Kanker rahim, khususnya kanker serviks, merupakan salah satu jenis kanker yang paling sering menyerang perempuan. Penyakit ini terjadi ketika sel-sel di leher rahim mengalami pertumbuhan abnormal yang tidak terkendali. Infeksi Human Papillomavirus (HPV) menjadi penyebab utama kanker serviks. Meskipun berbahaya, kanker ini dapat dicegah melalui vaksinasi HPV, skrining rutin, dan gaya hidup sehat.
Kanker rahim adalah pertumbuhan sel yang tidak normal di dalam rahim, terutama di leher rahim (serviks). Sebagian besar kasus kanker serviks disebabkan oleh infeksi HPV yang menyebar melalui kontak seksual. Pada tahap awal, kanker ini sering kali tidak menunjukkan gejala, sehingga pemeriksaan rutin menjadi penting untuk mendeteksi dan mengobatinya lebih awal.
Penyebab dan Faktor Risiko Kanker Rahim
1. Infeksi HPV
Infeksi Human Papillomavirus (HPV) adalah penyebab utama kanker serviks. Virus ini ditularkan melalui kontak seksual dan dapat menyebabkan perubahan sel yang berpotensi menjadi kanker. HPV memiliki lebih dari 100 jenis, tetapi hanya beberapa tipe, seperti HPV 16 dan HPV 18, yang paling berbahaya karena memiliki potensi tinggi untuk menyebabkan kanker.
Sebagian besar infeksi HPV dapat hilang dengan sendirinya berkat sistem kekebalan tubuh, tetapi pada beberapa kasus, virus ini tetap bertahan dan menyebabkan pertumbuhan sel abnormal di serviks. Oleh karena itu, vaksinasi HPV sejak dini sangat dianjurkan sebagai langkah pencegahan yang efektif.
Baca juga: Program Vaksinasi pada Kehamilan: Melindungi Ibu dan Bayi Sejak Dini
2. Sistem Imun yang Lemah
Perempuan dengan daya tahan tubuh yang rendah lebih rentan terhadap infeksi HPV yang dapat berkembang menjadi kanker serviks. Kondisi ini sering terjadi pada penderita HIV/AIDS atau mereka yang sedang menjalani pengobatan yang menekan sistem imun, seperti terapi untuk penyakit autoimun atau transplantasi organ.
Karena sistem imun yang lemah tidak mampu melawan infeksi HPV dengan baik, virus ini memiliki lebih banyak kesempatan untuk menyebabkan perubahan sel yang mengarah pada kanker. Oleh karena itu, menjaga daya tahan tubuh tetap optimal melalui pola makan sehat, olahraga, dan gaya hidup yang baik sangat penting dalam pencegahan kanker rahim.
3. Merokok
Merokok tidak hanya berdampak buruk pada kesehatan paru-paru tetapi juga dapat meningkatkan risiko kanker serviks. Zat beracun dalam rokok dapat merusak DNA sel-sel rahim dan menurunkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi, termasuk HPV. Perempuan yang merokok memiliki kemungkinan dua kali lebih besar untuk terkena kanker serviks dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok.
Selain itu, bahan kimia dalam rokok dapat ditemukan dalam lendir serviks perempuan yang merokok, yang dapat memperburuk kondisi sel di leher rahim dan mempercepat perkembangan kanker.
4. Paparan Hormon Estrogen yang Berlebihan
Hormon estrogen berperan penting dalam mengatur siklus reproduksi perempuan, tetapi paparan berlebihan terhadap hormon ini dapat meningkatkan risiko kanker rahim, termasuk kanker endometrium. Penggunaan terapi hormon dalam jangka panjang, terutama tanpa pengawasan dokter, dapat menyebabkan pertumbuhan sel rahim yang tidak normal.
Faktor lain seperti obesitas juga dapat meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh, yang kemudian meningkatkan risiko kanker. Oleh karena itu, menjaga keseimbangan hormon dengan pola hidup sehat dan berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan terapi hormon sangat dianjurkan.
Baca juga: 6 Gangguan kesehatan Karena Hormon Estrogen Berlebih pada Wanita
5. Riwayat Keluarga
Faktor genetik juga berperan dalam meningkatkan risiko kanker rahim. Jika ada anggota keluarga, seperti ibu atau saudara perempuan, yang pernah didiagnosis dengan kanker serviks atau kanker rahim lainnya, maka risiko seseorang untuk mengalami kondisi serupa akan lebih tinggi.
Hal ini bisa terjadi karena adanya mutasi genetik yang diwariskan, atau karena faktor lingkungan dan gaya hidup yang serupa dalam keluarga. Jika memiliki riwayat keluarga dengan kanker serviks, pemeriksaan rutin seperti pap smear dan tes HPV sangat penting untuk mendeteksi tanda-tanda awal sebelum berkembang menjadi kanker yang lebih serius.
Gejala Kanker Rahim
Pada tahap awal, kanker rahim sering kali tidak menunjukkan gejala. Namun, jika sudah berkembang, beberapa tanda yang perlu Moms waspadai meliputi:
- Perdarahan di luar siklus menstruasi atau setelah menopause.
- Keputihan yang tidak biasa, sering kali berbau tidak sedap atau bercampur darah.
- Nyeri saat berhubungan intim.
- Nyeri panggul atau punggung bagian bawah yang tidak kunjung membaik.
- Kesulitan buang air kecil atau BAB akibat tekanan tumor pada organ di sekitarnya.
Jika Moms mengalami gejala di atas, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Pencegahan Kanker Rahim
Kanker rahim bisa dicegah dengan langkah-langkah berikut:
- Vaksinasi HPV: Vaksin HPV direkomendasikan bagi perempuan sejak usia 9 hingga 26 tahun untuk melindungi dari infeksi virus penyebab kanker serviks.
- Pemeriksaan rutin: Tes Pap Smear dan tes HPV secara berkala membantu mendeteksi sel abnormal sebelum berkembang menjadi kanker.
- Gaya hidup sehat: Menghindari rokok, menjaga pola makan sehat, dan rutin berolahraga dapat mengurangi risiko kanker.
- Hindari infeksi menular seksual: Menggunakan kondom dan setia pada satu pasangan seksual dapat menurunkan risiko terkena HPV.
Kanker rahim, terutama kanker serviks, merupakan ancaman serius bagi kesehatan perempuan. Penyakit ini sering kali berkembang tanpa gejala pada tahap awal, sehingga pemeriksaan rutin sangat penting untuk deteksi dini. Infeksi HPV adalah penyebab utama kanker serviks, tetapi dapat dicegah dengan vaksinasi, pemeriksaan berkala, dan gaya hidup sehat. Jika Moms mengalami gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi
- Mayo Clinic. “Cervical Cancer: Symptoms and Causes”. Diakses pada 2 Maret 2025.
- National Cancer Institute. “Cervical Cancer”. Diakses pada 2 Maret 2025.
- World Health Organization. “Cervical Cancer Fact Sheet”. Diakses pada 2 Maret 2025.
- Cleveland Clinic. “Cervical Cancer”. Diakses pada 2 Maret 2025.