Radang uretra atau uretritis adalah kondisi dimana uretra mengalami iritasi atau peradangan. Uretra sendiri merupakan bagian dari saluran kemih yang berfungsi untuk membawa urine dari kandung kemih menuju ke luar tubuh. Saat uretra mengalami masalah, tentu saja akan menyebabkan proses buang air kecil menjadi terganggu. Penyakit ini dapat terjadi pada siapa saja dari berbagai kalangan […]
Radang uretra atau uretritis adalah kondisi dimana uretra mengalami iritasi atau peradangan. Uretra sendiri merupakan bagian dari saluran kemih yang berfungsi untuk membawa urine dari kandung kemih menuju ke luar tubuh. Saat uretra mengalami masalah, tentu saja akan menyebabkan proses buang air kecil menjadi terganggu.
Penyakit ini dapat terjadi pada siapa saja dari berbagai kalangan usia, baik wanita maupun pria. Wanita lebih rendah mengalami uretritis dibanding pria karena wanita memiliki uretra yang ukurannya lebih pendek, yaitu hanya sepanjang 3 – 4 cm saja. Hal ini menyebabkan kuman lebih cepat dan mudah masuk ke dalam uretra wanita. Lalu, apa penyebab uretritis dan apa saja gejalanya?
Penyebab Uretritis
Sebagian besar penyebab uretritis adalah infeksi. Baik infeksi oleh virus, bakteri, maupun parasit. Namun, infeksi karena bakteri lebih sering terjadi pada penderita. Bakteri masuk ke saluran kemih melalui kulit di sekitar lubang kencing atau uretra. Jika dilihat dari penyebabnya, penyakit ini dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu:
1. Uretritis Gonore
Jenis uretritis ini disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae. Bakteri tersebut ditularkan pada saat melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan kondom. Neisseria gonorrhoeae sendiri merupakan jenis bakteri yang menyebabkan penyakit gonore.
2. Uretritis Non-gonore

Uretritis ini disebabkan oleh infeksi bakteri selain Neisseria gonorrhoeae. Beberapa bakteri lain yang dapat menyebabkan uretritis diantaranya adalah Chlamydia trachomatis, Trichomonas vaginalis, dan Mycoplasma genitalium. Selain itu, uretritis non-gonore juga bisa disebabkan oleh faktor lain, seperti infeksi virus. Beberapa virus yang dapat menjadi penyebab penyakit ini antara lain herpes simplex (HSV), cytomegalovirus (CMV), serta human papillomavirus (HPV).
Selain disebabkan karena infeksi virus maupun bakteri, uretritis juga bisa disebabkan karena cedera maupun peka terhadap bahan kimia yang dipakai dalam alat kontrasepsi. Mulai dari krim, spermisida, maupun sabun. Selain itu, kerusakan yang diakibatkan oleh gesekan pada saat masturbasi atau saat berhubungan intim juga bisa menjadi penyebab peradangan uretra pada pria.
Gejala Uretritis

Gejala uretritis yang terjadi pada pria dan wanita memiliki beberapa perbedaan. Bahkan, beberapa penderita uretritis tidak menunjukkan gejala yang begitu jelas. Terutama pada penderita berjenis kelamin wanita. Sementara itu, gejala penyakit uretritis yang terjadi pada pria mungkin tidak dapat terlihat dengan jelas jika disebabkan karena infeksi trikomoniasis atau klamidia.
Pada pria, gejala uretritis adalah:
- Rasa sakit pada saat ejakulasi
- Muncul darah dalam air mani atau air seni
- Keluar cairan berwarna putih dari penis
- Penis terasa gatal, membengkak, dan lebih sensitif
- Muncul sensasi panas pada saat buang air kecil
- Terjadi pembengkakan pada kelenjar getah bening di sekitar selangkangan
- Demam namun jarang terjadi
Gejala uretritis pada wanita meliputi:
- Gatal di area vagina
- Sakit perut
- Keputihan yang abnormal
- Lebih sering buang air kecil
- Perut dan panggul terasa nyeri
- Nyeri saat berhubungan seksual
- Demam dan kedinginan
Itulah penyebab dan gejala penyakit uretritis. Setelah mengetahui penyebabnya, maka Anda bisa lebih berhati-hati agar tidak menderita gangguan kesehatan tersebut. Mengetahui gejala uretritis juga sangat penting agar Anda bisa segera konsultasi dengan dokter jika mengalami gejala seperti yang disebutkan di atas. Pasalnya, uretritis adalah penyakit yang harus disembuhkan dengan bantuan medis dan pengobatan yang tepat.
Dokter akan melakukan diagnosa melalui beberapa pemeriksaan. Mulai dari test urine, tes darah, USG, uji asam nukleat, kultur vagina, hingga sistoskopi. Dengan begitu, maka dapat diketahui penyebab uretritis yang terjadi, sehingga bisa dilakukan tindakan pengobatan yang tepat. Jika ingin konsultasi terkait masalah kesehatan lainnya, Anda bisa mengunjungi http://morulaivf.co.id/.