Artikel ini telah direview secara medis oleh
dr. Gorga Udjung, Sp.OG
Trombositopenia adalah kondisi medis yang ditandai dengan jumlah trombosit yang rendah dalam darah. Trombosit atau platelet berperan penting dalam proses pembekuan darah, dan jumlah yang terlalu rendah dapat menyebabkan pendarahan yang berlebihan. Akan dibedah secara komprehensif terkait trombositopenia, termasuk batas trombosit berbahaya, alasan kenapa trombosit bisa turun, serta kondisi trombosit normal saat Moms hamil.
- Berikut 3 Fungsi Ovarium Pada Wanita Wajib Tahu
- Ingin Haid Datang Lebih Cepat? Simak Tips dan Caranya Ini!
- Memahami Vulvovaginitis: Gejala, Penyebab, dan Penanganannya
- Mengenal Hormon Kortisol: Si “Hormon Stres” yang Penting Bagi Tubuh
- Flek Setelah Berhubungan: Penyebab, Kapan Harus Khawatir, dan Solusi
Apa Itu Trombositopenia?
Trombositopenia adalah kondisi di mana jumlah trombosit dalam darah turun di bawah batas normal, yaitu kurang dari 150.000 trombosit per mikroliter darah. Jumlah trombosit rendah dapat menghambat proses pembekuan darah, pada akhirnya meningkatkan risiko pendarahan, terutama bila terjadi luka atau cedera. Dalam kasus parah, trombositopenia dapat menyebabkan pendarahan spontan di dalam tubuh dan berpotensi membahayakan jiwa.
Baca juga: Makanan Penambah Darah untuk Ibu Hamil, Pentingnya Asupan Zat Besi
Penyebab Trombositopenia
Kenapa trombosit bisa turun? Penyebab trombositopenia beragam, mulai dari masalah kesehatan mendasar hingga efek samping dari pengobatan tertentu. Berikut beberapa penyebab utama yang bisa menurunkan jumlah trombosit dalam darah:
1. Gangguan Sistem Kekebalan Tubuh
Penyakit autoimun seperti lupus atau idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP) dapat menyebabkan tubuh menyerang dan menghancurkan trombosit sehat.
2. Infeksi Virus
Infeksi virus seperti hepatitis, HIV, atau mononukleosis dapat mengurangi produksi trombosit atau bahkan menghancurkan trombosit yang ada.
3. Gangguan Pada Sumsum Tulang
Sumsum tulang bertanggung jawab untuk memproduksi trombosit. Penyakit seperti leukemia atau anemia aplastik dapat merusak sel-sel sumsum tulang, sehingga mengurangi produksi trombosit.
4. Efek Samping Pengobatan
Beberapa obat seperti obat kemoterapi, antibiotik tertentu, dan obat anti-kejang diketahui dapat menurunkan jumlah trombosit. Penggunaan alkohol berlebihan juga dapat mempengaruhi produksi trombosit.
5. Kehamilan
Trombositopenia juga dapat terjadi pada Moms saat hamil, disebut sebagai trombositopenia gestasional. Kondisi ini biasanya ringan dan tidak membahayakan, namun tetap perlu diawasi untuk memastikan trombosit tetap pada batas normal saat Moms hamil.

Batas Trombosit Berbahaya
Memahami batas trombosit berbahaya sangat penting untuk mencegah komplikasi yang mungkin timbul. Pada umumnya, kadar trombosit lebih rendah dari 50.000 per mikroliter dianggap berisiko, dan kadar di bawah 20.000 per mikroliter bisa menyebabkan pendarahan serius atau pendarahan spontan. Dalam kasus sangat ekstrem, pendarahan ini bisa berakibat fatal. Jika jumlah trombosit turun di bawah batas aman, biasanya dokter akan menyarankan perawatan atau terapi tertentu untuk meningkatkan jumlah trombosit.
Baca juga: Mengenal Perdarahan Implantasi, Bercak Darah Tanda Awal Kehamilan
Gejala Trombositopenia
Gejala trombositopenia bervariasi tergantung pada tingkat keparahannya. Pada beberapa kasus, trombositopenia ringan mungkin tidak menunjukkan gejala apa pun, tetapi jumlah trombosit sangat rendah bisa menyebabkan gejala nyata seperti:
- Memar mudah di kulit atau pendarahan ringan pada kulit (petechiae)
- Pendarahan pada gusi atau hidung
- Darah dalam urine atau tinja
- Pendarahan menstruasi berlebihan pada wanita
- Pendarahan sulit berhenti setelah luka kecil atau cedera
Jika Moms atau seseorang mengalami salah satu dari gejala tersebut, terutama jika terjadi pendarahan tanpa alasan jelas, sangat penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter.

Trombosit Normal untuk Ibu Hamil
Selama kehamilan, jumlah trombosit bisa sedikit menurun karena volume darah meningkat untuk memenuhi kebutuhan janin. Namun, trombosit normal saat Moms hamil biasanya berkisar antara 100.000 hingga 150.000 per mikroliter. Jika jumlah trombosit saat Moms hamil turun di bawah batas tersebut, kondisi ini disebut trombositopenia gestasional. Meskipun trombositopenia gestasional biasanya tidak berbahaya, pemantauan medis tetap diperlukan untuk mencegah risiko komplikasi.
Baca juga: Ciri-ciri Darah Tinggi pada Ibu Hamil dan Cara Mengatasinya
Cara Mengatasi Trombositopenia
Penanganan trombositopenia akan bergantung pada penyebab dan tingkat keparahan kondisi. Berikut adalah beberapa langkah pengobatan yang dapat membantu meningkatkan jumlah trombosit:
1. Pengobatan untuk Penyakit yang Mendasari
Jika trombositopenia disebabkan oleh penyakit tertentu seperti infeksi atau gangguan autoimun, mengobati kondisi tersebut dapat membantu meningkatkan jumlah trombosit.
2. Terapi Obat Steroid
Pada beberapa kasus, obat steroid dapat digunakan untuk menghentikan sistem kekebalan tubuh menyerang trombosit, terutama pada pasien dengan penyakit autoimun.
3. Transfusi Trombosit
Pada kasus yang parah, transfusi trombosit mungkin diperlukan untuk meningkatkan jumlah trombosit dan mencegah pendarahan yang serius. Prosedur ini biasanya dilakukan jika jumlah trombosit turun di bawah batas aman atau jika pasien mengalami pendarahan.
4. Menghindari Obat-Obatan yang Menurunkan Trombosit
Beberapa obat seperti aspirin atau ibuprofen dapat mengganggu fungsi trombosit dan memperburuk kondisi trombositopenia. Konsultasikan dengan dokter untuk menghindari obat-obatan tertentu jika Moms memiliki trombositopenia.
5. Perubahan Gaya Hidup
Pola makan sehat, menghindari alkohol, dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan dapat membantu meningkatkan jumlah trombosit secara alami. Buah-buahan dan sayuran seperti bayam, kiwi, dan biji-bijian tertentu kaya akan nutrisi baik untuk mendukung kesehatan darah.

Pencegahan dan Pemantauan Rutin
Pencegahan trombositopenia tidak selalu memungkinkan, terutama jika disebabkan oleh kondisi medis yang mendasar. Namun, pemantauan secara rutin dan menjaga kesehatan tubuh dapat membantu menekan risiko komplikasi. Beberapa tips yang dapat membantu:
- Lakukan Tes Darah Rutin: Pemantauan jumlah trombosit dapat membantu mendeteksi penurunan sejak dini dan memulai perawatan dengan cepat.
- Konsultasi dengan Dokter: Jika Moms memiliki riwayat penyakit yang bisa mempengaruhi jumlah trombosit, konsultasikan dengan dokter secara berkala untuk pemantauan yang tepat.
- Perhatikan Tanda-Tanda Pendarahan: Jika Moms mengalami pendarahan tidak biasa atau mudah memar, segera konsultasikan dengan tenaga medis.
Baca juga: Metrorrhagia: Memahami Fenomena Pendarahan Abnormal
Trombositopenia adalah kondisi yang memerlukan perhatian khusus, terutama bila jumlah trombosit menurun di bawah batas aman. Mengetahui penyebab dan gejala trombositopenia dapat membantu Moms mencegah dan mengelola kondisi ini. Bagi Moms yang sedang hamil, menjaga trombosit pada level normal sangat penting untuk mencegah risiko komplikasi.
Jika Moms atau orang terdekat Mos mengalami tanda-tanda trombositopenia, seperti mudah memar atau pendarahan tanpa sebab, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan tepat.
Untuk Moms yang masih dalam program kehamilan ataupun tengah mengalami permasalahan infertilitas, Moms bisa konsultasikan dengan dokter-dokter kandungan profesional di Morula IVF Indonesia. Klinik fertilitas ini menawarkan konsultasi kandungan profesional dan komprehensif. Dengan pengalaman lebih dari 26 tahun, Morula IVF memiliki tim dokter spesialis yang berdedikasi untuk membantu pasangan untuk memiliki buah hati yang sehat. Untuk informasi lebih lanjut, Moms dapat menghubungi atau telusuri website resmi Morula IVF untuk menyampaikan pertanyaan maupun konsultasi.
Referensi:
- HealthDirect. “Thrombocytopenia“. (Diakses pada 5 November 2024).
- Mayo Clinic. “Thrombocytopenia: Symptoms and Causes“. (Diakses pada 5 November 2024).
- Cleveland Clinic. “Thrombocytopenia“. (Diakses pada 5 November 2024).
- The National Center for Biotechnology Information. “Thrombocytopenia“. (Diakses pada 5 November 2024).
- Blood Research. “Thrombocytopenia in Pregnancy“. (Diakses pada 5 November 2024).