Semua Artikel

Fase Luteal: Apa Itu dan Mengapa Penting dalam Siklus Menstruasi? 

Admin
01 Oct 2024
Share Facebook Twitter WhatsApp
Fase Luteal: Apa Itu dan Mengapa Penting dalam Siklus Menstruasi? 

Fase luteal adalah periode dalam siklus menstruasi yang dimulai setelah ovulasi dan berlangsung hingga dimulainya menstruasi. Ini adalah waktu ketika tubuh wanita mempersiapkan diri untuk kemungkinan kehamilan. Jika pembuahan tidak terjadi, kadar hormon progesteron akan menurun, yang menyebabkan peluruhan dinding rahim, memicu menstruasi.  Apa Itu Fase Luteal?  Setelah ovulasi terjadi, folikel yang melepaskan sel telur […]

Fase luteal adalah periode dalam siklus menstruasi yang dimulai setelah ovulasi dan berlangsung hingga dimulainya menstruasi. Ini adalah waktu ketika tubuh wanita mempersiapkan diri untuk kemungkinan kehamilan. Jika pembuahan tidak terjadi, kadar hormon progesteron akan menurun, yang menyebabkan peluruhan dinding rahim, memicu menstruasi. 

Apa Itu Fase Luteal? 

Setelah ovulasi terjadi, folikel yang melepaskan sel telur mengalami transformasi menjadi struktur yang disebut corpus luteum. Corpus luteum ini sangat penting dalam siklus menstruasi karena fungsinya adalah memproduksi hormon progesteron. Hormon progesteron memiliki peran utama dalam mempersiapkan rahim untuk kehamilan dengan menebalkan dan mempertahankan lapisan endometrium—dinding rahim yang akan menjadi tempat implantasi embrio jika terjadi pembuahan.  

Fase luteal umumnya berlangsung selama 10 hingga 16 hari, dengan rata-rata sekitar 14 hari. Pada fase ini, kadar progesteron meningkat tajam setelah ovulasi, menciptakan lingkungan yang ideal untuk memungkinkan sel telur yang telah dibuahi untuk menempel di dinding rahim. Jika terjadi implantasi, progesteron akan terus diproduksi untuk menjaga kehamilan hingga plasenta dapat mengambil alih fungsi tersebut. Sebaliknya, jika tidak ada pembuahan, corpus luteum akan mulai menyusut, menyebabkan penurunan produksi progesteron dan akhirnya menstruasi. 

fase luteal - menstruasi

Sumber gambar: Freepik

Cara Menghitung Fase Luteal 

Fase luteal dimulai setelah ovulasi hingga hari pertama menstruasi. Untuk menghitungnya, ikuti langkah-langkah berikut: 

  1. Suhu Tubuh Basal (BBT): Ukur suhu tubuh terendah di pagi hari. Setelah ovulasi, hormon progesteron meningkatkan suhu basal sekitar 0,5 hingga 1 derajat Fahrenheit. Kenaikan suhu yang konsisten menandakan fase luteal dimulai. 
  2. Tes Ovulasi: Gunakan ovulation predictor kits (OPK) untuk mendeteksi lonjakan hormon luteinizing (LH) dalam urin, yang terjadi 24-36 jam sebelum ovulasi. Fase luteal dimulai setelah puncak LH. 
  3. Aplikasi Pelacakan Siklus: Aplikasi menstruasi dapat membantu memprediksi ovulasi berdasarkan data siklus yang dimasukkan. Meskipun tidak seakurat metode lain, aplikasi ini memberi gambaran umum tentang fase luteal. 
  4. Pemantauan Gejala Fisik: Beberapa wanita memperhatikan gejala ovulasi, seperti perubahan lendir serviks atau nyeri perut. Metode ini kurang akurat dibandingkan BBT atau tes LH. 

Durasi Fase Luteal: Fase luteal berlangsung 10 hingga 16 hari. Hitung dari hari setelah ovulasi hingga hari pertama menstruasi. Jika siklus menstruasi teratur, durasi fase luteal biasanya stabil. 

Baca juga: Memahami Vulvodinia: Gejala, Penyebab, dan Perawatan

Mengapa Fase Luteal Penting? 

Fase luteal sangat penting untuk keberhasilan kehamilan. Jika fase luteal terlalu pendek—suatu kondisi yang disebut luteal phase defect (LPD)—tubuh mungkin tidak cukup menghasilkan progesteron untuk mendukung implantasi embrio, sehingga meningkatkan risiko keguguran atau infertilitas . 

Fase luteal yang terlalu panjang juga dapat menandakan masalah kesehatan, seperti ketidakseimbangan hormon yang berhubungan dengan kondisi seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS). 

Gejala Selama Fase Luteal 

Selama fase luteal, banyak wanita mengalami gejala yang dikenal sebagai sindrom pramenstruasi (PMS), seperti: 

  • Perubahan suasana hati 
  • Nyeri payudara 
  • Kembung 
  • Kelelahan . 

Gejala ini disebabkan oleh fluktuasi hormon, terutama penurunan progesteron jika tidak ada kehamilan yang terjadi. 

Baca juga: Kenali Ciri dan Tanda Menstruasi Tidak Normal

Fase luteal adalah komponen penting dari siklus menstruasi yang mempengaruhi kesehatan reproduksi wanita. Menghitung dan memahami fase luteal dapat membantu wanita mengenali tanda-tanda ketidakseimbangan hormon dan potensi masalah kesuburan. Jika Anda merasa mengalami gangguan fase luteal, konsultasikan dengan ahli medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 

Untuk Anda yang masih dalam program kehamilan ataupun tengah mengalami permasalahan infertilias, Anda bisa konsultasikan dengan dokter-dokter kandungan profesional di Morula IVF Indonesia. Klinik fertilitas ini menawarkan konsultasi kandungan profesional dan komprehensif. Dengan pengalaman lebih dari 26 tahun, Morula IVF memiliki tim dokter spesialis yang berdedikasi untuk membantu pasangan untuk memiliki buah hati yang sehat. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi atau telusuri website resmi Morula IVF untuk menyampaikan pertanyaan maupun konsultasi. 

Referensi: 

Share Facebook Twitter WhatsApp

Artikel Terkait

Kesehatan 5 Jenis Keputihan dan Artinya bagi Kesehatan

5 Jenis Keputihan dan Artinya bagi Kesehatan

Admin
14 Nov 2025

Keputihan adalah cairan yang diproduksi secara alami oleh kelenjar di vagina dan serviks. Fungsi utamanya adalah menjaga kesehatan dengan membersihkan sel-sel mati dan bakteri dari area vagina. Namun, perubahan pada…

Selengkapnya
Kesehatan Benarkah Konsumsi Gula Berlebih Mempengaruhi Kesuburan?

Benarkah Konsumsi Gula Berlebih Mempengaruhi Kesuburan?

Hamzah
12 Nov 2025

Konsumsi gula berlebih dapat berdampak negatif pada kesuburan, baik pada pria maupun wanita. Gula dalam jumlah tinggi dapat mengganggu keseimbangan hormon, meningkatkan risiko resistensi insulin, serta berkontribusi terhadap peradangan dalam…

Selengkapnya
Kesehatan 5 Dampak Kekurangan Hormon Estrogen pada Kesehatan Wanita

5 Dampak Kekurangan Hormon Estrogen pada Kesehatan Wanita

Admin
08 Nov 2025

Kekurangan hormon estrogen bisa menimbulkan berbagai keluhan fisik dan emosional yang sering kali tidak disadari sejak awal. Baik Moms maupun Dads, penting untuk memahami bagaimana penurunan hormon ini bisa memengaruhi…

Selengkapnya