Semua Artikel

Dampak Kekurangan Zat Besi Saat Hamil

Hamzah
02 Jul 2025
Share Facebook Twitter WhatsApp
Dampak Kekurangan Zat Besi Saat Hamil

Kekurangan zat besi selama kehamilan bukan hanya soal kelelahan biasa. Kondisi ini bisa berdampak serius pada kesehatan Moms dan tumbuh kembang janin. Jika tidak ditangani dengan baik, risiko seperti anemia, kelahiran prematur, hingga berat badan lahir rendah bisa terjadi. Lalu, bagaimana cara mencegahnya dan apa saja tanda-tanda yang perlu diwaspadai? Yuk simak pembahasan lengkapnya. Mengapa […]

Kekurangan zat besi selama kehamilan bukan hanya soal kelelahan biasa. Kondisi ini bisa berdampak serius pada kesehatan Moms dan tumbuh kembang janin. Jika tidak ditangani dengan baik, risiko seperti anemia, kelahiran prematur, hingga berat badan lahir rendah bisa terjadi. Lalu, bagaimana cara mencegahnya dan apa saja tanda-tanda yang perlu diwaspadai? Yuk simak pembahasan lengkapnya.

Mengapa Zat Besi Penting Selama Kehamilan?

Zat besi berperan penting dalam pembentukan hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Selama kehamilan, kebutuhan zat besi meningkat karena:

  • Volume darah Moms meningkat hampir dua kali lipat

  • Janin juga membutuhkan suplai oksigen melalui plasenta

  • Proses pertumbuhan plasenta dan janin sangat tergantung dari pasokan oksigen dan nutrisi yang optimal

Risiko Kekurangan Zat Besi bagi Moms

Jika tubuh tidak mendapatkan cukup zat besi, Moms bisa mengalami anemia defisiensi besi, yang ditandai dengan:

  • Kelelahan berat, bahkan setelah cukup tidur

  • Napas pendek

  • Pusing atau sakit kepala terus-menerus

  • Detak jantung yang cepat atau tidak teratur

  • Kulit pucat dan kuku rapuh

  • Konsentrasi menurun

Kondisi ini tidak boleh dianggap remeh. Jika dibiarkan, anemia bisa meningkatkan risiko komplikasi saat persalinan dan memperpanjang masa pemulihan pasca melahirkan.

Baca juga: Waspadai Anemia saat Hamil, Kenali Gejala dan Cara Atasinya

Risiko Kekurangan Zat Besi bagi Janin

Tak hanya membahayakan Moms, defisiensi zat besi juga bisa berdampak pada janin. Beberapa risiko yang mungkin muncul antara lain:

  • Berat badan lahir rendah (BBLR)
    Kekurangan oksigen dan nutrisi dapat menghambat pertumbuhan janin.

  • Kelahiran prematur
    Anemia berat meningkatkan risiko kelahiran sebelum waktunya.

  • Perkembangan otak janin terganggu
    Kekurangan zat besi bisa memengaruhi perkembangan neurologis anak, terutama jika terjadi di trimester awal.

  • Meningkatkan risiko infeksi pasca lahir
    Karena sistem kekebalan bayi yang belum sempurna bisa terpengaruh oleh asupan nutrisi dari ibunya.

Baca juga: Cara Menambah Berat Badan Janin Secara Cepat

Faktor yang Meningkatkan Risiko Kekurangan Zat Besi

Beberapa kondisi membuat Moms lebih rentan mengalami defisiensi zat besi, antara lain:

  • Kehamilan kembar

  • Riwayat anemia sebelum hamil

  • Jarak antar kehamilan yang terlalu dekat

  • Pola makan rendah zat besi

  • Sering mengalami mual muntah berat (hiperemesis gravidarum)

Cara Mencegah Kekurangan Zat Besi Saat Hamil

Kekurangan Zat Besi Saat Hamil

Sumber gambar: iStock

Berikut beberapa langkah efektif yang bisa dilakukan untuk menjaga kadar zat besi tetap optimal:

1. Konsumsi Makanan Kaya Zat Besi

Asupan zat besi dari makanan sehari-hari menjadi kunci utama dalam mencegah defisiensi zat ini. Moms dianjurkan untuk rutin mengonsumsi sumber zat besi heme seperti daging merah tanpa lemak, hati ayam, atau ikan laut. Zat besi heme lebih mudah diserap tubuh dibandingkan zat besi non-heme dari sayuran. Namun, sayuran seperti bayam, brokoli, dan kacang-kacangan tetap penting untuk variasi gizi harian.

Tak hanya itu, Moms juga bisa mendapatkan tambahan zat besi dari sereal sarapan yang difortifikasi atau biji-bijian seperti chia dan biji labu. Makanan-makanan ini mudah ditemukan dan bisa dikombinasikan dalam berbagai menu sehat untuk mendukung perkembangan janin serta menjaga stamina selama hamil.

Baca juga: Makanan Penambah Darah untuk Ibu Hamil, Pentingnya Asupan Zat Besi

2. Kombinasikan dengan Vitamin C

Untuk meningkatkan penyerapan zat besi secara maksimal, penting bagi Moms untuk mengonsumsinya bersama vitamin C. Vitamin ini membantu tubuh mengikat dan menyerap zat besi lebih efisien, terutama dari sumber nabati. Buah-buahan seperti jeruk, kiwi, stroberi, dan pepaya bisa menjadi pilihan praktis untuk dikonsumsi bersama menu utama.

Misalnya, tambahkan potongan jeruk ke dalam salad bayam atau minum jus stroberi setelah menyantap makanan tinggi zat besi. Kombinasi ini bukan hanya enak, tapi juga sangat bermanfaat bagi proses penyerapan nutrisi penting dalam tubuh Moms selama kehamilan.

3. Batasi Konsumsi Kalsium saat Mengonsumsi Zat Besi

Meski sama-sama penting bagi ibu hamil, zat besi dan kalsium sebaiknya tidak dikonsumsi secara bersamaan. Kalsium bisa menghambat penyerapan zat besi jika dikonsumsi dalam waktu berdekatan. Oleh karena itu, Moms perlu mengatur waktu antara mengonsumsi susu atau suplemen kalsium dengan makanan atau tablet zat besi.

Sebaiknya beri jeda minimal dua jam antara keduanya agar tubuh tidak mengalami gangguan dalam menyerap masing-masing nutrisi. Dengan manajemen waktu yang tepat, Moms tetap bisa mendapatkan manfaat maksimal dari kedua zat gizi tersebut tanpa saling mengganggu penyerapan.

Baca juga: Sumber Kalsium untuk Ibu Hamil: Kunci Kesehatan Ibu dan Janin

4. Minum Suplemen Sesuai Anjuran Dokter

Jika hasil pemeriksaan menunjukkan kadar zat besi rendah, dokter mungkin akan merekomendasikan suplemen zat besi. Suplemen ini membantu memenuhi kebutuhan harian yang tidak tercukupi dari makanan. Namun, penting untuk diingat bahwa dosis harus sesuai anjuran, karena kelebihan zat besi bisa menyebabkan efek samping seperti mual, sembelit, atau bahkan keracunan zat besi.

Sebaiknya Moms tidak menambah atau mengurangi dosis tanpa konsultasi medis terlebih dahulu. Pengawasan dokter memastikan bahwa penggunaan suplemen tetap aman dan efektif selama masa kehamilan.

5. Rutin Periksa Darah

Pemeriksaan darah rutin adalah langkah penting untuk memantau status zat besi selama kehamilan. Tes hemoglobin dan feritin biasanya dilakukan pada trimester pertama dan kedua untuk mengetahui seberapa baik tubuh Moms menyimpan dan menggunakan zat besi.

Dengan hasil pemeriksaan yang jelas, dokter bisa memberi rekomendasi yang lebih tepat—apakah perlu mengubah pola makan, menambah suplemen, atau cukup mempertahankan kebiasaan yang sudah ada. Monitoring rutin ini akan membantu menjaga kesehatan Moms dan perkembangan janin tetap optimal sepanjang kehamilan.

Baca juga: Segudang Manfaat Tes Darah Selama Kehamilan

Zat besi bukan hanya penting, tapi krusial selama kehamilan. Kekurangannya bisa berdampak pada kesehatan Moms dan keselamatan janin. Namun, kabar baiknya: kondisi ini bisa dicegah dan dikendalikan dengan pola makan sehat, gaya hidup seimbang, serta pemeriksaan rutin. Jangan ragu untuk berdiskusi dengan dokter kandungan saat menjalani kehamilan, karena pencegahan jauh lebih baik daripada pengobatan.

Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi. 

Referensi:

Share Facebook Twitter WhatsApp

Artikel Terkait

Masa Kehamilan Ketahuilah 5 Jamu yang Dilarang Untuk Ibu Hamil

Ketahuilah 5 Jamu yang Dilarang Untuk Ibu Hamil

Admin
11 Dec 2025

Setiap ibu hamil harus mengetahui jamu yang dilarang untuk ibu hamil. Pasalnya, jamu adalah salah satu minuman tradisional kesehatan yang banyak dikonsumsi untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan. Obat herbal ini…

Selengkapnya
Masa Kehamilan Apa Itu Pregnancy Nose? Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Apa Itu Pregnancy Nose? Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Hamzah
10 Dec 2025

Selama masa kehamilan, tubuh Moms mengalami berbagai perubahan yang sering kali mengejutkan. Salah satu perubahan yang mungkin belum banyak diketahui adalah pregnancy nose. Istilah ini merujuk pada perubahan bentuk atau…

Selengkapnya
Masa Kehamilan Oksitosin: Hormon Cinta dan Perannya dalam Tubuh

Oksitosin: Hormon Cinta dan Perannya dalam Tubuh

Hamzah
09 Dec 2025

Oksitosin sering disebut sebagai “hormon cinta” karena perannya dalam ikatan emosional dan interaksi sosial. Namun, hormon ini memiliki fungsi lebih dari sekadar memengaruhi perasaan. Oksitosin adalah hormon penting yang membantu…

Selengkapnya