Semua Artikel

Biopsi Servik: Jenis, Prosedur dan Risiko

Hamzah
23 Apr 2025
Share Facebook Twitter WhatsApp
Biopsi Servik: Jenis, Prosedur dan Risiko

Bagi sebagian besar perempuan, kata “biopsi” mungkin langsung memicu rasa cemas. Padahal, biopsi servik adalah prosedur medis umum yang bertujuan untuk mendeteksi kelainan pada leher rahim sejak dini. Proses ini cepat, relatif aman, dan bisa menjadi langkah penting dalam mencegah kanker serviks. Untuk Moms maupun Dads yang ingin memahami lebih jauh soal pemeriksaan ini baik […]

Bagi sebagian besar perempuan, kata “biopsi” mungkin langsung memicu rasa cemas. Padahal, biopsi servik adalah prosedur medis umum yang bertujuan untuk mendeteksi kelainan pada leher rahim sejak dini. Proses ini cepat, relatif aman, dan bisa menjadi langkah penting dalam mencegah kanker serviks. Untuk Moms maupun Dads yang ingin memahami lebih jauh soal pemeriksaan ini baik sebagai pasien atau pendukung pasangan, penjelasan berikut bisa membantu memberi gambaran yang lengkap.

Biopsi servik adalah prosedur medis untuk mengambil sampel jaringan dari serviks atau leher rahim. Jaringan ini kemudian diperiksa di laboratorium untuk melihat apakah ada sel-sel abnormal, prakanker, atau kanker.

Biasanya, pemeriksaan ini dilakukan setelah hasil tes Pap smear atau HPV menunjukkan hasil yang mencurigakan. Meski kedengarannya menakutkan, biopsi servik merupakan langkah diagnostik lanjutan yang sangat penting dan bisa menyelamatkan nyawa jika dilakukan tepat waktu.

Jenis-Jenis Biopsi Servik

Biopsi Servik

Sumber gambar: Freepik

Terdapat beberapa jenis biopsi servik, tergantung pada kondisi pasien dan tujuan pemeriksaan:

1. Punch Biopsy

Punch biopsy merupakan jenis biopsi serviks yang paling umum dilakukan. Prosedur ini menggunakan alat kecil menyerupai penjepit untuk mengambil sampel jaringan dari beberapa titik di permukaan serviks. Tujuannya adalah untuk memeriksa adanya sel-sel abnormal atau potensi kanker serviks pada tahap awal.

Meski terdengar menyeramkan, punch biopsy biasanya hanya menimbulkan rasa tidak nyaman ringan dan dapat dilakukan tanpa anestesi. Pemeriksaan ini sangat berguna jika hasil pap smear Moms menunjukkan adanya kelainan yang perlu ditindaklanjuti dengan pemeriksaan jaringan lebih mendalam.

2. Endocervical Curettage (ECC)

Endocervical Curettage (ECC) dilakukan dengan alat kecil berbentuk seperti sendok tajam atau sikat untuk mengambil jaringan dari bagian dalam saluran serviks. Teknik ini memungkinkan dokter mengakses area serviks yang tidak terlihat langsung dari luar, terutama bagian endoserviks.

ECC biasanya dilakukan bersamaan dengan punch biopsy, terutama jika ada kecurigaan bahwa kelainan sel berada di dalam saluran serviks. Pemeriksaan ini penting dalam deteksi dini kanker serviks stadium awal yang sering tidak menunjukkan gejala.

Baca juga: Waspadai Inkompetensi Serviks Selama Kehamilan

3. Loop Electrosurgical Excision Procedure (LEEP)

LEEP adalah prosedur biopsi serviks yang menggunakan kawat tipis berarus listrik untuk mengangkat jaringan abnormal. Prosedur ini biasanya direkomendasikan jika hasil pemeriksaan sebelumnya menunjukkan sel prakanker atau lesi tingkat lanjut yang perlu diangkat.

LEEP tidak hanya bersifat diagnostik, tetapi juga terapeutik karena jaringan abnormal langsung diangkat dari serviks. Prosedur ini dilakukan dengan anestesi lokal dan memiliki waktu pemulihan yang relatif singkat, sehingga Moms bisa cepat kembali beraktivitas.

4. Cone Biopsy

Cone biopsy atau biopsi kerucut dilakukan dengan mengambil bagian jaringan serviks berbentuk kerucut, mencakup lapisan permukaan hingga bagian dalam serviks. Prosedur ini bersifat lebih invasif dan biasanya dilakukan dengan anestesi umum di ruang operasi.

Cone biopsy direkomendasikan ketika hasil tes menunjukkan kelainan yang lebih serius, atau jika area sel abnormal tidak dapat dijangkau dengan metode lain. Pemeriksaan ini sangat penting untuk memastikan diagnosis dan menentukan langkah pengobatan yang paling tepat bagi kesehatan serviks Moms.

Baca juga: Sulit Hamil Karena Lubang Serviks Kecil?

Kenapa Biopsi Servik Diperlukan?

Prosedur ini biasanya disarankan jika ditemukan:

  • Hasil Pap smear abnormal
  • Tes HPV menunjukkan jenis virus risiko tinggi
  • Terdapat lesi atau pertumbuhan yang mencurigakan di serviks

Biopsi bisa membantu mengidentifikasi apakah perubahan sel di serviks bersifat jinak, prakanker, atau sudah berkembang menjadi kanker.

Prosedur Biopsi Servik, Apa yang Harus Moms Ketahui?

Biopsi Servik

Sumber gambar: iStock

Sebelum prosedur

Sebelum menjalani biopsi servik, ada beberapa persiapan penting yang perlu Moms perhatikan agar hasil pemeriksaan lebih akurat. Salah satu yang utama adalah menghindari hubungan seksual setidaknya 24 jam sebelum prosedur dilakukan. Selain itu, Moms juga disarankan untuk tidak menggunakan tampon maupun obat yang dimasukkan ke dalam vagina dalam waktu dekat sebelum pemeriksaan.

Penting juga untuk menjadwalkan biopsi di luar masa menstruasi agar area serviks dapat terlihat lebih jelas dan proses pengambilan jaringan tidak terganggu. Dengan mematuhi panduan ini, hasil biopsi akan lebih maksimal dan risiko komplikasi pun bisa diminimalkan. Konsultasikan lebih dulu dengan dokter agar Moms tahu waktu terbaik untuk menjadwalkannya.

Saat prosedur

Proses biopsi servik umumnya berlangsung singkat, hanya sekitar 10 hingga 30 menit, dan dilakukan di ruang praktik dokter. Moms akan diminta berbaring seperti saat menjalani pemeriksaan Pap smear, dengan posisi kaki dibuka dan ditopang penyangga untuk memudahkan akses ke serviks. Dokter akan memasukkan alat bernama spekulum ke dalam vagina untuk membuka dinding vagina dan memperlihatkan area serviks.

Selanjutnya, tergantung pada jenis biopsi yang dilakukan, dokter akan mengambil sampel jaringan dengan alat khusus. Proses ini mungkin menimbulkan sedikit rasa tidak nyaman atau kram ringan, namun bisa ditoleransi dan tidak memerlukan rawat inap. Moms tetap bisa pulang setelah prosedur selesai dilakukan.

Baca juga: Kanker Rahim: Penyebab, Gejala, dan Pencegahan

Setelah prosedur

Pasca biopsi servik, Moms mungkin akan mengalami kram ringan seperti saat haid dan sedikit perdarahan selama beberapa hari. Hal ini normal dan biasanya akan mereda dengan sendirinya. Untuk mempercepat pemulihan dan mencegah infeksi, Moms disarankan untuk tidak melakukan hubungan seksual, menggunakan tampon, atau berendam di air panas selama beberapa hari setelah prosedur.

Hasil dari biopsi biasanya akan keluar dalam waktu 1 hingga 2 minggu tergantung pada fasilitas laboratorium. Moms dapat menghubungi dokter untuk mengetahui hasilnya dan langkah selanjutnya jika ditemukan sel abnormal. Pemahaman tentang prosedur ini akan membantu Moms merasa lebih tenang dan siap menjalani pemeriksaan demi menjaga kesehatan serviks.

Risiko dan Efek Samping yang Perlu Diperhatikan

Biopsi servik tergolong aman, tetapi seperti prosedur medis lain tetap memiliki potensi risiko:

  • Pendarahan ringan hingga sedang
  • Infeksi
  • Rasa nyeri atau kram pasca prosedur

Jika muncul tanda-tanda infeksi seperti demam, nyeri hebat, atau bau tak sedap, segera konsultasikan ke dokter.

Peran Dads dalam Mendukung Moms

Bagi Dads, mendampingi pasangan saat menjalani pemeriksaan ini bisa sangat berarti. Dukungan emosional sebelum dan sesudah prosedur, membantu mengatur waktu istirahat, serta ikut memahami hasil dan tindak lanjut, akan membuat Moms merasa lebih kuat dan tidak sendirian.

Biopsi servik bukan sesuatu yang perlu ditakuti, tapi justru perlu dipahami. Pemeriksaan ini adalah salah satu langkah penting dalam deteksi dini kanker serviks, yang bisa sangat efektif jika dilakukan tepat waktu. Untuk Moms, jangan ragu berkonsultasi dengan dokter dan melakukan pemeriksaan secara rutin. Untuk Dads, dukungan aktif bisa menjadi kekuatan besar di tengah situasi yang menegangkan.

Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi. 

Referensi:
Share Facebook Twitter WhatsApp

Artikel Terkait

Masa Kehamilan Oksitosin: Hormon Cinta dan Perannya dalam Tubuh

Oksitosin: Hormon Cinta dan Perannya dalam Tubuh

Hamzah
09 Dec 2025

Oksitosin sering disebut sebagai “hormon cinta” karena perannya dalam ikatan emosional dan interaksi sosial. Namun, hormon ini memiliki fungsi lebih dari sekadar memengaruhi perasaan. Oksitosin adalah hormon penting yang membantu…

Selengkapnya
Kesehatan Simak 5 Cara Melancarkan Haid Secara Lengkap di Sini

Simak 5 Cara Melancarkan Haid Secara Lengkap di Sini

Admin
07 Dec 2025

Permasalahan seputar haid yang tidak teratur selain membuat wanita merasa tidak nyaman, hal ini juga akan menimbulkan permasalahan baru bagi kesehatan seperti halnya tubuh pegal-pegal dan lain sebagainya. Hal tersebut…

Selengkapnya
Kesehatan 5 Jenis Keputihan dan Artinya bagi Kesehatan

5 Jenis Keputihan dan Artinya bagi Kesehatan

Admin
14 Nov 2025

Keputihan adalah cairan yang diproduksi secara alami oleh kelenjar di vagina dan serviks. Fungsi utamanya adalah menjaga kesehatan dengan membersihkan sel-sel mati dan bakteri dari area vagina. Namun, perubahan pada…

Selengkapnya