Vice President Key Account ManagementPT. Morula Indonesia, dr Julia Iskandar Darmawan MPH, menyatakan bahwa tahun 2023 ini akan menjadi momentum penting untuk kemajuan Morula IVF Indonesia setelah pandemi COVID-19 yang terjadi selama dua tahun terakhir. PT. Morula Indonesia akan menerapkan nilai dan semangat baru dengan mengedepankan kepercayaan (trusted), teknologi yang canggih (advanced technology), dan kepedulian (caring). Morula IVF berkomitmen membangun generasi bangsa sehat menuju Indonesia kuat danunggul, dengan berkolaborasi dengan parastakeholderdan instansi pemerintahan.
- Paket Blessings of Ramadhan 2021
- Morula IVF Indonesia Tingkatkan Kualitas Hidup Keluarga Indonesia, Hadirkan Anak Sehat Melalui Teknologi Reproduksi Berbantu (TRB)
- Penantian 8 Tahun Anak Laki-Laki Ust. Riza Muhammad dan Indri Giana Dikaruniai Putra Kembar Melalui Program Bayi Tabung
- Morula IVF Indonesia dan Akseleran Hadirkan Pembiayaan Fleksibel untuk Program Bayi Tabung
- Bunda Morula Nusa Dua Tingkatkan Layanan Program Bayi Tabung dalam Rangkaian HUT ke-25 Morula IVF di Bali
Narasumber menyampaikan tentang upaya pencegahan, deteksi dini dan penanganan kanker serviks yang merupakan beban kesehatan, psikologis dan sosial untuk wanita. Disampaikan pula untuk menjadi sel kanker, sel normal membutuhkan waktu yang lama sehingga kita mempunyai kesempatan yang cukup untuk mendeteksi melalui skrining dan menangani dengan baik termasuk vaksinasi sehingga kanker serviks bisa dicegah.
“Sebuah data menyatakan bahwa ditemukan 88 kasus baru kanker serviks terjadi setiap hari dan 2 perempuan di Indonesia meninggal setiap harinya. Biasanya ditemui pada perempuan usia 36-55 tahun. Adapun pengobatan yang biasa dilakukan adalah tindakan bedah, pelvic exenteration, radioterapi dan kemoterapi.” jelas dr. Batara Imanuel Sirait, Sp.OG (K) FER
Narasumber menambahkan, bagi perempuan kemoterapidapat menyebabkan ovarium berhenti melepaskan sel telur dan estrogen. Kondisi ini disebut sebagai insufisiensi ovarium primer. Terkadang, efek samping kemoterapi ini bersifat sementara. Salah satu alternatif yang bisa dijalankan adalah dengan pembekuan sel telur (egg freezing) sebelum kemoterapi. Pembekuan sel telur dengan metode sel telur wanita diambil dari ovarium selanjutnya dibekukan untuk menjaga kualitasnya.