Morula IVF

Fungsi Plasenta: Peran Vital dalam Kehamilan 

March 7, 2025

Fungsi Plasenta: Peran Vital dalam Kehamilan 

Saat menjalani masa kehamilan, banyak hal baru yang akan dipelajari, termasuk tentang plasenta. Meskipun sering kali terabaikan, plasenta memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung kesehatan ibu dan janin. Walaupun kita sering mendengarnya namun belum tentu kita paham dengan fungsinya. Akan kita bahas secara mendalam tentang fungsi plasenta, bagaimana ia bekerja, dan mengapa pemahaman tentangnya sangat penting bagi Moms. Mari kita mulai!

Apa Itu Plasenta?

Plasenta adalah organ sementara yang terbentuk selama kehamilan, terhubung antara ibu dan janin melalui tali pusat. Plasenta berfungsi sebagai penghubung yang memungkinkan pertukaran nutrisi, gas, dan limbah antara ibu dan janin. Organ ini mulai terbentuk setelah pembuahan dan terus berkembang sepanjang kehamilan, hingga akhirnya dilahirkan bersama bayi.

Fungsi Plasenta

Fungsi Plasenta
Sumber gambar: Freepik

Plasenta memiliki beberapa fungsi utama yang sangat penting bagi kesehatan ibu dan janin. Berikut adalah beberapa fungsi plasenta yang perlu Moms ketahui:

1. Pertukaran Nutrisi

Salah satu fungsi plasenta yang paling penting adalah menyediakan nutrisi bagi janin. Plasenta menyerap nutrisi dari darah ibu, seperti glukosa, asam amino, dan lemak, dan mengirimkannya ke janin. Nutrisi ini sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin yang sehat.

2. Pertukaran Gas

Plasenta juga berfungsi sebagai tempat pertukaran gas. Melalui plasenta, oksigen dari darah ibu disuplai ke janin, sementara karbon dioksida yang dihasilkan oleh janin dibuang kembali ke dalam sirkulasi darah ibu. Proses ini sangat penting untuk memastikan bahwa janin mendapatkan oksigen yang cukup untuk berkembang.

3. Produksi Hormon

Plasenta berperan dalam produksi berbagai hormon yang penting selama kehamilan. Hormon-hormon ini termasuk:

  • Hormon Human Chorionic Gonadotropin (hCG): Hormon hCG ini membantu mempertahankan kehamilan awal dengan mencegah ovulasi dan menstruasi.
  • Estrogen dan Progesteron: Hormon estrogen dan hormon progesteron ini penting untuk menjaga kesehatan rahim dan mendukung pertumbuhan janin.
  • Hormon Laktogen Plasenta: Hormon ini membantu mempersiapkan payudara untuk menyusui dan meningkatkan metabolisme ibu.

4. Perlindungan Imunologis

Plasenta juga berfungsi sebagai penghalang imunologis. Meskipun janin memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum sepenuhnya berkembang, plasenta membantu melindungi janin dari infeksi dan patogen yang mungkin ada dalam darah ibu. Ini penting untuk menjaga kesehatan janin selama kehamilan.

Baca juga: Cara Meningkatkan Imunitas Tubuh Saat Hamil

5. Pengaturan Suhu

Plasenta membantu mengatur suhu janin dengan menjaga lingkungan di dalam rahim tetap stabil. Ini penting untuk memastikan bahwa janin berkembang dalam kondisi yang optimal.

6. Penyimpanan Nutrisi

Plasenta juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan nutrisi. Selama kehamilan, plasenta dapat menyimpan cadangan nutrisi yang dapat digunakan oleh janin saat dibutuhkan, terutama saat ibu tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup.

Baca juga: 7 Nutrisi Ibu Hamil yang Harus Bunda Ketahui

Bagaimana Plasenta Terbentuk?

Plasenta mulai terbentuk setelah pembuahan, ketika sel-sel embrio mulai membelah dan berkembang. Proses ini dimulai dengan pembentukan trofoblas, yang akan menjadi bagian dari plasenta. Dalam beberapa hari setelah pembuahan, trofoblas akan menempel pada dinding rahim dan mulai membentuk jaringan plasenta.

Seiring berjalannya waktu, plasenta akan terus berkembang dan berfungsi untuk mendukung pertumbuhan janin. Pada akhir kehamilan, plasenta biasanya memiliki berat sekitar 500 gram dan memiliki ukuran yang cukup besar.

Masalah yang Terkait dengan Plasenta

janin
Sumber gambar: Freepik

Meskipun plasenta memiliki banyak fungsi penting, ada beberapa masalah yang dapat terjadi selama kehamilan yang terkait dengan plasenta. Beberapa masalah ini meliputi:

  • Plasenta Previa: Kondisi di mana plasenta menempel di bagian bawah rahim dan menutupi serviks, yang dapat menyebabkan komplikasi saat persalinan.
  • Plasenta Abruption: Kondisi di mana plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum persalinan, yang dapat menyebabkan perdarahan dan risiko bagi ibu dan janin.
  • Kekurangan Plasenta: Dalam beberapa kasus, plasenta mungkin tidak berfungsi dengan baik, yang dapat mengakibatkan pertumbuhan janin terhambat.

Baca juga: Bayi Terlilit Tali Pusar, Penyebab dan Penanganannya

Fungsi plasenta sangat vital dalam mendukung kesehatan ibu dan janin selama kehamilan. Dari pertukaran nutrisi dan gas hingga produksi hormon dan perlindungan imunologis, plasenta memainkan peran yang tidak tergantikan. 

Jika Moms memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang plasenta atau kehamilan secara umum, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis yang berpengalaman. Kesehatan Moms dan bayi adalah yang terpenting!

Untuk Moms yang masih dalam program kehamilan ataupun tengah mengalami permasalahan infertilitas, Moms bisa konsultasikan dengan dokter-dokter kandungan profesional di Morula IVF Indonesia. Klinik fertilitas ini menawarkan konsultasi kandungan profesional dan komprehensif. Dengan pengalaman lebih dari 26 tahun, Morula IVF memiliki tim dokter spesialis yang berdedikasi untuk membantu pasangan untuk memiliki buah hati yang sehat. Untuk informasi lebih lanjut, Moms dapat menghubungi atau telusuri website resmi Morula IVF untuk menyampaikan pertanyaan maupun konsultasi. 

Referensi

Tetap terhubung dan terinformasi di sini.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut hubungi 150-IVF atau 150-483, Senin – Sabtu pukul 07.00 – 20.00 WIB

Buat Janji

Newsletter

Dapatkan informasi dan tips terbaru dari Morula IVF mengenai program kehamilan dan bayi tabung