Semua Artikel

Ciri-Ciri Hamil Anak Kembar dan Cara Mendeteksinya

Hamzah
03 Apr 2025
Share Facebook Twitter WhatsApp
Ciri-Ciri Hamil Anak Kembar dan Cara Mendeteksinya

Hamil anak kembar bisa menjadi pengalaman yang luar biasa dan penuh kejutan bagi banyak Moms. Beberapa tanda kehamilan kembar bisa dirasakan sejak dini, seperti mual yang lebih parah, perut yang lebih cepat membesar, hingga tingkat kelelahan yang lebih tinggi dibandingkan kehamilan tunggal. Namun, satu-satunya cara pasti untuk memastikan kehamilan kembar adalah dengan pemeriksaan USG. Dalam […]

Hamil anak kembar bisa menjadi pengalaman yang luar biasa dan penuh kejutan bagi banyak Moms. Beberapa tanda kehamilan kembar bisa dirasakan sejak dini, seperti mual yang lebih parah, perut yang lebih cepat membesar, hingga tingkat kelelahan yang lebih tinggi dibandingkan kehamilan tunggal. Namun, satu-satunya cara pasti untuk memastikan kehamilan kembar adalah dengan pemeriksaan USG. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai ciri-ciri hamil anak kembar, faktor yang memengaruhi kemungkinan memiliki kehamilan kembar, serta hal-hal yang perlu diperhatikan selama kehamilan.

Ciri-Ciri Hamil Anak Kembar

Beberapa tanda kehamilan kembar bisa terlihat lebih awal dibandingkan kehamilan tunggal. Berikut beberapa gejala yang umum dialami oleh Moms yang mengandung anak kembar:

1. Kadar HCG yang Lebih Tinggi

Human Chorionic Gonadotropin (HCG) adalah hormon yang diproduksi selama kehamilan, dan kadarnya meningkat secara signifikan pada ibu yang mengandung anak kembar. HCG berperan dalam mendukung perkembangan janin serta mempertahankan kehamilan. Pada kehamilan kembar, kadar HCG cenderung lebih tinggi dibandingkan kehamilan tunggal, yang bisa menyebabkan gejala seperti mual dan muntah yang lebih intens. Bahkan, beberapa Moms mengalami kondisi hyperemesis gravidarum, yaitu mual dan muntah berlebihan yang bisa memengaruhi asupan nutrisi dan keseimbangan cairan tubuh.

Baca juga: 6 Gangguan kesehatan Karena Hormon Estrogen Berlebih pada Wanita

2. Mual dan Muntah yang Lebih Parah

Morning sickness merupakan gejala umum yang dialami banyak ibu hamil, tetapi pada kehamilan kembar, intensitasnya bisa lebih tinggi. Karena kadar hormon kehamilan yang lebih tinggi, Moms mungkin mengalami mual yang lebih sering, lebih lama, dan lebih parah dibandingkan dengan kehamilan tunggal. Mual dan muntah ini bisa terjadi tidak hanya di pagi hari tetapi juga sepanjang hari, terutama selama trimester pertama.

3. Perut Lebih Cepat Membesar

Rahim yang harus menampung dua janin akan mengalami pertumbuhan lebih cepat dibandingkan pada kehamilan tunggal. Akibatnya, perut Moms mungkin terlihat lebih besar pada usia kehamilan yang lebih awal. Hal ini juga dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, seperti tekanan pada perut dan punggung yang lebih cepat dirasakan dibandingkan kehamilan biasa.

Baca juga: Mengenal Komplikasi Kehamilan Kembar & Apa yang Harus Dilakukan

4. Kelelahan yang Lebih Intens

Mengandung dua janin berarti tubuh Moms bekerja dua kali lebih keras untuk memberikan nutrisi dan oksigen yang cukup. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan yang lebih parah, bahkan di awal kehamilan. Rasa lelah ini juga dipengaruhi oleh peningkatan kadar hormon progesteron yang lebih tinggi dalam kehamilan kembar. Moms mungkin merasa lebih mudah mengantuk atau mengalami penurunan energi yang signifikan sepanjang hari.

5. Detak Jantung Janin Ganda

Salah satu tanda utama kehamilan kembar yang dapat dideteksi oleh tenaga medis adalah adanya dua detak jantung yang berbeda selama pemeriksaan dengan Doppler atau USG. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan pada trimester pertama atau awal trimester kedua untuk memastikan keberadaan dua janin dalam rahim.

Baca juga: Program Hamil Anak Kembar Ternyata Mudah, Begini Caranya!

6. Peningkatan Berat Badan Lebih Cepat

Kehamilan kembar biasanya menyebabkan kenaikan berat badan yang lebih cepat dibandingkan kehamilan tunggal. Hal ini terjadi karena tubuh Moms menampung dua janin sekaligus, yang membutuhkan lebih banyak nutrisi dan cairan ketuban. Moms mungkin akan merasakan lonjakan berat badan yang lebih signifikan, bahkan di trimester pertama, dibandingkan dengan kehamilan biasa.

Baca juga: Penyebab Makrosomia dan Upaya Pencegahannya

7. Gerakan Janin yang Lebih Awal atau Lebih Intens

Beberapa Moms yang hamil anak kembar melaporkan merasakan gerakan janin lebih awal dibandingkan dengan kehamilan tunggal. Selain itu, karena ada dua bayi yang bergerak dalam rahim, Moms mungkin merasa lebih banyak tendangan atau pergerakan yang lebih sering, terutama saat kehamilan memasuki trimester kedua dan ketiga.

8. Lebih Mudah Sesak Napas

Rahim yang membesar lebih cepat dari biasanya dapat memberikan tekanan ekstra pada diafragma, sehingga Moms lebih mudah merasa sesak napas. Hal ini bisa terjadi bahkan saat beraktivitas ringan karena paru-paru memiliki ruang yang lebih terbatas akibat desakan dari rahim yang terus berkembang.

9. Frekuensi Buang Air Kecil Lebih Sering

Seiring dengan pertumbuhan rahim yang lebih cepat dan lebih besar, tekanan pada kandung kemih juga meningkat. Akibatnya, Moms mungkin lebih sering merasa ingin buang air kecil dibandingkan pada kehamilan tunggal, terutama di trimester pertama dan ketiga.

Baca juga: Sering Buang Air Kecil Tanda Hamil? Intip Fakta Menariknya!

10. Hasil USG yang Menunjukkan Dua Janin

Cara paling pasti untuk memastikan kehamilan kembar adalah dengan pemeriksaan USG. Pada umumnya, kehamilan kembar sudah bisa terdeteksi sejak usia 6-8 minggu melalui USG transvaginal atau USG perut. Melalui pemeriksaan ini, dokter akan dapat melihat apakah ada dua kantung kehamilan atau dua janin dalam rahim, sekaligus memantau perkembangan masing-masing janin dengan lebih detail.

Faktor yang Meningkatkan Peluang Hamil Anak Kembar

Ciri-Ciri Hamil Anak Kembar

Sumber gambar: Freepik

Beberapa faktor dapat meningkatkan kemungkinan Moms hamil anak kembar, antara lain:

  • Riwayat Keluarga: Jika Moms atau pasangan memiliki riwayat keluarga dengan kehamilan kembar, peluang hamil kembar bisa lebih tinggi.
  • Usia di Atas 30 Tahun: Wanita yang hamil di usia 30-an atau lebih cenderung melepaskan lebih dari satu sel telur dalam satu siklus ovulasi, meningkatkan kemungkinan kehamilan kembar.
  • Program Bayi Tabung (IVF):  Perawatan kesuburan seperti IVF sering kali meningkatkan peluang kehamilan kembar karena lebih dari satu embrio ditanamkan di dalam rahim.
  • Pernah Hamil Kembar Sebelumnya:  Jika Moms pernah mengalami kehamilan kembar sebelumnya, kemungkinan mengalami kehamilan kembar lagi lebih besar.
  • Etnis: Wanita dari ras Afrika-Amerika memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk hamil anak kembar dibandingkan wanita dari ras lain.
  • Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Kehamilan Kembar

Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Kehamilan Kembar

Kehamilan kembar umumnya memerlukan perhatian ekstra karena berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi dibandingkan kehamilan tunggal. Beberapa hal yang perlu diperhatikan meliputi:

  • Risiko Persalinan Prematur: Kehamilan kembar sering kali berakhir dengan persalinan lebih awal dibandingkan kehamilan tunggal. Bayi kembar biasanya lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu.
  • Peningkatan Risiko Preeklamsia: Moms yang mengandung anak kembar memiliki risiko lebih tinggi mengalami preeklamsia, yaitu kondisi tekanan darah tinggi yang bisa berbahaya bagi ibu dan bayi.
  • Diabetes Gestasional: Kehamilan kembar meningkatkan risiko diabetes gestasional karena tubuh harus mengelola kadar gula darah untuk dua janin.
  • Anemia: Kebutuhan zat besi dalam kehamilan kembar lebih tinggi, sehingga risiko anemia juga meningkat. Oleh karena itu, Moms disarankan untuk mengonsumsi suplemen zat besi sesuai anjuran dokter.
  • Pemantauan Lebih Intensif: Karena risiko komplikasi yang lebih tinggi, kehamilan kembar biasanya memerlukan lebih banyak pemeriksaan prenatal dibandingkan kehamilan tunggal.

Baca juga: Vanishing Twin Syndrome, Kondisi Janin Bayi Kembar Menghilang

Kehamilan kembar memiliki ciri-ciri yang bisa dikenali sejak dini, seperti kadar HCG yang lebih tinggi, mual dan muntah lebih parah, perut yang lebih cepat membesar, serta kelelahan yang lebih intens. Meskipun beberapa tanda bisa menjadi petunjuk, satu-satunya cara pasti untuk memastikan kehamilan kembar adalah dengan pemeriksaan USG.

Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi. 

Referensi

Share Facebook Twitter WhatsApp

Artikel Terkait

Masa Kehamilan Cara Membaca Hasil USG Kehamilan dengan Mudah dan Akurat

Cara Membaca Hasil USG Kehamilan dengan Mudah dan Akurat

Hamzah
12 Nov 2025

Hasil USG kehamilan adalah salah satu cara utama bagi Moms dan tenaga medis untuk memantau perkembangan janin dalam kandungan. Namun, bagi sebagian besar orang, memahami hasil USG bisa membingungkan karena…

Selengkapnya
Masa Kehamilan Payudara Tidak Membesar Saat Hamil, Benarkah Tidak Normal?

Payudara Tidak Membesar Saat Hamil, Benarkah Tidak Normal?

Admin
07 Nov 2025

Payudara yang membesar saat hamil merupakan hal yang normal. Umumnya, ibu hamil akan merasakan perubahan payudara pada trimester ketiga kehamilan, atau menjelang masa menyusui. Namun bagaimana jika payudara tidak membesar…

Selengkapnya
Masa Kehamilan Tes Genetik Bantu Deteksi Risiko Penyakit di Awal Kehamilan, Penting!

Tes Genetik Bantu Deteksi Risiko Penyakit di Awal Kehamilan, Penting!

Admin
06 Nov 2025

Apakah Anda sedang merencanakan kehamilan dalam waktu dekat? Tahukah Anda memeriksakan kesehatan sebelum memulai promil sangat penting dan berpengaruh pada calon bayi nantinya.  Salah satunya dengan melakukan tes genetik saat…

Selengkapnya