Semua Artikel

Hipertensi pada Ibu Hamil: Jenis, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Admin
16 Feb 2023
Share Facebook Twitter WhatsApp
Hipertensi pada Ibu Hamil: Jenis, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Hipertensi pada ibu hamil merupakan kondisi yang serius dan bisa membahayakan kehamilan. Hipertensi kehamilan terjadi ketika tekanan darah ibu hamil berada di angka 140/90 mmHg atau lebih. Kondisi ini bisa memicu preeklampsia atau keracunan kehamilan yang sangat berdampak bagi janin dan ibunya. Oleh karena itu, ibu hamil perlu menjaga tekanan darah selama kehamilan agar hipertensi […]

Hipertensi pada ibu hamil merupakan kondisi yang serius dan bisa membahayakan kehamilan. Hipertensi kehamilan terjadi ketika tekanan darah ibu hamil berada di angka 140/90 mmHg atau lebih. Kondisi ini bisa memicu preeklampsia atau keracunan kehamilan yang sangat berdampak bagi janin dan ibunya. Oleh karena itu, ibu hamil perlu menjaga tekanan darah selama kehamilan agar hipertensi tidak terjadi.

Ibu hamil juga perlu tahu apa saja yang menjadi penyebab hipertensi dan cara mengatasinya agar kondisi berbahaya dapat dicegah. Nah, untuk tahu lebih lanjut mengenai kondisi hipertensi pada ibu hamil, jenis, penyebab, dan penanganannya, yuk simak ulasan berikut ini!

Jenis Hipertensi

Hipertensi pada ibu hamil terdiri dari beberapa jenis yang perlu Anda ketahui, antara lain:

1. Hipertensi Kronis

Hipertensi kronis adalah hipertensi yang terjadi pada sebelum hamil atau sebelum usia kehamilan menginjak 20 minggu. Tekanan darah tinggi jenis ini umumnya tidak memiliki gejala apapun sehingga jarang disadari oleh ibu hamil. Ibu hamil biasanya baru menyadari kondisi hipertensi ketika melakukan pemeriksaan kehamilan.

2. Hipertensi Kronis dengan Preeklampsia

Jenis hipertensi pada ibu hamil berikutnya adalah hipertensi kronis dengan preeklampsia. Hipertensi jenis ini ditandai dengan tekanan darah di atas normal yang disertai dengan adanya protein pada urin. Umumnya kondisi ini terjadi pada trimester kedua atau ketiga kehamilan.

3. Hipertensi Gestasional

Hipertensi ini merupakan tekanan darah tinggi yang terjadi pada usia kandungan lebih dari 10 minggu. Meskipun tekanan darah tinggi, namun pada jenis ini tidak disertai dengan adanya protein pada urin. Umumnya tekanan darah akan kembali normal pasca ibu melahirkan karena tidak tergolong berbahaya jika dapat dikontrol dengan baik.

4. Preeklampsia

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, hipertensi pada ibu hamil dapat berlanjut menjadi preeklampsia jika tidak terkontrol. Kondisi ini menyebabkan kerusakan pada organ seperti ginjal, hati, otak, dan juga darah. Ibu hamil yang mengalami preeklampsia cenderung mengalami gejala sesak napas, bengkak pada kaki dan tangan, serta penglihatan kabur. Preeklampsia dapat terjadi begitu saja dengan faktor risiko antara lain kehamilan pertama, usia ibu di atas 40 tahun, obesitas, hingga hamil kembar.

5. Eklamsia

Eklamsia adalah kondisi lanjutan dari preeklampsia. Eklamsia terjadi ketika preeklampsia tidak tertangani dengan baik. Jenis hipertensi pada ibu hamil ini sangat berbahaya karena dalam kondisi ini ibu hamil bisa mengalami kejang, koma, bahkan meninggal.

Bahaya Hipertensi pada Ibu Hamil

Hipertensi pada ibu hamil harus tertangani dengan baik. Pasalnya, jika tidak, kondisi ini dapat membahayakan ibu dan juga janin di dalam kandungan. Berikut merupakan bahaya hipertensi pada ibu hamil yang mungkin terjadi:

1. Pertumbuhan Janin Terhambat

Tekanan darah tinggi bisa menyebabkan aliran darah ke plasenta menjadi berkurang. Akibatnya, pertumbuhan janin terhambat sehingga janin tidak dapat berkembang sempurna. Janin bisa lahir dalam keadaan prematur atau memiliki berat badan yang kurang.

2. Bayi Lahir Prematur

Kondisi hipertensi yang membahayakan (terlebih jika terjadi preeklampsia), dapat mendorong dokter untuk mengeluarkan janin sesegera mungkin. Hal ini meningkatkan risiko bayi lahir secara prematur atau kurang bulan karena belum waktunya. Risiko bayi lahir mati pun menjadi bertambah.

3. Solusio Plasenta

Bahaya hipertensi pada ibu hamil berikutnya adalah terjadinya solusio plasenta. Kondisi ini terjadi ketika plasenta terlepas dari dinding rahim. Akibatnya, dapat terjadi kerusakan parah pada plasenta serta pendarahan pada ibu.

Tidak hanya itu, tensi tinggi pada ibu hamil juga bisa menyebabkan kerusakan organ tubuh ibu dan janin jika tidak terkontrol dengan baik. Risiko kematian ibu dan bayi pun menjadi meningkat. 

Cara Mengatasi Hipertensi

Cara mengatasi hipertensi pada ibu hamil perlu dilakukan agar risiko yang membahayakan tidak terjadi. Kondisi ini memerlukan pemantauan secara ketat dan intensif dari dokter agar tekanan darah ibu hamil tidak melonjak tinggi. Oleh sebab itu, ibu hamil perlu rutin memeriksakan kandungan setiap bulannya. 

Umumnya, saat hipertensi terjadi, dokter akan meresepkan obat penurun tekanan darah tinggi dengan dosis yang sudah disesuaikan dengan kondisi ibu hamil. Obat ini juga tidak berdampak pada tumbuh kembang janin sehingga aman untuk dikonsumsi. 

Nah, jika Anda sudah mendapatkan resep obat tersebut, minumlah obat tersebut secara teratur sesuai dengan anjuran dokter. Hindari menambah dosis atau meminum obat lain yang tidak dianjurkan. Selain itu, jagalah kesehatan kehamilan serta tekanan darah dengan mengontrol stres, rajin olahraga, serta istirahat cukup.

Itulah beberapa hal mengenai hipertensi pada ibu hamil yang perlu Anda ketahui. Anda perlu rutin mengecek kehamilan sesuai dengan jadwal agar kondisi kehamilan Anda selalu sehat. Jikalau ada indikasi hipertensi, dokter akan melakukan penanganan segera agar tekanan darah dapat terkontrol dengan baik.

Share Facebook Twitter WhatsApp

Artikel Terkait

Masa Kehamilan Amankah Menggendong Anak Saat Hamil?

Amankah Menggendong Anak Saat Hamil?

Hamzah
13 Aug 2025

Bagi Moms yang sedang hamil namun masih memiliki anak kecil, menggendong mereka sering kali menjadi rutinitas harian. Meski penuh kasih sayang, pertanyaan yang sering muncul adalah amankah aktivitas ini dilakukan…

Selengkapnya
Masa Kehamilan Penyebab Sakit Perut Saat Hamil dan Cara Mengatasinya

Penyebab Sakit Perut Saat Hamil dan Cara Mengatasinya

Hamzah
11 Aug 2025

Banyak Moms yang mengalami sakit perut selama kehamilan, mulai dari rasa tidak nyaman ringan hingga nyeri yang cukup mengganggu. Sebagian besar bersifat normal karena tubuh sedang beradaptasi dengan perkembangan janin,…

Selengkapnya
Masa Kehamilan Penyebab Gusi Berdarah Saat Hamil dan Solusi Amannya

Penyebab Gusi Berdarah Saat Hamil dan Solusi Amannya

Hamzah
11 Aug 2025

Banyak Moms yang terkejut ketika menyadari gusinya lebih sensitif dan mudah berdarah selama kehamilan. Kondisi ini memang umum terjadi, tetapi tetap tidak boleh diabaikan. Perubahan hormon, pola makan, dan kebiasaan…

Selengkapnya