Semua Artikel

Uretritis: Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya

Hamzah
27 Mar 2025
Share Facebook Twitter WhatsApp
Uretritis: Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya

Uretritis adalah peradangan pada uretra, yaitu saluran yang membawa urine keluar dari tubuh. Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau faktor non-infeksi seperti iritasi akibat bahan kimia. Uretritis sering kali menimbulkan gejala berupa nyeri saat buang air kecil, keluarnya cairan dari uretra, serta sensasi terbakar. Jika tidak ditangani dengan baik, uretritis dapat menyebabkan […]

Uretritis adalah peradangan pada uretra, yaitu saluran yang membawa urine keluar dari tubuh. Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau faktor non-infeksi seperti iritasi akibat bahan kimia. Uretritis sering kali menimbulkan gejala berupa nyeri saat buang air kecil, keluarnya cairan dari uretra, serta sensasi terbakar. Jika tidak ditangani dengan baik, uretritis dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk infeksi yang menyebar ke organ lain. Oleh karena itu, penting bagi Moms untuk memahami penyebab, gejala, serta langkah pencegahan dan pengobatan yang tepat.

Penyebab Uretritis

Uretritis

Sumber gambar: Freepik

Uretritis dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang bersifat infeksius maupun non-infeksius:

1. Penyebab Infeksius

Uretritis yang disebabkan oleh infeksi umumnya berkaitan dengan masuknya mikroorganisme ke dalam uretra. Salah satu penyebab utama adalah infeksi menular seksual (IMS). Bakteri seperti Chlamydia trachomatis, Neisseria gonorrhoeae, dan Mycoplasma genitalium sering kali menjadi pemicu uretritis yang ditularkan melalui hubungan seksual tanpa perlindungan. Infeksi ini dapat menyebabkan gejala seperti keluarnya cairan abnormal dari uretra, nyeri saat buang air kecil, dan peradangan yang semakin parah jika tidak segera diobati.

Selain IMS, uretritis juga dapat disebabkan oleh infeksi bakteri yang bukan berasal dari hubungan seksual. Beberapa bakteri yang secara alami hidup di saluran kemih, seperti Escherichia coli dan Staphylococcus saprophyticus, dapat menyebabkan peradangan jika masuk ke dalam uretra, terutama pada wanita yang memiliki saluran kemih lebih pendek sehingga lebih rentan terhadap infeksi saluran kemih. Infeksi virus juga bisa menjadi penyebab uretritis. Virus seperti herpes simpleks (Herpes simplex virus) dan sitomegalovirus dapat menyebabkan peradangan pada uretra, terutama jika seseorang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah atau pernah mengalami infeksi herpes sebelumnya.

Baca juga: Nyeri Saat Buat Air Kecil: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

2. Penyebab Non-Infeksius

Selain infeksi, uretritis juga bisa disebabkan oleh faktor non-infeksius, seperti iritasi akibat bahan kimia atau trauma fisik. Penggunaan produk kebersihan yang mengandung bahan iritatif, seperti sabun dengan pewangi kuat, spermisida, atau cairan pembersih organ intim yang terlalu keras, dapat menyebabkan peradangan pada uretra. Reaksi alergi terhadap bahan-bahan tersebut juga dapat memicu gejala serupa dengan uretritis infeksius.

Trauma fisik juga dapat menjadi faktor penyebab uretritis. Misalnya, pemasangan kateter dalam prosedur medis yang kurang steril atau dilakukan dalam jangka waktu lama dapat mengiritasi dinding uretra dan menyebabkan peradangan. Selain itu, aktivitas seksual yang berlebihan atau terlalu agresif juga bisa menyebabkan mikrotrauma pada uretra, yang pada akhirnya memicu gejala uretritis meskipun tidak ada infeksi bakteri atau virus.

Baca juga: Perlukah Membersihkan Vagina Setelah Berhubungan?

Gejala Uretritis

Gejala uretritis dapat bervariasi tergantung pada penyebabnya. Beberapa gejala umum yang perlu diwaspadai meliputi:

  • Nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil
  • Keluarnya cairan abnormal dari uretra (bening, putih, atau kehijauan)
  • Frekuensi buang air kecil meningkat
  • Rasa gatal atau tidak nyaman di area genital
  • Pada kasus infeksi menular seksual, gejala tambahan seperti nyeri panggul dapat muncul

Gejala ini bisa lebih ringan atau bahkan tidak terasa pada beberapa orang, sehingga sering kali tidak disadari hingga infeksi menyebar ke organ lain.

Baca juga: Sering Buang Air Kecil Tanda Hamil? Intip Fakta Menariknya!

Pencegahan Uretritis

Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah uretritis meliputi:

  • Praktik seks yang aman dengan menggunakan kondom untuk mengurangi risiko IMS.
  • Menjaga kebersihan area genital, termasuk mengganti pakaian dalam secara rutin.
  • Menghindari produk kebersihan yang mengandung bahan iritan, seperti sabun wangi atau douche vagina.
  • Minum banyak air untuk membantu membersihkan saluran kemih dan mengurangi risiko infeksi.

Baca juga: Vaginal Douching: Apakah Aman untuk Kesehatan Reproduksi?

Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi. 

Referensi

Share Facebook Twitter WhatsApp

Artikel Terkait

Kesehatan 5 Jenis Keputihan dan Artinya bagi Kesehatan

5 Jenis Keputihan dan Artinya bagi Kesehatan

Admin
14 Nov 2025

Keputihan adalah cairan yang diproduksi secara alami oleh kelenjar di vagina dan serviks. Fungsi utamanya adalah menjaga kesehatan dengan membersihkan sel-sel mati dan bakteri dari area vagina. Namun, perubahan pada…

Selengkapnya
Kesehatan Benarkah Konsumsi Gula Berlebih Mempengaruhi Kesuburan?

Benarkah Konsumsi Gula Berlebih Mempengaruhi Kesuburan?

Hamzah
13 Nov 2025

Konsumsi gula berlebih dapat berdampak negatif pada kesuburan, baik pada pria maupun wanita. Gula dalam jumlah tinggi dapat mengganggu keseimbangan hormon, meningkatkan risiko resistensi insulin, serta berkontribusi terhadap peradangan dalam…

Selengkapnya
Kesehatan 5 Dampak Kekurangan Hormon Estrogen pada Kesehatan Wanita

5 Dampak Kekurangan Hormon Estrogen pada Kesehatan Wanita

Admin
08 Nov 2025

Kekurangan hormon estrogen bisa menimbulkan berbagai keluhan fisik dan emosional yang sering kali tidak disadari sejak awal. Baik Moms maupun Dads, penting untuk memahami bagaimana penurunan hormon ini bisa memengaruhi…

Selengkapnya