Morula IVF

Pregnancy Brain: Gampang Lupa Saat Hamil, Mitos atau Fakta?

December 17, 2024

Pregnancy Brain: Gampang Lupa Saat Hamil, Mitos atau Fakta?

Moms yang sedang hamil mungkin pernah mendengar istilah “pregnancy brain.” Ada yang menganggapnya hanya mitos, namun ada juga yang percaya bahwa kondisi ini benar-benar terjadi. Jadi, apakah pregnancy brain itu nyata? Daripada Moms bingung, kali ini kita akan membahas secara lengkap mengenai pregnancy brain, mulai dari definisi hingga cara mengatasinya. Yuk, simak selengkapnya!

Apa Itu Pregnancy Brain?

Pregnancy brain adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan gejala lupa atau pelupa yang dialami oleh sebagian wanita selama masa kehamilan. Beberapa Moms mungkin merasa lebih sulit berkonsentrasi atau melupakan hal-hal kecil, seperti di mana meletakkan kunci atau janji temu yang sudah direncanakan.

Menurut para ahli, kondisi ini dapat dipengaruhi oleh perubahan hormonal, pola tidur, dan tekanan emosional selama kehamilan. Namun, penting untuk dicatat bahwa belum ada bukti ilmiah yang benar-benar memastikan penyebab utama dari pregnancy brain.

Baca juga: Ketahui Larangan-Larangan Setelah Melahirkan Normal

Pregnancy Brain
Sumber gambar: Freepik

Penyebab Pregnancy Brain

1. Perubahan Hormon

Saat hamil, tubuh Moms mengalami peningkatan hormon, seperti hormon progesteron dan hormon estrogen, yang dapat memengaruhi fungsi otak. Penelitian menunjukkan bahwa lonjakan hormon ini dapat berdampak pada area otak yang terkait dengan ingatan dan konsentrasi.

2. Kurang Tidur

Kehamilan sering kali membuat Moms sulit tidur nyenyak, terutama pada kehamilan trimester ketiga. Kondisi kurang tidur ini bisa memengaruhi daya ingat dan kemampuan berpikir secara keseluruhan.

3. Tekanan Emosional

Selain perubahan fisik, kehamilan juga membawa perubahan emosional. Kekhawatiran tentang persalinan, kesehatan bayi, atau persiapan menjadi orang tua pertama kali bisa membebani pikiran Moms, yang pada akhirnya berdampak pada daya ingat.

4. Perubahan Gaya Hidup

Selama kehamilan, banyak Moms yang mengubah gaya hidup mereka, termasuk pola makan dan aktivitas fisik. Perubahan ini dapat mempengaruhi kesehatan otak. Nutrisi yang baik sangat penting untuk fungsi otak yang optimal, dan kekurangan nutrisi tertentu dapat berkontribusi pada masalah kognitif.

Baca juga: Posisi Tidur Ibu Hamil: Panduan Lengkap untuk Kesehatan dan Kenyamanan

Apakah Pregnancy Brain Adalah Hal yang Normal?

Jawabannya adalah ya, pregnancy brain adalah hal yang normal dan umum terjadi. Sebuah studi dari Medical News Today menyebutkan bahwa sekitar 50-80% wanita hamil melaporkan mengalami gejala pelupa. Jadi, jika Moms merasa sering lupa akhir-akhir ini, jangan khawatir! Ini adalah bagian dari proses kehamilan yang alami.

Pregnancy Brain
Sumber gambar: Freepik

Cara Mengatasi Pregnancy Brain

Moms, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi dampak pregnancy brain dan menjaga produktivitas sehari-hari:

1. Buat Daftar Tugas

Gunakan catatan atau aplikasi ponsel untuk mencatat tugas-tugas penting. Ini membantu Moms tetap terorganisir dan mengurangi risiko lupa.

2. Jaga Pola Tidur

Pastikan Moms mendapatkan istirahat yang cukup. Jika sulit tidur di malam hari, cobalah tidur siang untuk menebus kekurangan waktu tidur.

3. Konsumsi Makanan Bergizi

Nutrisi yang baik sangat penting untuk kesehatan otak. Konsumsilah makanan yang kaya akan omega-3, seperti ikan salmon, serta sayuran hijau yang kaya akan antioksidan.

4. Latih Otak dengan Permainan

Permainan seperti teka-teki silang atau Sudoku bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk melatih daya ingat dan konsentrasi.

5. Berbicara dengan Pasangan atau Keluarga

Bagikan perasaan Moms kepada pasangan atau keluarga. Dukungan dari orang terdekat dapat membantu mengurangi stres dan memberikan kenyamanan.

Baca juga: Asupan Gizi Ibu Hamil: Panduan Nutrisi Lengkap untuk Kesehatan Ibu dan Janin 

Fakta Menarik Tentang Pregnancy Brain

  • Bukan Hal Baru: Istilah pregnancy brain sudah lama digunakan dan menjadi bahan pembicaraan di kalangan ibu hamil.
  • Bisa Berlanjut Setelah Melahirkan: Beberapa Moms melaporkan bahwa gejala pelupa ini masih terasa hingga beberapa bulan setelah melahirkan.
  • Ada Manfaatnya: Menurut teori evolusi, pregnancy brain membantu Moms untuk lebih fokus pada kebutuhan bayi daripada hal-hal lainnya.

Baca juga: Bonding Ibu dan Bayi: Membentuk Ikatan Batin yang Kuat 

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?

Jika Moms merasa gejala pelupa yang dialami sangat mengganggu aktivitas sehari-hari atau disertai gejala lain seperti kelelahan ekstrem, pusing, atau gangguan mood yang berlebihan, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter. Hal ini penting untuk memastikan tidak ada kondisi kesehatan lain yang mendasari.

Pregnancy brain adalah fenomena yang umum dan normal terjadi selama kehamilan. Meskipun terkadang mengganggu, kondisi ini biasanya bersifat sementara dan dapat dikelola dengan baik.

Untuk Moms yang masih dalam program kehamilan ataupun tengah mengalami permasalahan infertilitasMoms bisa konsultasikan dengan dokter-dokter kandungan profesional di Morula IVF Indonesia. Klinik fertilitas ini menawarkan konsultasi kandungan profesional dan komprehensif. Dengan pengalaman lebih dari 26 tahun, Morula IVF memiliki tim dokter spesialis yang berdedikasi untuk membantu pasangan untuk memiliki buah hati yang sehat. Untuk informasi lebih lanjutMoms dapat menghubungi atau telusuri website resmi Morula IVF untuk menyampaikan pertanyaan maupun konsultasi. 

Referensi

Tetap terhubung dan terinformasi di sini.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut hubungi 150-IVF atau 150-483, Senin – Sabtu pukul 07.00 – 20.00 WIB

Buat Janji

Newsletter

Dapatkan informasi dan tips terbaru dari Morula IVF mengenai program kehamilan dan bayi tabung