Air ketuban keruh bisa menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Mungkin Moms bertanya-tanya, apa sebenarnya air ketuban itu, dan mengapa keruh bisa menjadi masalah? Mari kita pelajari lebih lanjut tentang kondisi ini dan apa yang dapat Moms lakukan, kita akan membahas secara mendalam tentang air ketuban, penyebab ai ketuban keruh, serta apa yang perlu Moms lakukan jika mengalami kondisi ini.
Apa Itu Air Ketuban?
Air ketuban adalah cairan yang mengelilingi janin di dalam rahim selama kehamilan. Cairan ini memiliki beberapa fungsi penting, antara lain:
- Melindungi Janin: Air ketuban berfungsi sebagai bantalan, melindungi janin dari benturan dan cedera.
- Menjaga Suhu: Cairan ini membantu menjaga suhu tubuh janin tetap stabil.
- Memfasilitasi Pergerakan: Air ketuban memungkinkan janin bergerak dengan bebas, yang penting untuk perkembangan otot dan tulang.
- Mendukung Perkembangan Paru-paru: Janin menelan dan menghirup air ketuban, yang membantu perkembangan paru-paru.
Apakah Air Ketuban Bisa Keruh?
Air ketuban keruh adalah kondisi di mana cairan ketuban tidak jernih, melainkan memiliki warna atau kekeruhan yang tidak normal. Kekeruhan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, dan penting untuk memahami penyebabnya agar dapat mengambil langkah yang tepat.
Baca juga: Air Ketuban Sedikit: Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya

Penyebab Air Ketuban Keruh
Ada beberapa penyebab yang dapat menyebabkan air ketuban menjadi keruh, antara lain:
1. Meconium
Salah satu penyebab paling umum dari air ketuban keruh adalah adanya meconium, yaitu tinja pertama yang dihasilkan oleh janin. Jika janin mengalami stres, seperti kurangnya oksigen, ia mungkin mengeluarkan meconium ke dalam cairan ketuban. Air ketuban yang terkontaminasi meconium dapat terlihat keruh atau berwarna hijau.
2. Infeksi
Infeksi pada rahim atau saluran reproduksi dapat menyebabkan perubahan pada air ketuban. Infeksi ini dapat disebabkan oleh bakteri atau virus dan dapat mengakibatkan air ketuban menjadi keruh. Infeksi ini juga dapat berpotensi membahayakan kesehatan janin dan ibu.
3. Komplikasi Kehamilan
Beberapa komplikasi kehamilan, seperti preeklampsia atau kelahiran prematur, dapat mempengaruhi kualitas air ketuban. Dalam kasus ini, air ketuban mungkin menjadi keruh sebagai respons terhadap kondisi medis yang mendasarinya.
4. Dehidrasi
Dehidrasi pada ibu hamil dapat mempengaruhi jumlah dan kualitas air ketuban. Jika ibu tidak mendapatkan cukup cairan, air ketuban dapat menjadi lebih pekat dan keruh.
Gejala dan Tanda Air Ketuban Keruh
Selain perubahan warna, ada beberapa gejala lain yang mungkin menyertai air ketuban keruh, antara lain:
- Keluarnya Cairan dari Vagina: Jika Anda melihat cairan yang keruh atau berwarna, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
- Nyeri Perut: Nyeri atau ketidaknyamanan di perut dapat menjadi tanda adanya masalah.
- Demam: Jika Anda mengalami demam, ini bisa menjadi tanda infeksi yang memerlukan perhatian medis.
Baca juga: Ketuban Pecah Dini, Apakah Berbahaya Untuk Janin?

Apa yang Harus Dilakukan Jika Mengalami Air Ketuban Keruh?
Jika Anda mengalami air ketuban keruh, penting untuk segera menghubungi dokter atau bidan Anda. Berikut adalah langkah-langkah yang mungkin diambil:
1. Pemeriksaan Medis
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin meminta tes tambahan, seperti ultrasonografi, untuk mengevaluasi kondisi janin dan air ketuban. Pemeriksaan ini penting untuk menentukan penyebab kekeruhan dan apakah ada risiko bagi ibu atau janin.
2. Pemantauan Janin
Jika air ketuban keruh disebabkan oleh meconium, dokter mungkin akan memantau detak jantung janin dengan lebih cermat. Ini untuk memastikan bahwa janin tidak mengalami stres.
3. Penanganan Infeksi
Jika infeksi terdeteksi, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk mengobati infeksi dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
4. Persiapan untuk Persalinan
Dalam beberapa kasus, jika air ketuban keruh menunjukkan adanya risiko bagi janin, dokter mungkin merekomendasikan persalinan lebih awal. Ini terutama berlaku jika ada tanda-tanda stres janin atau komplikasi lainnya.
Baca juga: Hati-hati, Ini 9 Ciri-ciri Janin Tidak Berkembang Pada Ibu Hamil
Kapan Harus Menghubungi Dokter?
Anda harus segera menghubungi dokter jika:
- Anda melihat cairan keruh atau berwarna keluar dari vagina.
- Anda mengalami nyeri perut yang tidak biasa.
- Anda mengalami demam atau tanda-tanda infeksi lainnya.
- Anda merasa gerakan janin berkurang.

Cara Mencegah Air Ketuban Keruh
Meskipun tidak semua kasus air ketuban keruh dapat dicegah, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk menjaga kesehatan selama kehamilan:
1. Jaga Kesehatan
Pastikan Anda mendapatkan perawatan prenatal yang teratur. Ini termasuk pemeriksaan rutin untuk memantau kesehatan Anda dan janin.
2. Cukupi Kebutuhan Cairan
Minum cukup air setiap hari untuk menjaga hidrasi yang baik. Dehidrasi dapat mempengaruhi kualitas air ketuban.
3. Hindari Stres
Usahakan untuk mengelola stres selama kehamilan. Stres dapat mempengaruhi kesehatan janin dan dapat berkontribusi pada masalah seperti meconium dalam air ketuban.
4. Kenali Tanda Bahaya
Pahami tanda-tanda yang memerlukan perhatian medis, seperti keluarnya cairan keruh atau gejala infeksi. Dengan mengenali tanda-tanda ini, Anda dapat mengambil tindakan lebih cepat.
Baca juga: Wajib Tahu! Inilah Nutrisi yang Dibutuhkan Ibu Hamil
Air ketuban keruh adalah kondisi yang perlu diperhatikan selama kehamilan. Meskipun bisa disebabkan oleh berbagai faktor, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami perubahan pada air ketuban. Dengan pemantauan dan perawatan yang tepat, Anda dapat memastikan kesehatan Anda dan janin tetap terjaga. Jangan ragu untuk bertanya kepada dokter Anda tentang kekhawatiran yang Anda miliki selama kehamilan. Ingatlah, Moms, kesehatan Anda dan bayi Anda adalah yang terpenting!
Untuk Anda yang masih dalam program kehamilan ataupun tengah mengalami permasalahan infertilitas, Anda bisa konsultasikan dengan dokter-dokter kandungan profesional di Morula IVF Indonesia. Klinik fertilitas ini menawarkan konsultasi kandungan profesional dan komprehensif. Dengan pengalaman lebih dari 26 tahun, Morula IVF memiliki tim dokter spesialis yang berdedikasi untuk membantu pasangan untuk memiliki buah hati yang sehat. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi atau telusuri website resmi Morula IVF untuk menyampaikan pertanyaan maupun konsultasi.
Referensi
- Cleveland Clinic. “Amniotic Fluid“. (Tanggal Akses: 16 Desember 2024).
- PubMed. “Amniotic fluid: a review“. (Tanggal Akses: 16 Desember 2024).
- PMC. “Amniotic fluid: a review“. (Tanggal Akses: 16 Desember 2024).
- Medical News Today. “What to know about cloudy amniotic fluid“. (Tanggal Akses: 16 Desember 2024).
- Healthline. “Cloudy Urine During Pregnancy“. (Tanggal Akses: 16 Desember 2024).