Neonatal Intensive Care Unit (NICU) adalah unit perawatan intensif khusus bagi bayi baru lahir yang mengalami kondisi medis serius. NICU dilengkapi dengan peralatan canggih dan tenaga medis yang terlatih untuk merawat bayi prematur, bayi dengan berat badan lahir rendah, atau yang mengalami gangguan kesehatan saat lahir. Bagi Moms yang bayinya harus menjalani perawatan di NICU, memahami fungsi, prosedur, dan cara mendukung perawatan bayi dapat membantu mengurangi kecemasan serta memastikan bayi mendapatkan perawatan terbaik.
NICU adalah unit rumah sakit yang dikhususkan untuk merawat bayi baru lahir yang memerlukan perawatan medis intensif. Biasanya, bayi yang dirawat di NICU adalah mereka yang lahir prematur (sebelum usia kehamilan 37 minggu), memiliki berat badan lahir rendah, mengalami kesulitan bernapas, atau memiliki gangguan kesehatan lainnya.
- Berikut 6 Jenis Pola Asuh Anak yang Dapat Anda Terapkan
- Apgar Score, Metode untuk Menilai Kondisi Bayi Baru Lahir
- Simak 5 Makanan Penambah ASI Enak dan Menyehatkan
- Sudden Infant Death Syndrome (SIDS): Memahami Risiko dan Cara Pencegahannya
- Fungsi Hormon Prolaktin dan Gangguan Kesehatan yang Berkaitan Dengannya
NICU memiliki berbagai tingkatan perawatan:
- Level I (Perawatan Dasar) – Untuk bayi yang sehat atau membutuhkan observasi singkat setelah lahir.
- Level II (Perawatan Menengah) – Untuk bayi yang lahir prematur ringan atau memiliki masalah kesehatan yang dapat segera membaik.
- Level III (Perawatan Intensif Lanjutan) – Untuk bayi dengan gangguan kesehatan kompleks yang memerlukan alat bantu napas atau terapi khusus.
- Level IV (Perawatan Subspesialis) – Untuk bayi dengan kondisi medis sangat kompleks yang memerlukan perawatan spesialis dan operasi tingkat lanjut.
Kapan Bayi Membutuhkan Perawatan di NICU?
Perawatan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) diberikan kepada bayi yang lahir dengan kondisi tertentu yang memerlukan pemantauan dan penanganan medis khusus. Tidak semua bayi baru lahir harus masuk ke NICU, tetapi beberapa faktor dapat meningkatkan risiko bayi membutuhkan perawatan intensif.
1. Bayi Prematur
Bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami berbagai komplikasi karena organ tubuh mereka belum berkembang sempurna. Salah satu organ yang paling sering belum matang adalah paru-paru, sehingga bayi prematur sering membutuhkan dukungan pernapasan, baik melalui oksigen tambahan, ventilator, atau alat bantu lainnya.
Selain itu, bayi prematur juga dapat mengalami kesulitan dalam mengatur suhu tubuh, kadar gula darah, dan kemampuan makan secara mandiri, sehingga membutuhkan pemantauan dan perawatan lebih lanjut di NICU untuk memastikan mereka tumbuh dengan optimal.
Baca juga: Cara Merawat Bayi Prematur di Rumah yang Benar, Perhatikan Ini!
2. Berat Badan Lahir Rendah
Bayi yang lahir dengan berat badan di bawah 2.500 gram sering kali mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan di luar rahim. Mereka cenderung memiliki cadangan lemak tubuh yang lebih sedikit, sehingga sulit menjaga suhu tubuh tetap
stabil. Selain itu, bayi dengan berat lahir rendah juga berisiko mengalami hipoglikemia (kadar gula darah rendah), kesulitan bernapas, dan sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah. Di NICU, mereka akan mendapatkan perawatan seperti inkubator untuk menjaga suhu tubuh tetap hangat, serta pemantauan ketat terhadap kadar gula darah dan asupan nutrisi mereka.
3. Gangguan Pernapasan
Beberapa bayi mengalami kesulitan bernapas segera setelah lahir karena paru-paru yang belum matang atau adanya gangguan pernapasan tertentu. Salah satu kondisi yang umum terjadi adalah sindrom gangguan pernapasan neonatal (Respiratory Distress Syndrome/RDS), yang sering dialami oleh bayi prematur karena kurangnya produksi surfaktan, zat yang membantu paru-paru tetap mengembang saat bernapas.
Selain itu, bayi juga bisa mengalami aspirasi mekonium, yaitu kondisi di mana bayi menghirup cairan ketuban yang bercampur dengan tinja pertamanya, yang dapat menyebabkan gangguan pada paru-paru. Bayi dengan gangguan pernapasan sering memerlukan oksigen tambahan, ventilator, atau terapi surfaktan untuk membantu pernapasan mereka di NICU.
Baca juga: Asfiksia Neonatorum: Penyebab, Gejala, dan Penanganannya
4. Infeksi atau Sepsis Neonatal
Infeksi pada bayi baru lahir bisa sangat berbahaya karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya berkembang. Sepsis neonatal, yaitu infeksi serius yang menyebar ke seluruh tubuh, dapat terjadi akibat infeksi yang ditularkan dari ibu selama kehamilan atau persalinan, maupun akibat paparan bakteri setelah lahir.
Gejala infeksi pada bayi bisa berupa kesulitan bernapas, suhu tubuh yang tidak stabil, lesu, serta kesulitan makan. Bayi yang mengalami infeksi atau sepsis neonatal biasanya membutuhkan antibiotik intravena, pemantauan ketat, serta perawatan di NICU untuk memastikan kondisinya membaik.
5. Kelainan Jantung Bawaan
Beberapa bayi lahir dengan kelainan jantung bawaan, yaitu kelainan pada struktur atau fungsi jantung yang sudah ada sejak dalam kandungan. Beberapa kondisi jantung bawaan yang serius dapat mengganggu aliran darah ke seluruh tubuh, menyebabkan bayi mengalami kesulitan bernapas, warna kulit kebiruan (sianosis), atau kelelahan saat menyusu.
Dalam kasus tertentu, bayi dengan kelainan jantung bawaan mungkin memerlukan pemberian oksigen tambahan, obat-obatan khusus, atau bahkan prosedur bedah untuk memperbaiki masalah jantungnya. Pemantauan dan perawatan intensif di NICU sangat penting untuk memastikan bayi mendapatkan penanganan yang tepat dan stabil sebelum menjalani prosedur medis lanjutan.
6. Komplikasi saat Persalinan
Persalinan yang sulit atau mengalami komplikasi dapat menyebabkan bayi mengalami asfiksia lahir, yaitu kondisi ketika bayi mengalami kekurangan oksigen saat proses persalinan. Jika tidak segera ditangani, kekurangan oksigen ini dapat berdampak serius pada otak dan organ lainnya.
Bayi yang mengalami asfiksia lahir mungkin memerlukan terapi oksigen, ventilasi mekanis, atau perawatan khusus seperti hipotermia terapeutik untuk membantu mengurangi risiko kerusakan otak. Dengan pemantauan ketat dan perawatan medis yang tepat di NICU, bayi yang mengalami komplikasi saat persalinan memiliki peluang lebih besar untuk pulih dengan baik.
Peralatan dan Teknologi di NICU
NICU dilengkapi dengan berbagai alat medis canggih untuk membantu merawat bayi dengan kondisi khusus. Beberapa peralatan utama yang sering digunakan di NICU meliputi:
- Inkubator – Tempat khusus dengan suhu terkontrol untuk menjaga bayi tetap hangat.
- Ventilator – Mesin bantu napas untuk bayi yang mengalami kesulitan bernapas.
- Monitor Jantung dan Pernapasan – Digunakan untuk memantau detak jantung, kadar oksigen, dan pernapasan bayi.
- Alat Infus dan Pemberian Nutrisi – Memberikan cairan dan nutrisi secara intravena jika bayi belum bisa menyusu secara normal.
- Fototerapi – Digunakan untuk mengatasi jaundice (kuning pada bayi) dengan sinar khusus.
Kapan Bayi Bisa Keluar dari NICU?
Lama perawatan bayi di NICU bervariasi tergantung pada kondisi kesehatan mereka. Bayi bisa dipulangkan jika:
- Mereka bisa bernapas tanpa alat bantu.
- Berat badan bertambah dengan baik.
- Bisa menyusu dengan baik, baik melalui ASI atau susu formula.
- Suhu tubuhnya bisa stabil tanpa bantuan inkubator.
Dengan dukungan peralatan medis canggih dan tim medis yang berpengalaman, bayi yang lahir dengan kondisi medis kompleks tetap memiliki peluang untuk berkembang dengan baik. Peran Moms dan keluarga dalam mendukung perawatan bayi di NICU juga sangat penting untuk mempercepat proses pemulihan.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Anda dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi
- Pregnancy, Birth & Baby. “Neonatal Intensive Care Unit”. Diakses pada 24 Februari 2025.
- KidsHealth. “Caring for Your Baby in the NICU”. Diakses pada 24 Februari 2025.
- UT Southwestern Medical Center. “Neonatal Intensive Care Unit (NICU)”. Diakses pada 24 Februari 2025.