Fase growth spurt adalah periode pertumbuhan pesat yang terjadi pada bayi dan anak-anak dalam waktu singkat. Pada fase ini, bayi mungkin lebih sering menyusu, lebih rewel, atau mengalami perubahan pola tidur. Growth spurt biasanya terjadi dalam beberapa fase penting, seperti saat bayi berusia 2-3 minggu, 6 minggu, 3 bulan, dan seterusnya. Fase ini dapat ditandai […]
Fase growth spurt adalah periode pertumbuhan pesat yang terjadi pada bayi dan anak-anak dalam waktu singkat. Pada fase ini, bayi mungkin lebih sering menyusu, lebih rewel, atau mengalami perubahan pola tidur. Growth spurt biasanya terjadi dalam beberapa fase penting, seperti saat bayi berusia 2-3 minggu, 6 minggu, 3 bulan, dan seterusnya.
Fase ini dapat ditandai dengan peningkatan tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala yang lebih cepat dari biasanya. Selain itu, growth spurt juga sering kali disertai dengan perubahan perilaku, seperti meningkatnya frekuensi menyusu, perubahan pola tidur, dan peningkatan kebutuhan akan kenyamanan dari orang tua.
Setiap anak akan mengalami growth spurt pada waktu yang berbeda, tetapi ada beberapa periode umum di mana fase ini lebih sering terjadi, terutama dalam dua tahun pertama kehidupan. Memahami tanda-tanda dan cara mengatasinya dapat membantu Moms memberikan dukungan terbaik bagi tumbuh kembang si kecil.
Kapan Growth Spurt Terjadi?
Menurut para ahli, growth spurt pada bayi biasanya terjadi pada usia:
-
2-3 minggu
-
6 minggu
-
3 bulan
-
6 bulan
-
9 bulan
Setelah tahun pertama, growth spurt akan terus terjadi secara berkala hingga masa remaja. Pada masa pubertas, pertumbuhan bisa lebih drastis, terutama pada anak laki-laki dan perempuan yang mulai mengalami perubahan hormon.
Tanda-Tanda Growth Spurt pada Bayi

Sumber gambar: Freepik
Moms mungkin akan menyadari beberapa perubahan pada bayi selama growth spurt, seperti:
1. Lebih Sering Menyusu atau Makan
Salah satu tanda paling umum dari growth spurt adalah peningkatan nafsu makan secara tiba-tiba. Jika bayi masih mengandalkan ASI atau susu formula, Moms mungkin akan melihat bahwa si Kecil lebih sering menyusu atau minum susu dalam jumlah yang lebih banyak dari biasanya.
Bayi yang sudah mulai MPASI juga dapat menunjukkan minat yang lebih besar terhadap makanan dan mungkin tampak selalu lapar. Hal ini terjadi karena tubuh mereka sedang mengalami pertumbuhan pesat dan membutuhkan lebih banyak kalori serta nutrisi untuk mendukung proses tersebut.
Baca juga: Tips Mempersiapkan MPASI Pertama Buah Hati
2. Pola Tidur Berubah Secara Drastis
Selama growth spurt, pola tidur bayi bisa berubah secara signifikan. Beberapa bayi mungkin tidur lebih lama dari biasanya karena tubuh mereka memerlukan waktu lebih banyak untuk beristirahat dan memproses pertumbuhan yang terjadi. Di sisi lain, ada juga bayi yang justru lebih sering terbangun di malam hari.
Hal ini bisa disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan energi, sehingga mereka merasa lebih lapar di malam hari dan membutuhkan lebih banyak asupan. Jika si Kecil mengalami gangguan tidur selama fase ini, Moms bisa mencoba memberikan ASI atau susu lebih sering sebelum tidur untuk membantu mereka merasa lebih kenyang dan nyaman.
3. Rewel atau Lebih Lengket dengan Moms
Bayi yang mengalami growth spurt sering kali menjadi lebih rewel dan lebih lengket dengan orang tua mereka. Mereka mungkin lebih sering menangis, sulit ditenangkan, atau tampak selalu ingin berada dalam pelukan Moms. Perubahan ini bisa disebabkan oleh ketidaknyamanan yang mereka rasakan akibat pertumbuhan yang cepat atau peningkatan metabolisme tubuh mereka.
Selain itu, lonjakan hormon yang terjadi selama fase ini juga dapat mempengaruhi suasana hati bayi. Untuk membantu si Kecil merasa lebih nyaman, Moms bisa memberikan lebih banyak pelukan, menenangkan mereka dengan suara lembut, atau menciptakan rutinitas yang menenangkan sebelum tidur.
4. Perubahan Berat dan Panjang Badan yang Signifikan
Dalam fase growth spurt, bayi biasanya mengalami peningkatan berat badan dan tinggi badan yang lebih cepat dibandingkan dengan periode pertumbuhan biasa. Moms mungkin akan menyadari bahwa pakaian si Kecil tiba-tiba terasa lebih sempit atau mereka terlihat lebih panjang dalam waktu singkat.
Selain itu, pertumbuhan ini juga bisa terlihat dari peningkatan ukuran kepala bayi, yang menandakan perkembangan otak yang pesat. Untuk memastikan bahwa pertumbuhan bayi berjalan optimal, penting bagi Moms untuk rutin memantau berat badan dan panjang badan si Kecil, serta memastikan mereka mendapatkan asupan nutrisi yang cukup sesuai dengan usia dan kebutuhannya.
Baca juga: Menyusui Dua Anak Sekaligus dengan Tandem Nursing, Ini Tipsnya!
Bagaimana Cara Mengatasi Growth Spurt?

Sumber gambar: Freepik
Saat si kecil mengalami growth spurt, ada beberapa cara yang bisa Moms lakukan untuk mendukung pertumbuhannya dengan optimal:
1. Berikan ASI atau Susu Lebih Sering
Jika bayi menunjukkan tanda-tanda lapar lebih sering, biarkan mereka menyusu sesuai kebutuhannya. Peningkatan frekuensi menyusu akan membantu memenuhi kebutuhan energi tambahan mereka.
Baca juga: 6 Cara Memperbanyak ASI Secara Alami yang Efektif
2. Pastikan Bayi Mendapat Cukup Tidur
Tidur sangat penting bagi pertumbuhan bayi, terutama selama growth spurt. Jika bayi tampak lebih mengantuk, biarkan mereka tidur lebih lama dari biasanya.
3. Berikan Kenyamanan dan Dekapan Lebih Banyak
Bayi mungkin akan lebih rewel dan ingin selalu berada di dekat Moms. Memberikan dekapan, menggendong, atau berbicara dengan suara lembut bisa membantu mereka merasa lebih nyaman.
4. Jangan Khawatir Jika Pola Tidur Berubah
Growth spurt bisa menyebabkan perubahan pola tidur sementara. Jangan khawatir jika bayi tiba-tiba sering terbangun di malam hari—ini biasanya hanya bersifat sementara dan akan kembali normal dalam beberapa hari.
5. Perhatikan Tumbuh Kembangnya
Catat perubahan berat dan panjang badan bayi secara berkala untuk memastikan pertumbuhannya sesuai dengan standar kesehatan. Jika Moms merasa ada yang tidak normal, konsultasikan dengan dokter anak.
Growth Spurt pada Anak yang Lebih Besar
Tidak hanya bayi, anak-anak yang lebih besar juga mengalami growth spurt. Pada usia prasekolah dan sekolah dasar, anak-anak mungkin mengalami lonjakan pertumbuhan yang menyebabkan mereka lebih banyak makan, lebih sering mengantuk, atau merasa lebih lelah.
Pada masa pubertas, growth spurt bisa berlangsung lebih lama, terutama pada anak laki-laki yang biasanya mengalami lonjakan tinggi badan yang lebih signifikan dibandingkan anak perempuan.
Tanda-Tanda Growth Spurt pada Anak yang Lebih Besar:
-
Nafsu makan meningkat secara tiba-tiba
-
Tidur lebih lama dan sering mengantuk
-
Nyeri pertumbuhan (growing pains) pada kaki atau tangan
-
Perubahan suasana hati yang lebih sering
Jika anak mengalami pertumbuhan pesat, pastikan mereka mendapatkan nutrisi yang cukup dari makanan sehat dan tetap aktif secara fisik.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi
- Cleveland Clinic. “Growth Spurts”. Diakses pada 8 Februari 2025.
- The Bump. “Baby Growth Spurts”. Diakses pada 8 Februari 2025.
- What to Expect. “Baby Growth Spurts”. Diakses pada 8 Februari 2025.