Morula IVF

Normozoospermia: Pengertian, Penyebab, dan Hubungannya dengan Kesuburan Pria 

January 2, 2025

Normozoospermia: Pengertian, Penyebab, dan Hubungannya dengan Kesuburan Pria 

Apakah Dads dan pasangan sedang merencanakan kehamilan? Memahami kesehatan reproduksi pria sama pentingnya dengan mengetahui kondisi kesehatan pasangan sendiri. Salah satu istilah medis yang mungkin muncul saat memeriksa kesuburan pria adalah normozoospermia. Yuk, kita bahas lebih dalam tentang apa itu normozoospermia dan bagaimana pengaruhnya terhadap program kehamilan Dads dan pasangan! 

Apa Itu Normozoospermia? 

Normozoospermia adalah kondisi di mana kualitas sperma pria dianggap normal berdasarkan analisis semen. Berdasarkan pedoman dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), analisis semen meliputi parameter berikut: 

  • Volume Semen: Minimal 1,5 ml per ejakulasi. 
  • Konsentrasi Sperma: Lebih dari 15 juta sperma per ml atau minimal 39 juta sperma per ejakulasi. 
  • Motilitas Sperma: Minimal 40% sperma memiliki gerakan, dengan 32% di antaranya bergerak maju secara progresif. 
  • Morfologi Sperma: Setidaknya 4% memiliki bentuk normal. 
  • Vitalitas Sperma: Minimal 58% sperma masih hidup. 
  • pH Semen: Berada dalam rentang 7,2 hingga 8,0. 

Jika parameter-parameter ini terpenuhi, maka pria tersebut dikategorikan memiliki normozoospermia atau sperma dengan kualitas yang sehat. 

Apakah Menelan Sperma Bisa Hamil - Freepik
Sumber gambar: Freepik

Normozoospermia dan Kesuburan Pria 

Meski hasil analisis semen menunjukkan kualitas sperma yang normal, normozoospermia tidak selalu menjamin kesuburan. Proses kehamilan sangat kompleks dan melibatkan banyak faktor lain, seperti: 

  • Kesehatan sistem reproduksi wanita 
  • Faktor genetik 
  • Kondisi rahim dan saluran tuba falopi 
  • Kualitas sel telur 

Oleh karena itu, jika Dads dan pasangan telah mencoba untuk hamil selama lebih dari 12 bulan tanpa hasil, konsultasi dengan dokter spesialis fertilitas sangat disarankan. 

Baca juga: Rekomendasi Makanan untuk Meningkatkan Kualitas Sperma

Penyebab Infertilitas Meski Normozoospermia 

Bahkan jika analisis semen menunjukkan hasil yang normal, beberapa faktor berikut bisa memengaruhi kemampuan sperma untuk membuahi sel telur: 

1. Fragmentasi DNA Sperma

Kerusakan pada DNA sperma dapat menghambat proses pembuahan atau perkembangan embrio. Fragmentasi ini bisa disebabkan oleh stres oksidatif, radiasi, polusi lingkungan, atau kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol berlebihan. Tes tambahan seperti uji fragmentasi DNA sperma bisa membantu mendeteksi masalah ini. 

2. Gangguan Transportasi Sperma

Hambatan fisik seperti penyumbatan di saluran reproduksi dapat menghambat pelepasan sperma yang sehat. Kondisi ini bisa disebabkan oleh infeksi sebelumnya, cedera, atau kelainan bawaan. Prosedur medis seperti aspirasi sperma epididimis atau biopsi testis mungkin diperlukan untuk mengatasi masalah ini. 

3. Disfungsi Ereksi atau Ejakulasi

Masalah mekanis dalam hubungan seksual bisa menjadi penyebab sulitnya pembuahan. Gangguan ini bisa berupa ejakulasi retrograde (sperma masuk ke kandung kemih alih-alih keluar melalui penis) atau disfungsi ereksi akibat gangguan hormonal, diabetes, atau stres psikologis. Konsultasi dengan dokter spesialis urologi atau andrologi sangat disarankan untuk menangani kondisi ini. 

4. Faktor Lingkungan dan Gaya Hidup

Paparan zat beracun seperti pestisida, radiasi, rokok, alkohol, dan stres berlebihan dapat merusak kualitas sperma. Penggunaan obat-obatan terlarang atau steroid juga berkontribusi terhadap penurunan motilitas dan morfologi sperma. Oleh karena itu, menjaga gaya hidup sehat sangat penting untuk meningkatkan peluang kehamilan. 

5. Infeksi atau Peradangan

Infeksi pada saluran reproduksi, seperti epididimitis atau prostatitis, dapat memengaruhi motilitas dan morfologi sperma. Peradangan ini juga dapat menyebabkan pembentukan antibodi antisperm yang mengganggu kemampuan sperma untuk berenang dan menembus sel telur. Perawatan dengan antibiotik dan terapi antiinflamasi sering kali diperlukan untuk mengatasi kondisi ini. 

Memahami Trichomoniasis Gejala, Penyebab, dan Pengobatan - Freepik
Sumber gambar: Freepik

Tips Menjaga Kesehatan Sperma 

Dads, kesehatan sperma sangat dipengaruhi oleh gaya hidup. Berikut beberapa tips untuk menjaga kualitas sperma yang optimal: 

  1. Konsumsi Makanan Bergizi 
    Pilih makanan kaya antioksidan seperti vitamin C, E, dan zinc yang membantu melindungi sperma dari kerusakan oksidatif. 
  2. Hindari Stres Berlebihan 
    Stres dapat memicu gangguan hormonal yang memengaruhi produksi sperma. 
  3. Olahraga Secara Teratur 
    Aktivitas fisik yang teratur membantu menjaga keseimbangan hormon dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. 
  4. Hindari Rokok dan Alkohol 
    Kedua zat ini diketahui dapat merusak DNA sperma dan menurunkan motilitas. 
  5. Jaga Berat Badan Ideal 
    Obesitas dikaitkan dengan gangguan hormonal yang memengaruhi kualitas sperma. 
  6. Hindari Paparan Suhu Panas Berlebihan 
    Sperma sensitif terhadap suhu panas, jadi hindari mandi air panas terlalu lama dan penggunaan laptop di pangkuan. 

Baca juga: 4 Olahraga Meningkatkan Hormon Testosteron

Langkah Selanjutnya Jika Masih Sulit Hamil? 

Jika hasil analisis sperma menunjukkan normozoospermia namun kehamilan belum kunjung terjadi, Dads dan pasangan disarankan untuk: 

  • Melakukan pemeriksaan lebih lanjut seperti uji DNA sperma atau analisis hormon pria. 
  • Menjalani terapi medis atau prosedur inseminasi intrauterin (IUI) dan bayi tabung (IVF) jika diperlukan. 
  • Berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebab lain yang mungkin tersembunyi. 

Baca juga: Apa Itu Air Mani? Kenali Fungsi, Ciri-ciri, dan Bedanya dengan Sperma

Dads, memahami istilah medis seperti normozoospermia sangat penting untuk membantu proses perencanaan kehamilan. Normozoospermia menandakan sperma pria dalam kondisi baik, tetapi kesuburan tetap dipengaruhi oleh banyak faktor lain. Jika Dads dan pasangan menghadapi tantangan dalam mendapatkan keturunan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis untuk mendapatkan solusi terbaik. 

Untuk Dads yang masih dalam program kehamilan ataupun tengah mengalami permasalahan infertilitas, Dads bisa konsultasikan dengan dokter-dokter kandungan profesional di Morula IVF Indonesia. Klinik fertilitas ini menawarkan konsultasi kandungan profesional dan komprehensif. Dengan pengalaman lebih dari 26 tahun, Morula IVF memiliki tim dokter spesialis yang berdedikasi untuk membantu pasangan untuk memiliki buah hati yang sehat. Untuk informasi lebih lanjut, Dads dapat menghubungi atau telusuri website resmi Morula IVF untuk menyampaikan pertanyaan maupun konsultasi. 

Referensi: 

Tetap terhubung dan terinformasi di sini.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut hubungi 150-IVF atau 150-483, Senin – Sabtu pukul 07.00 – 20.00 WIB

Buat Janji

Newsletter

Dapatkan informasi dan tips terbaru dari Morula IVF mengenai program kehamilan dan bayi tabung