Semua Artikel

Hindari 7 Hal Ini di Trimester Ketiga Kehamilan, Moms!

Hamzah
10 May 2025
Share Facebook Twitter WhatsApp
Hindari 7 Hal Ini di Trimester Ketiga Kehamilan, Moms!

Menjelang persalinan, tubuh Moms mengalami banyak perubahan. Trimester ketiga bukan hanya soal menghitung hari kelahiran, tapi juga waktu krusial untuk menjaga keselamatan janin dan diri sendiri. Ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari pada fase akhir kehamilan agar kesehatan fisik dan mental tetap terjaga. Apa saja larangan yang perlu diperhatikan selama trimester ketiga? Mari kupas secara […]

Menjelang persalinan, tubuh Moms mengalami banyak perubahan. Trimester ketiga bukan hanya soal menghitung hari kelahiran, tapi juga waktu krusial untuk menjaga keselamatan janin dan diri sendiri. Ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari pada fase akhir kehamilan agar kesehatan fisik dan mental tetap terjaga. Apa saja larangan yang perlu diperhatikan selama trimester ketiga? Mari kupas secara lengkap dan menyeluruh dalam ulasan berikut.

Apa yang Terjadi di Trimester Ketiga Kehamilan?

Trimester ketiga dimulai pada minggu ke-28 hingga waktu kelahiran, sekitar minggu ke-40. Pada periode ini, janin berkembang pesat, berat badan bertambah, dan posisi kepala mulai turun ke panggul sebagai persiapan kelahiran. Sementara itu, Moms mungkin mulai merasakan ketidaknyamanan fisik seperti nyeri punggung, kram kaki, sulit tidur, bahkan kontraksi palsu (Braxton Hicks).

Inilah masa yang membutuhkan perhatian lebih. Aktivitas harian, kebiasaan makan, hingga pola tidur bisa berdampak langsung pada kondisi janin dan peluang persalinan yang lancar. Itulah sebabnya penting untuk memahami apa saja yang harus dihindari selama periode ini.

1. Mengangkat Beban Berat

Mengangkat barang atau benda yang terlalu berat bisa meningkatkan tekanan pada perut dan memperbesar risiko cedera pada otot punggung atau bahkan menyebabkan ketuban pecah dini. Selain itu, aktivitas ini bisa memicu kontraksi dan meningkatkan risiko kelahiran prematur.

Jika harus membawa barang, pastikan beratnya ringan dan Moms mengangkatnya dengan posisi tubuh yang tepat. Jangan sungkan minta bantuan Dads atau orang sekitar ya, Moms.

Baca juga: Mengenal Jenis Olahraga yang Dilarang untuk Ibu Hamil

2. Terlalu Sering Berdiri atau Duduk Lama

Duduk terlalu lama bisa menyebabkan pembengkakan kaki karena aliran darah ke bawah tubuh menjadi lambat. Sebaliknya, terlalu lama berdiri juga dapat meningkatkan tekanan pada area panggul dan punggung bawah. Moms disarankan bergantian posisi: berdiri, duduk, dan berbaring secara berkala.

Cobalah untuk melakukan peregangan ringan setiap beberapa jam. Posisi duduk dengan kaki sedikit terangkat juga bisa membantu mengurangi pembengkakan.

Baca juga: Kaki Bengkak Saat Hamil: Penyebab dan Cara Mengatasinya

3. Mengonsumsi Makanan Mentah atau Setengah Matang

larangan ibu hamil trimester ketiga

Sumber gambar: Freepik

Di masa kehamilan, sistem imun Moms menjadi lebih rentan. Konsumsi makanan seperti sushi, telur mentah, atau daging yang belum matang sempurna bisa meningkatkan risiko infeksi seperti Listeria atau Toxoplasmosis, yang berbahaya bagi janin.

Pastikan semua makanan dimasak hingga matang sempurna. Jangan lupa untuk mencuci buah dan sayur sebelum dikonsumsi, dan hindari makanan siap saji yang tidak dipanaskan ulang dengan benar.

Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil Makan Daging Setengah Matang?

4. Stres dan Kurang Tidur

Kesehatan emosional tak kalah penting dari fisik. Stres berlebih bisa memicu kontraksi lebih awal dan bahkan memengaruhi kondisi janin. Selain itu, sulit tidur karena perut yang membesar adalah keluhan umum di trimester ketiga.

Bantu tubuh Moms rileks dengan rutinitas sebelum tidur yang menenangkan: mandi air hangat, pijat ringan, atau mendengarkan musik lembut. Jangan ragu curhat ke Dads atau tenaga profesional jika stres mulai mengganggu.

Baca juga: Inilah 6 Dampak Insomnia Pada Ibu Hamil, Wajib Tau!

5. Hubungan Intim Tanpa Konsultasi Dokter

Pada sebagian besar kehamilan normal, hubungan seksual tetap aman dilakukan. Namun jika Moms memiliki riwayat kelahiran prematur, perdarahan, atau kondisi medis tertentu, aktivitas seksual bisa menimbulkan risiko.

Selalu diskusikan dengan dokter kandungan terlebih dahulu sebelum berhubungan intim di trimester ketiga. Kenyamanan dan keamanan menjadi prioritas utama.

6. Melakukan Perjalanan Jauh Tanpa Persiapan

larangan ibu hamil trimester ketiga

Sumber gambar: Freepik

Bepergian jarak jauh di trimester ketiga berisiko, terutama jika melewati batas usia kehamilan yang disarankan oleh maskapai (biasanya 36 minggu). Risiko pembekuan darah (deep vein thrombosis), kelelahan ekstrem, dan kontraksi di perjalanan harus diperhitungkan.

Jika terpaksa melakukan perjalanan, pastikan Moms sering bergerak, minum cukup air, dan berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Jangan lupa membawa dokumen kehamilan dan kontak rumah sakit terdekat.

Baca juga: Tips Mudik Nyaman untuk Ibu Hamil

7. Mengabaikan Tanda-Tanda Persalinan Dini

Kontraksi palsu memang umum terjadi di trimester ketiga, tapi jangan abaikan jika kontraksi terasa teratur dan makin intens, apalagi disertai dengan cairan ketuban merembes atau bercak darah. Itu bisa jadi tanda persalinan dini.

Kenali sinyal tubuh dengan baik. Jika ragu, segera konsultasikan ke bidan atau rumah sakit untuk mendapat penanganan secepatnya.

Pentingnya Peran Dads di Trimester Ketiga

Tak kalah penting, dukungan dari Dads sangat berarti untuk kenyamanan dan kesiapan mental Moms. Membantu pekerjaan rumah, menemani ke dokter, dan menjadi pendengar yang baik dapat mengurangi tekanan emosional pada masa menjelang persalinan.

Trimester ketiga adalah waktu yang tepat untuk memperkuat kerja sama sebagai orang tua baru. Pastikan komunikasi antara Moms dan Dads terbuka dan saling mendukung.

Trimester ketiga menjadi fase penting yang perlu dijalani dengan hati-hati. Hindari kebiasaan yang bisa membahayakan kesehatan janin dan ibu, mulai dari angkat beban berat hingga stres berlebih. Dengan perhatian dan persiapan yang baik, Moms bisa menyambut proses persalinan dengan lebih tenang dan siap. Konsultasikan setiap keluhan dengan tenaga medis dan pastikan mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat, termasuk Dads.

Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi. 

Referensi:

Share Facebook Twitter WhatsApp

Artikel Terkait

Masa Kehamilan Cara Membaca Hasil USG Kehamilan dengan Mudah dan Akurat

Cara Membaca Hasil USG Kehamilan dengan Mudah dan Akurat

Hamzah
12 Nov 2025

Hasil USG kehamilan adalah salah satu cara utama bagi Moms dan tenaga medis untuk memantau perkembangan janin dalam kandungan. Namun, bagi sebagian besar orang, memahami hasil USG bisa membingungkan karena…

Selengkapnya
Masa Kehamilan Payudara Tidak Membesar Saat Hamil, Benarkah Tidak Normal?

Payudara Tidak Membesar Saat Hamil, Benarkah Tidak Normal?

Admin
07 Nov 2025

Payudara yang membesar saat hamil merupakan hal yang normal. Umumnya, ibu hamil akan merasakan perubahan payudara pada trimester ketiga kehamilan, atau menjelang masa menyusui. Namun bagaimana jika payudara tidak membesar…

Selengkapnya
Masa Kehamilan Tes Genetik Bantu Deteksi Risiko Penyakit di Awal Kehamilan, Penting!

Tes Genetik Bantu Deteksi Risiko Penyakit di Awal Kehamilan, Penting!

Admin
06 Nov 2025

Apakah Anda sedang merencanakan kehamilan dalam waktu dekat? Tahukah Anda memeriksakan kesehatan sebelum memulai promil sangat penting dan berpengaruh pada calon bayi nantinya.  Salah satunya dengan melakukan tes genetik saat…

Selengkapnya