Fungsi skrotum yang paling utama ialah membungkus buah zakar, atau testis. Skrotum sendiri merupakan lapisan kulit yang menggantung pada bagian bawah pangkal penis. Lalu, apa sajakah anatomi dan fungsi dari skrotum pada pria? Yuk, simak ulasannya di bawah ini! Anatomi Skrotum Secara garis besar, kantung buah zakar terbagi menjadi 2 bagian yang dipisahkan raphe perineum, […]
Fungsi skrotum yang paling utama ialah membungkus buah zakar, atau testis. Skrotum sendiri merupakan lapisan kulit yang menggantung pada bagian bawah pangkal penis. Lalu, apa sajakah anatomi dan fungsi dari skrotum pada pria? Yuk, simak ulasannya di bawah ini!
Anatomi Skrotum

Secara garis besar, kantung buah zakar terbagi menjadi 2 bagian yang dipisahkan raphe perineum, atau garis yang membelah di tengah kantong buah zakar. Raphe bersatu dengan septum internal, dimana septum tersebut membagi kantong buah zakar menjadi 2 sisi dengan anatomi yang serupa. Idealnya, di setiap sisi skrotum akan terdiri atas:
1. Testis
Testis adalah bagian dari tubuh pria yang mampu memproduksi hormon testosteron. Selain itu, kandungan tubulus dan sel yang ada pada testis bisa menghasilkan sel sperma. Nantinya, sperma akan dipindahkan dari testis ke epididimis lewat vas deferens.
2. Epididimis
Tabung yang melingkar rapat dan berguna untuk menyimpan sperma hingga matang ini terletak di atas setiap testis. Fungsi lain dari epididimis ialah menyerap kelebihan cairan di testis demi membantu menggerakkan sperma dalam saluran reproduksi.
3. Tali Sperma
Koda spermatika atau yang juga sering disebut sebagai tali sperma memiliki saraf, pembuluh darah, kelenjar getah bening, berikut tabung (vas deferens). Yang mana tabung tersebut bakal mengeluarkan sperma ke saluran ejakulasi.
4. Otot Kremaster
Diketahui, tiap-tiap otot kremaster mengelilingi korda spermatik dan testis. Secara umum, otot ini berguna membantu menggerakkan testis ke arah luar, serta menjauh dari tubuh untuk menjaga suhu testis tetap ideal. Inilah mengapa skrotum tergantung lebih rendah ketika kondisi sekitar hangat, dan lebih dekat ke tubuh ketika cuaca sedang dingin.
Seluruh struktur itu dibungkus oleh lapisan dinding kulit yang terdiri dari beberapa komponen seperti membran dasar dinding skrotum (membran serous), otot halus (dartos fascia), dan kulit tipis berisi kelenjar keringat.
2 Fungsi Skrotum

1. Melindungi Testis
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, skrotum berperan untuk melindungi testis sekaligus menjadi tempat bernaung yang cukup bagi sperma untuk matang. Biasanya, sperma akan disimpan dalam skrotum selama 60-80 hari sebelum akhirnya dikeluarkan.
Sejumlah ahli biologi berkeyakinan bahwa letak testis pada skrotum akan memastikan sperma memperoleh waktu yang cukup untuk matang. Setiap posisi skrotum yang berbeda dari posisi yang sebenarnya dimungkinkan menyebabkan perubahan reguler dalam tekanan perut lantaran adanya kontraksi sekaligus relaksasi otot-otot perut. Pada fase ini, testis akan mengosongkan sperma lebih cepat dari yang seharusnya. Akibatnya, sperma yang dikeluarkan belum dewasa penuh.
2. Mengontrol Suhu
Fungsi lain dari skrotum adalah mengontrol ‘iklim testis’ guna menjaga temperatur yang dibutuhkan sperma untuk matang. Suhu testis harus lebih rendah dibandingkan dnegan suhu tubuh lainnya. Mengingat tiap kenaikan suhu skrotum bisa mempengaruhi penurunan jumlah sperma.
Skrotum bakal mempertahankan suhu testis dengan cara mengubah jarak antara testis dan perut. Pada saat tubuh mendeteksi kenaikan suhu ruangan, skrotum akan memindahkan testis untuk menjauh dari perut, membantu pembuangan panas berlebih, sekaligus meningkatkan jumlah area permukaan yang terbuka.
Ragam Gangguan Kesehatan pada Skrotum

Peran skrotum dalam sistem reproduksi pria sangatlah penting. Meski begitu, skrotum tidak terlepas dari risiko penyakit berbahaya. Mengingat skrotum membungkus testis, ada beberapa risiko penyakit yang dimungkinkan terjadi di kedua bagian itu, yakni kanker, orkitis, penyakit epididymitis, torsio testis, hernia inguinalis, varikokel, dan hidrokel.
Itulah beberapa fungsi skrotum lengkap dengan anatomi dan risiko gangguan kesehatan skrotum yang perlu Anda ketahui. Dengan mengetahui informasi ini, diharapkan Anda mengetahui peran pentingnya skrotum.