa Terjadi Jika Mengangkat Beban Berat
-
Nyeri punggung bawah
-
Kontraksi dini atau rasa mulas seperti kram
-
Peningkatan tekanan intraabdomen
-
Cedera pada otot atau ligamen
-
Ketegangan pada perut dan dasar panggul
-
Risiko jatuh akibat kehilangan keseimbangan
Baca juga: Diastasis Recti, Saat Otot Perut Ibu Hamil Terpisah
Tips Aman Jika Terpaksa Harus Mengangkat Galon
Jika dalam kondisi tertentu Moms harus mengangkat galon, perhatikan teknik yang benar:
-
Tekuk lutut, bukan pinggang. Posisikan punggung tetap tegak dan angkat dengan kekuatan kaki, bukan punggung.
-
Dekatkan galon ke tubuh. Hindari menjulurkan tangan saat mengangkat.
-
Jangan mengangkat sambil memutar tubuh. Gerakan memutar saat mengangkat beban bisa melukai punggung dan perut.
-
Gunakan alat bantu. Gunakan troli kecil atau minta bantuan orang lain jika memungkinkan.
-
Jangan angkat galon dalam kondisi perut tegang, nyeri, atau kelelahan.
Alternatif Aktivitas Sehat Saat Hamil

Sumber gambar: iStock
Alih-alih mengangkat galon, Moms bisa fokus pada aktivitas fisik ringan yang justru bermanfaat, seperti:
-
Jalan kaki santai
-
Peregangan ringan
Baca juga: Amankah Ibu Hamil Lari Pagi? Ini Faktanya
Mengangkat galon saat hamil memang tidak selalu berbahaya, tapi juga tidak sepenuhnya aman, terutama jika dilakukan tanpa teknik yang benar atau dalam kondisi tubuh yang tidak prima. Lebih baik mencegah daripada menyesal. Selalu dengarkan sinyal dari tubuh dan konsultasikan ke dokter jika ada keraguan. Bila memungkinkan, mintalah bantuan Dads atau orang di sekitar agar kehamilan tetap aman dan nyaman.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi:
- American Pregnancy Association. “Is it Safe to Lift During Pregnancy?”. Tanggal Akses 30 Mei 2025.
- BabyCenter. “Is It True That Pregnant Women Shouldn’t Carry Heavy Objects?”. Tanggal Akses 30 Mei 2025.
- The Bump. “Should Pregnant Women Be Lifting Weights?”. Tanggal Akses 30 Mei 2025.
- BabyCentre UK. “Is It True That I Shouldn’t Carry Heavy Objects While I’m Pregnant?”. Tanggal Akses 30 Mei 2025.