Hipertensi atau tekanan darah tinggi selama kehamilan patut diwaspadai oleh ibu hamil. Pasalnya, hal ini dapat membahayakan bagi ibu hamil maupun janin yang dikandungnya. Selain dapat menyebabkan bayi lahir prematur, juga dapat mengakibatkan pertumbuhan janin terhambat. Untuk ulasan selengkapnya, simak artikel di bawah ini.
Hipertensi dan Gejalanya
Melansir CDC, hipertensi dalam kehamilan dapat meningkatkan risiko ibu hamil mengalami stroke dan perlu dilakukan induksi persalinan. Tidak hanya berpengaruh pada ibu hamil, bayi dapat mengalami kelahiran prematur (kelahiran yang terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu) dan berat badan lahir yang rendah.
Gejala-gejala hipertensi dalam kehamilan antara lain;
- Sakit kepala
- Muntah dan mual
- Berkurangnya penglihatan
- Fungsi hati yang menurun
- Intensitas buang air kecil yang menurun
- Kadar trombosit yang menurun
Jika Anda mengalami gejala-gejala ini selama kehamilan, pastikan Anda segera ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. Semakin cepat diobati, maka akan semakin baik untuk ibu hamil dan buah hati.
Jenis Hipertensi Selama Kehamilan
Berikut adalah jenis-jenis hipertensi yang dapat ibu hamil alami selama kehamilan, yaitu sebagai berikut:
1. Hipertensi Gestasional
Jenis hipertensi yang pertama adalah hipertensi gestasional, yang pada umumnya muncul setelah usia kehamilan 20 minggu. Kondisi ini terjadi ketika Anda hanya memiliki tekanan darah tinggi selama kehamilan dan tidak memiliki protein dalam urin atau masalah jantung atau ginjal lainnya.
Hipertensi gestasional biasanya akan hilang setelah ibu hamil melahirkan. Risiko ini dapat meningkat ketika Anda hamil anak pertama atau jika Anda memiliki penyakit diabetes.
2. Hipertensi Kronis
Hipertensi kronis adalah ketika ibu hamil memiliki tekanan darah tinggi sebelum usia kehamilan 20 minggu. Wanita yang memiliki hipertensi kronis juga dapat mengalami preeklamsia pada trimester kedua atau ketiga kehamilan.
Berbeda dengan hipertensi gestasional, pada umumnya jenis hipertensi kronis tidak akan hilang walaupun Anda sudah melahirkan buah hati Anda.
3. Preeklampsia
Ibu hamil yang mengalami hipertensi gestasional dan hipertensi kronis dapat berkembang menjadi preeklampsia.
Preeklampsia adalah tekanan darah serius yang dapat mengganggu kerja organ dalam tubuh. Beberapa gejala dari preeklampsia meliputi;
- Kesulitan napas
- Mual
- Penglihatan yang berkurang
- Sakit kepala
- Pembengkakan tangan
Pencegahan Hipertensi dalam Kehamilan
Ibu hamil dapat mencegah hipertensi selama kehamilan dengan cara-cara berikut;
- Olahraga yang rutin
- Menghindari alkohol
- Memeriksa kehamilan secara rutin
- Mengurangi asupan garam
Itulah ulasan kali ini mengenai bahaya hipertensi selama kehamilan yang perlu diwaspadai. Pastikan Anda menjaga kesehatan agar janin berkembang dengan sehat. Semoga bermanfaat ya!