Morula IVF

Kenali Hipogonadisme, Gangguan Hormon Pada Pria dan Wanita

June 23, 2021

Kenali Hipogonadisme, Gangguan Hormon Pada Pria dan Wanita

Secara garis besar, hipogonadisme merupakan suatu kondisi dimana hormon seksual yang dihasilkan oleh kelenjar seksual, baik itu testis atau ovarium, berada di bawah jumlah normal. Hormon seksual sendiri berguna untuk mengatur karakteristik seksual sekunder meliputi produksi sperma dan perkembangan testis pada pria. Sementara pada wanita, hormon ini memiliki peran dalam siklus menstruasi dan pertumbuhan payudara.

Jenis Hipogonadisme

hipogonadisme

Berdasarkan penyebabnya, kondisi ini dibagi menjadi hipogonadisme-primer dan hipogonadisme-sekunder. Dimana hipogonadisme-primer merupakan kondisi saat kelenjar seksual mengalami kerusakan sehingga tidak lagi mampu memproduksi hormon seksual sebagaimana jumlah yang dibutuhkan. Jenis ini bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti penyakit autoimun, gangguan hati, gangguan ginjal, cedera pada testis, infeksi berat, hemokromatosis, kriptorkismus, penyakit genetik, atau efek samping radioterapi.

Sementara kondisi hipogonadisme-sekunder terjadi karena adanya kerusakan pada kelenjar di sekitar otak, yaitu hipotalamus atau hipofisis. Yang mana kelenjar tersebut berperan dalam mengirimkan sinyal ke kelenjar seksual untuk memproduksi hormon seksual, misalnya saja hormon estrogen atau androgen. Adapun kondisi-kondisi yang bisa menyebabkan hipogonadisme-sekunder adalah cedera atau tumor pada kelenjar hipofisis atau hipotalamus, infeksi HIV atau AIDS, kelainan genetik, pertambahan usia, operasi otak, obesitas, kekurangan nutrisi, penggunaan kortikosteroid, penurunan berat badan secara drastis, hingga penyakit radang.

Tanda dan Gejala

hipogonadisme 1. Bagi Pria

  • Kehilangan massa otot
  • Payudara membesar
  • Kehilangan rambut di tubuh
  • Impotensi
  • Osteoporosis
  • Kehilangan gairah seksual
  • Mandul
  • Kesulitan konsentrasi
  • Tubuh yang mudah lelah
  • Pertumbuhan pada penis dan testis yang terhambat

2. Bagi Wanita

  • Penurunan gairah seksual
  • Kekurangan bulu-bulu pada tubuh
  • Badan terasa panas
  • Keluarnya cairan putih kental dari payudara
  • Perubahan energi tubuh dan suasana hati
  • Pertumbuhan payudara berjalan lambat, dalam beberapa kasus payudara tidak tumbuh sama sekali

Pengobatan yang Bisa Ditempuh

hipogonadisme

Untuk pasien pria, penanganan penyakit ini biasanya dilakukan guna menutupi kekurangan hormon testosteron, lewat pemberian preparat hormon androgen seperti mesterolone atau terapi penggantian testosteron (TRT). TRT sendiri dilakukan dengan memberikan testosteron buatan dalam bentuk:

  1. Suntik, TRT akan disuntikkan langsung pada otot penderita.
  2. Gel, jenis testosteron buatan ini akan dioleskan pada lengan atas, ketiak, bahu, atau paha.
  3. Tablet, bentuk TRT tablet akan membuat testosteron terserap ke aliran darah penderitanya melalui saluran pencernaan.

Perlu dipahami, TRT bisa memicu sejumlah risiko seperti pembesaran payudara, pembesaran prostat, sleep apnea, pengurangan produksi sperma, hingga terbentuknya gumpalan darah pada pembuluh darah. Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa TRT juga dapat meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung. Oleh karena itu, pasien yang memilih metode pengobatan ini disarankan rutin melakukan pemantauan dengan dokter terkait.

Bagi pasien wanita yang sebelumnya pernah menjalani operasi pengangkatan rahim alias histerektomi, prosedur pengobatan bisa dilakukan dengan terapi pengganti estrogen berbentuk koyo atau pil. Sedangkan pasien wanita yang tidak pernah menjalani histerektomi sebelumnya bisa melakukan terapi pengganti estrogen yang dikombinasikan dengan pemberian hormon progesteron. Upaya ini dilakukan guna mengurangi risiko timbulnya kanker rahim karena kadar estrogen yang berlebihan.

Jika penyakit ini disebabkan oleh tumor pada kelenjar hipofisis, biasanya dokter akan menyarankan serangkaian prosedur seperti radioterapi, pemberian obat jalan, atau prosedur pembedahan untuk mengecilkan atau menghilangkan sel tumor.

Itulah beberapa informasi mengenai hipogonadisme yang perlu Anda pahami. Segala konsultasi atau informasi tambahan yang mungkin diperlukan sebagai bahan diagnosis mandiri seputar kehamilan ataupun kesehatan reproduksi, bisa Anda akses melalui https://www.morulaivf.co.id. Jadi, jangan ragu untuk mengunjungi website resmi dari Morula ya!

Tetap terhubung dan terinformasi di sini.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut hubungi 150-IVF atau 150-483, Senin – Sabtu pukul 07.00 – 20.00 WIB

Buat Janji

Newsletter

Dapatkan informasi dan tips terbaru dari Morula IVF mengenai program kehamilan dan bayi tabung