Halo Moms, menjaga kebugaran tubuh selama kehamilan memang sangat penting untuk kesehatan Moms dan si kecil. Namun, tidak semua jenis olahraga aman dilakukan saat hamil. Ada beberapa aktivitas fisik yang perlu dihindari untuk mencegah risiko cedera atau komplikasi kehamilan. Ayo pahami jenis olahraga yang dilarang untuk ibu hamil untuk bantu jaga kesehatan Moms dan si kecil.
Mengapa Pemilihan Olahraga Saat Hamil Sangat Penting?
Selama kehamilan, tubuh Moms mengalami banyak perubahan, mulai dari peningkatan berat badan, perubahan hormon, hingga tekanan pada organ-organ tubuh. Olahraga yang tepat dapat membantu:
- Air Ketuban Sedikit: Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya
- Inilah Bahaya Hipertensi Kehamilan yang Perlu Diwaspadai
- Fetal Alcohol Syndrome (FAS): Memahami, Mencegah, dan Mengelola
- Inilah Syarat Ibu Hamil Naik Pesawat Agar Perjalanan Nyaman
- Fertilisasi Adalah Proses Awal Kehidupan: Penjelasan Detail dan Tahapannya
- Mengurangi stres dan kecemasan.
- Meningkatkan sirkulasi darah.
- Mengurangi risiko komplikasi seperti diabetes gestasional.
- Memperkuat otot untuk persiapan persalinan.
- Meningkatkan energi dan memperbaiki suasana hati.
Namun, olahraga yang salah justru dapat membahayakan kesehatan Moms dan janin. Oleh karena itu, penting untuk memahami mana olahraga yang aman dan mana yang berisiko.

Freepik
Olahraga yang Harus Dihindari oleh Ibu Hamil
Berikut ini adalah daftar olahraga yang sebaiknya dihindari selama kehamilan, beserta alasannya:
1. Olahraga Kontak Fisik
Contoh: Sepak bola, basket, rugby, atau hoki es.
Mengapa dilarang: Olahraga ini melibatkan kontak fisik yang tinggi, meningkatkan risiko benturan atau tabrakan yang dapat membahayakan janin.
2. Olahraga dengan Risiko Jatuh
Contoh: Ski, snowboarding, seluncur es, atau bersepeda gunung.
Mengapa dilarang: Kehilangan keseimbangan dapat menyebabkan cedera serius pada Moms dan janin. Risiko jatuh lebih tinggi karena perubahan pusat gravitasi tubuh selama kehamilan.
3. Olahraga yang Melibatkan Lompat atau Gerakan Mendadak
Contoh: Trampolin, aerobik intensitas tinggi, atau olahraga lompatan berat.
Mengapa dilarang: Gerakan mendadak dapat memberikan tekanan berlebihan pada rahim dan sendi, meningkatkan risiko cedera.
4. Angkat Beban Berat
Mengapa dilarang: Mengangkat beban yang terlalu berat dapat menyebabkan tekanan pada punggung dan panggul, serta meningkatkan risiko hernia atau cedera otot. Pilih latihan kekuatan dengan beban ringan jika diperlukan.
5. Olahraga di Ketinggian
Contoh: Mendaki gunung atau aktivitas di ketinggian lebih dari 2.500 meter.
Mengapa dilarang: Kadar oksigen yang lebih rendah di ketinggian dapat membahayakan Moms dan janin, meningkatkan risiko hipoksia (kekurangan oksigen).
6. Menyelam atau Aktivitas di Bawah Air
Contoh: Scuba diving.
Mengapa dilarang: Perubahan tekanan di bawah air dapat menyebabkan dekompresi, yang berbahaya bagi perkembangan janin.
7. Latihan dengan Risiko Kepanasan
Contoh: Yoga panas (hot yoga) atau pilates panas.
Mengapa dilarang: Suhu tubuh yang terlalu tinggi dapat memengaruhi perkembangan janin, terutama pada trimester pertama.
8. Lari Jarak Jauh atau Marathon
Mengapa dilarang: Jika Moms tidak terbiasa berlari jarak jauh sebelum hamil, aktivitas ini dapat memberikan tekanan berlebih pada tubuh, meningkatkan risiko kelelahan dan dehidrasi.

Olahraga yang Aman untuk Ibu Hamil
Sebagai alternatif, Moms bisa memilih olahraga yang lebih aman dan memberikan manfaat besar, seperti:
- Jalan Kaki: Aktivitas sederhana ini meningkatkan sirkulasi darah dan menjaga kebugaran tanpa memberikan tekanan berlebih pada tubuh.
- Berenang: Berenang membantu mengurangi beban pada sendi dan punggung, serta memberikan rasa rileks.
- Yoga Prenatal: Yoga khusus untuk ibu hamil membantu melatih pernapasan, meningkatkan fleksibilitas, dan mengurangi stres.
- Latihan Kekuatan Ringan: Gunakan dumbbell ringan atau resistance band untuk melatih kekuatan otot.
- Pilates Prenatal: Fokus pada penguatan otot inti dan menjaga keseimbangan tubuh.
Baca juga: Berikut 5 Olahraga yang Baik untuk Para Penderita PCOS
Tips Aman Berolahraga untuk Ibu Hamil
Untuk memastikan Moms tetap aktif tanpa risiko, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:
- Konsultasikan dengan Dokter: Sebelum memulai program olahraga, pastikan mendapat persetujuan dari dokter.
- Hidrasi yang Cukup: Minum air sebelum, selama, dan setelah berolahraga untuk mencegah dehidrasi.
- Gunakan Pakaian yang Nyaman: Pilih pakaian olahraga yang longgar dan sepatu dengan dukungan yang baik.
- Hindari Berbaring Telentang: Setelah trimester pertama, hindari posisi berbaring telentang karena dapat menekan pembuluh darah utama.
- Berhenti Jika Ada Gejala Aneh: Hentikan olahraga jika Moms merasa pusing, sesak napas, nyeri, atau ada perdarahan.
Baca juga: Berikut 5 Gerakan Yoga Untuk Ibu Hamil yang Efektif
Moms, olahraga selama kehamilan memang memberikan banyak manfaat, tetapi pemilihan jenis olahraga yang aman sangat penting untuk memastikan kesehatan Moms dan janin. Hindari olahraga dengan risiko cedera tinggi, tekanan berlebihan, atau perubahan suhu yang ekstrem. Sebagai gantinya, pilih aktivitas yang ringan, menyenangkan, dan menenangkan seperti jalan kaki atau yoga prenatal.
Jika Moms memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang olahraga selama kehamilan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Untuk Moms yang masih dalam program kehamilan ataupun tengah mengalami permasalahan infertilitas, Moms bisa konsultasikan dengan dokter-dokter kandungan profesional di Morula IVF Indonesia. Klinik fertilitas ini menawarkan konsultasi kandungan profesional dan komprehensif. Dengan pengalaman lebih dari 26 tahun, Morula IVF memiliki tim dokter spesialis yang berdedikasi untuk membantu pasangan untuk memiliki buah hati yang sehat. Untuk informasi lebih lanjut, Moms dapat menghubungi atau telusuri website resmi Morula IVF untuk menyampaikan pertanyaan maupun konsultasi.
Tetap aktif, sehat, dan semangat menjalani kehamilan, ya Moms!
Referensi:
- Healthline. “Exercises to Avoid While Pregnant.” Diakses pada 19 Desember 2024.
- American Pregnancy Association. “Activities to Avoid During Pregnancy.” Diakses pada 19 Desember 2024.
- BabyCentre. “Which Sports Aren’t Safe to Do in Pregnancy?” Diakses pada 19 Desember 2024.
- NHS. “Exercise in Pregnancy.” Diakses pada 19 Desember 2024.