Selama kehamilan, sistem kekebalan tubuh mengalami perubahan alami yang membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi, termasuk infeksi saluran pernapasan. Meski sebagian besar kasus tergolong ringan, infeksi ini tetap perlu diwaspadai karena bisa berdampak pada kesehatan Moms dan janin jika tidak ditangani dengan tepat. Yuk, kenali lebih dalam soal penyebab, gejala, risiko, hingga langkah pencegahan infeksi […]
Selama kehamilan, sistem kekebalan tubuh mengalami perubahan alami yang membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi, termasuk infeksi saluran pernapasan. Meski sebagian besar kasus tergolong ringan, infeksi ini tetap perlu diwaspadai karena bisa berdampak pada kesehatan Moms dan janin jika tidak ditangani dengan tepat. Yuk, kenali lebih dalam soal penyebab, gejala, risiko, hingga langkah pencegahan infeksi saluran pernapasan selama masa kehamilan.
Apa Itu Infeksi Saluran Pernapasan?
Infeksi saluran pernapasan mencakup gangguan yang terjadi pada sistem pernapasan, mulai dari hidung hingga paru-paru. Infeksi ini terbagi menjadi dua jenis utama:
- Infeksi Saluran Pernapasan Atas: Meliputi pilek, sinusitis, dan radang tenggorokan.
- Infeksi Saluran Pernapasan Bawah: Seperti bronkitis dan pneumonia, yang biasanya lebih serius.
Selama hamil, tubuh Moms mengalami perubahan hormonal dan imunologis yang membuat tubuh lebih sulit melawan virus atau bakteri penyebab infeksi ini.
Kenapa Ibu Hamil Lebih Rentan?

Sumber gambar: iStock
Kehamilan menyebabkan perubahan fisiologis yang menurunkan respons imun. Ini bertujuan agar tubuh tidak menolak janin, tapi di sisi lain, meningkatkan risiko infeksi.
Selain itu, kapasitas paru-paru berkurang akibat tekanan dari rahim yang membesar. Hal ini membuat Moms lebih mudah mengalami sesak napas saat terserang flu atau infeksi pernapasan.
Baca juga: Cara Meningkatkan Imunitas Tubuh Saat Hamil
Gejala Infeksi Saluran Pernapasan pada Ibu Hamil
Gejala yang muncul tidak jauh berbeda dari orang biasa, namun efeknya bisa terasa lebih berat pada ibu hamil:
- Batuk kering atau berdahak
- Hidung tersumbat atau meler
- Demam ringan hingga tinggi
- Sakit tenggorokan
- Nyeri otot
- Kelelahan berlebihan
- Sesak napas (terutama jika infeksi sampai ke paru-paru)
Jika gejala berlangsung lebih dari beberapa hari atau memburuk, penting untuk segera konsultasi ke dokter karena infeksi saluran pernapasan yang tidak tertangani dapat meningkatkan risiko komplikasi seperti kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, preeklamsia dan gangguan pernapasan pada janin. Pneumonia selama kehamilan, misalnya, dapat menyebabkan penurunan kadar oksigen dalam darah Moms, yang juga memengaruhi suplai oksigen ke janin.
Baca juga: Gejala dan Bahaya Virus HMPV pada Ibu Hamil
Pengobatan yang Aman Saat Hamil

Sumber gambar: Freepik
Penanganan infeksi pernapasan pada ibu hamil harus sangat hati-hati. Tidak semua obat flu atau batuk dijamin aman untuk janin. Berikut beberapa pendekatan yang direkomendasikan:
1. Istirahat Cukup
Saat tubuh sedang melawan infeksi, energi Moms akan terkuras lebih banyak dari biasanya. Oleh karena itu, istirahat cukup menjadi salah satu langkah paling penting dalam proses pemulihan. Tidur yang berkualitas dapat membantu sistem imun bekerja lebih optimal, mempercepat pemulihan, dan mengurangi risiko komplikasi selama kehamilan.
Selain tidur malam yang cukup, Moms juga dianjurkan untuk mengambil waktu istirahat di siang hari jika merasa lelah. Hindari aktivitas berat yang bisa memicu stres atau kelelahan berlebihan. Dengan menjaga ritme istirahat yang baik, daya tahan tubuh terhadap flu dan infeksi pernapasan lainnya dapat meningkat secara alami.
Baca juga: Inilah 6 Dampak Insomnia Pada Ibu Hamil, Wajib Tau!
2. Perbanyak Cairan
Mengonsumsi cairan dalam jumlah cukup sangat penting saat hamil, terutama ketika Moms sedang flu atau batuk. Air putih hangat, teh herbal yang aman bagi kehamilan seperti chamomile atau jahe, serta sup bening bisa membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi dan melonggarkan lendir yang menyumbat saluran pernapasan.
Hidrasi juga berperan dalam menjaga sirkulasi darah yang baik dan mendukung pertumbuhan janin. Saat tubuh terhidrasi dengan baik, gejala seperti sakit kepala, tenggorokan kering, atau demam pun bisa terasa lebih ringan. Pastikan Moms minum secara berkala meskipun tidak merasa haus.
3. Gunakan Obat Sesuai Resep
Tidak semua obat flu atau batuk aman dikonsumsi selama kehamilan. Beberapa kandungan bisa membahayakan perkembangan janin jika dikonsumsi sembarangan. Namun, ada juga obat-obatan seperti parasetamol yang tergolong aman untuk menurunkan demam atau mengurangi rasa tidak nyaman, asalkan digunakan sesuai dosis dan anjuran dokter.
Moms sebaiknya tidak mengonsumsi obat bebas tanpa berkonsultasi terlebih dahulu. Dokter akan menilai kondisi kesehatan secara menyeluruh sebelum merekomendasikan jenis obat yang aman. Mengikuti panduan medis akan membantu menjaga kesehatan Moms sekaligus melindungi janin dalam kandungan.
4. Humidifier dan Uap
Menggunakan humidifier di ruangan atau menghirup uap hangat dari air mendidih bisa menjadi solusi alami yang aman untuk mengatasi hidung tersumbat saat hamil. Uap hangat membantu melegakan saluran pernapasan dan mengurangi iritasi akibat lendir yang menumpuk di hidung dan tenggorokan.
Selain menggunakan alat bantu, Moms juga bisa mencoba mandi air hangat untuk efek yang serupa. Metode ini tidak hanya membantu pernapasan, tapi juga memberikan rasa rileks dan kenyamanan. Pilihan ini aman dan efektif, terutama saat Moms ingin menghindari penggunaan obat-obatan kimia.
Baca juga: Ketahui Manfaat Air Humidifier bagi Ibu Hamil
Langkah Pencegahan Infeksi Saluran Pernapasan
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati, apalagi saat hamil. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:
- Cuci tangan secara rutin dengan sabun
- Hindari kontak dengan orang sakit
- Gunakan masker saat berada di tempat umum atau ramai
- Jaga pola makan sehat dengan nutrisi seimbang untuk mendukung daya tahan tubuh
- Vaksinasi flu tahunan, yang aman untuk ibu hamil dan direkomendasikan oleh banyak lembaga kesehatan
Peran Dads dalam Mendukung Kesehatan Moms
Selama masa kehamilan, dukungan dari Dads sangat berharga, terutama saat Moms mengalami sakit. Membantu mengurus pekerjaan rumah, mengingatkan minum obat, hingga sekadar memberikan kenyamanan emosional bisa membantu proses pemulihan lebih cepat. Kolaborasi dalam menjaga kesehatan keluarga dimulai sejak masa kehamilan.
Infeksi saluran pernapasan saat hamil memang lebih berisiko, tapi bukan berarti tidak bisa ditangani dengan baik. Kuncinya ada pada kewaspadaan, pengobatan tepat, dan pencegahan yang konsisten. Dengan dukungan dari Dads dan kerja sama dengan tenaga kesehatan, Moms bisa melewati masa sakit dengan lebih tenang dan aman.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi:
- National Center for Biotechnology Information. “Maternal Immune Response and Clinical Outcome of Respiratory Viral Infections in Pregnancy”. Diakses 21 April 2025.
- Centers for Disease Control and Prevention (CDC). “Pregnancy and Respiratory Viruses”. Diakses 21 April 2025.
- National Center for Biotechnology Information. “Pregnancy and Influenza: A Review”. Diakses 21 April 2025.