Perubahan fisik dan emosional ketika ibu mengalamai kehamilan merupakan hal yang sering dirasakan. Salah satu perubahan yang umum dialami oleh Moms adalah kaki bengkak atau edema. Meskipun kondisi ini sering dianggap normal, kaki bengkak bisa menimbulkan ketidaknyamanan yang signifikan. Sebenarnya apa yang sedang terjadi dengan perubahan ini dan apakah perlu dikhawatirkan? Simak selengkapnya, penyebab kaki bengkak selama kehamilan, kapan Moms perlu waspada, dan cara mengatasinya.
Baca juga: 8 Jenis Minuman yang Harus Moms Hindari saat Masa Kehamilan

Mengapa Kaki Bengkak Terjadi Selama Kehamilan?
Kaki bengkak selama kehamilan biasanya terjadi karena tubuh Moms menahan lebih banyak cairan dibandingkan biasanya. Peningkatan volume darah dan cairan ini diperlukan untuk mendukung perkembangan janin. Namun, gravitasi menyebabkan cairan cenderung terkumpul di bagian bawah tubuh, seperti kaki dan pergelangan kaki.
Faktor-faktor berikut juga dapat memengaruhi terjadinya kaki bengkak:
1. Perubahan Hormon
Selama kehamilan, hormon progesteron meningkat. Hormon ini dapat menyebabkan pembuluh darah menjadi lebih rileks, yang memungkinkan cairan meresap ke jaringan di sekitar.
2. Tekanan dari Rahim yang Membesar
Seiring bertambahnya usia kehamilan, rahim yang membesar dapat memberikan tekanan pada pembuluh darah besar di panggul. Hal ini menghambat aliran darah kembali ke jantung, menyebabkan cairan menumpuk di kaki.
3. Cuaca Panas
Kaki bengkak cenderung lebih buruk saat cuaca panas karena pembuluh darah melebar untuk membantu tubuh melepaskan panas.
4. Aktivitas yang Kurang
Duduk atau berdiri dalam waktu lama tanpa bergerak dapat memperparah pembengkakan karena aliran darah menjadi kurang lancar.
Kapan Kaki Bengkak Perlu Diwaspadai?
Walaupun kaki bengkak umumnya normal, Moms perlu waspada jika disertai gejala berikut:
- Pembengkakan yang tiba-tiba atau parah, terutama di satu kaki.
- Nyeri atau kemerahan di kaki, yang bisa menjadi tanda adanya pembekuan darah (deep vein thrombosis atau DVT).
- Pembengkakan disertai tekanan darah tinggi, sakit kepala parah, atau gangguan penglihatan, yang dapat menjadi tanda preeklampsia.
Jika Moms mengalami salah satu dari gejala ini, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca juga: Plantar Fasciitis: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan yang Efektif Terutama Saat Kehamilan

Cara Mengurangi Kaki Bengkak Selama Kehamilan
Berikut beberapa langkah yang dapat Moms lakukan untuk mengurangi kaki bengkak:
1. Elevasi Kaki
Dengan mengangkat kaki lebih tinggi dari level jantung selama beberapa kali sehari dapat membantu mengurangi pembengkakan. Moms bisa melakukannya dengan meletakkan kaki di atas bantal saat beristirahat.
2. Hindari Berdiri atau Duduk Terlalu Lama
Cobalah untuk bergerak setiap 30 menit sekali. Jika Moms harus duduk dalam waktu lama, lakukan gerakan memutar pergelangan kaki atau mengangkat tumit untuk meningkatkan sirkulasi darah.
3. Gunakan Sepatu yang Nyaman
Kenakan sepatu yang tidak terlalu ketat dan memiliki penyangga yang baik untuk membantu mengurangi tekanan pada kaki.
4. Tetap Terhidrasi
Meskipun terdengar kontradiktif, minum banyak air dapat membantu tubuh Moms mengeluarkan cairan berlebih. Usahakan untuk minum setidaknya 8-10 gelas air per hari.
5. Hindari Makanan Tinggi Garam
Garam dapat menyebabkan retensi cairan, jadi sebaiknya hindari makanan olahan atau camilan yang asin.
6. Gunakan Stoking Kompresi
Stoking kompresi dapat membantu mencegah penumpukan cairan di kaki dengan memberikan tekanan ringan.
7. Olahraga Ringan
Latihan seperti berjalan kaki, berenang, atau yoga kehamilan dapat meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi pembengkakan.
Baca juga: Mengenal Jenis Olahraga yang Dilarang untuk Ibu Hamil
Apakah Kaki Bengkak Akan Hilang Setelah Melahirkan?
Kabar baiknya, kaki bengkak biasanya akan hilang beberapa hari hingga minggu setelah melahirkan. Tubuh Moms akan mengeluarkan cairan berlebih melalui urine dan keringat. Namun, jika pembengkakan tidak kunjung hilang atau semakin parah, segera konsultasikan dengan dokter.
Kaki bengkak saat hamil adalah kondisi yang umum terjadi dan biasanya tidak berbahaya. Dengan langkah-langkah sederhana seperti mengangkat kaki, tetap aktif, dan menjaga pola makan sehat, Moms dapat mengurangi ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Namun, selalu perhatikan tanda-tanda yang mungkin mengindikasikan masalah serius dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
- NHS. “Swollen ankles, feet, and fingers”. (Diakses pada 2 Januari 2025).
- UT Southwestern Medical Center. “Swollen Feet During Pregnancy”. (Diakses pada 2 Januari 2025).
- Mayo Clinic. “Swelling During Pregnancy”. (Diakses pada 2 Januari 2025).
- Healthline. “Swollen Feet During Pregnancy”. (Diakses pada 2 Januari 2025).
- WebMD. “Swollen Feet During Pregnancy Remedies”. (Diakses pada 2 Januari 2025).