Skrotum bukan sekadar kantung kulit di bawah penis, tapi merupakan bagian penting dari sistem reproduksi pria yang memiliki fungsi vital, terutama dalam menjaga kualitas sperma dan suhu testis. Banyak Dads mungkin belum terlalu menyadari pentingnya menjaga kesehatan skrotum hingga muncul gangguan seperti nyeri, pembengkakan, atau benjolan. Yuk, kenali lebih dalam fungsi skrotum dan berbagai gangguan […]
Skrotum bukan sekadar kantung kulit di bawah penis, tapi merupakan bagian penting dari sistem reproduksi pria yang memiliki fungsi vital, terutama dalam menjaga kualitas sperma dan suhu testis. Banyak Dads mungkin belum terlalu menyadari pentingnya menjaga kesehatan skrotum hingga muncul gangguan seperti nyeri, pembengkakan, atau benjolan. Yuk, kenali lebih dalam fungsi skrotum dan berbagai gangguan yang bisa menyerangnya agar Dads bisa lebih waspada dan menjaga kesehatannya dengan lebih baik.
Apa Itu Skrotum?
Skrotum adalah kantung kulit tipis yang terletak di bawah penis dan berisi dua testis. Di dalamnya juga terdapat struktur penting seperti epididimis, pembuluh darah, saraf, dan vas deferens, saluran yang membawa sperma dari testis ke penis.
Fungsi utama skrotum adalah menjaga suhu testis agar tetap optimal untuk produksi sperma. Testis harus berada sedikit lebih dingin dari suhu tubuh normal (sekitar 2–4°C lebih rendah) untuk menghasilkan sperma yang sehat. Skrotum membantu mengatur suhu ini secara otomatis, baik dengan mengerut untuk mendekatkan testis ke tubuh saat dingin, maupun mengendur untuk menjauhkan testis saat panas.
Fungsi Skrotum dalam Sistem Reproduksi Pria

Sumber gambar: iStock
1. Mengatur Suhu Testis
Spermatogenesis (proses produksi sperma) sangat bergantung pada suhu. Skrotum berperan sebagai “termostat” alami yang menjaga testis tetap pada suhu ideal. Otot dartos dan otot kremaster yang berada di sekitar skrotum akan bereaksi terhadap suhu luar, mengangkat testis saat udara dingin, dan menurunkannya saat panas.
Baca juga: 8 Penyebab Nyeri pada Testis yang Perlu Diwaspadai
2. Melindungi Organ Reproduksi Internal
Skrotum juga bertindak sebagai pelindung bagi testis, termasuk struktur penting lain seperti epididimis dan pembuluh darah. Kulit skrotum yang elastis dan berotot membantu menyerap benturan ringan serta mengurangi risiko cedera langsung.
3. Mendukung Produksi Sperma dan Hormon
Testis yang ada di dalam skrotum bertanggung jawab untuk produksi sperma dan hormon testosteron. Dengan menjaga suhu dan lingkungan yang mendukung, skrotum membantu memastikan kedua proses ini berjalan lancar.
4. Mendeteksi Gangguan Sejak Dini
Karena letaknya yang eksternal, skrotum memudahkan pemeriksaan mandiri bagi Dads untuk mendeteksi adanya kelainan seperti benjolan, nyeri, atau perubahan ukuran testis yang bisa menjadi gejala awal masalah kesehatan serius seperti kanker testis atau varikokel.
Gangguan yang Bisa Terjadi pada Skrotum

Sumber gambar: iStock
Meski terlihat sederhana, skrotum bisa mengalami berbagai gangguan yang tak boleh disepelekan. Berikut beberapa kondisi medis yang umum terjadi:
1. Varikokel
Varikokel adalah pelebaran pembuluh darah di dalam skrotum yang mirip dengan varises di kaki. Biasanya terjadi di sisi kiri dan dapat menyebabkan rasa berat atau nyeri tumpul. Jika dibiarkan, varikokel bisa memengaruhi kualitas sperma dan menurunkan kesuburan.
2. Hidrokel
Hidrokel adalah penumpukan cairan di sekitar testis yang menyebabkan skrotum membengkak. Kondisi ini bisa terjadi sejak bayi, tapi juga bisa muncul di usia dewasa akibat infeksi atau trauma. Meski biasanya tidak nyeri, pembengkakan yang terjadi bisa membuat Dads merasa tidak nyaman.
3. Torsi Testis
Ini adalah kondisi darurat medis di mana testis terpelintir sehingga aliran darah terputus. Gejalanya berupa nyeri hebat dan pembengkakan mendadak pada skrotum. Jika tidak segera ditangani dalam hitungan jam, testis bisa mengalami kerusakan permanen.
Baca juga: Torsio Testis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Penanganan, dan Komplikasi
4. Epididimitis
Epididimitis merupakan peradangan pada epididimis, saluran yang membawa sperma dari testis. Gejalanya antara lain nyeri, bengkak, dan demam. Penyebab umumnya adalah infeksi bakteri, termasuk infeksi menular seksual.
5. Kanker Testis
Meski termasuk langka, kanker testis biasanya menyerang pria usia muda (15–35 tahun). Gejalanya bisa berupa benjolan keras di testis, rasa berat di skrotum, atau nyeri tumpul di perut bagian bawah. Pemeriksaan rutin sangat dianjurkan agar deteksi bisa dilakukan lebih awal.
Baca juga: Testis Besar Sebelah, Apakah Berbahaya?
6. Skrotum Gatal atau Iritasi
Kondisi ini bisa disebabkan oleh infeksi jamur, alergi, atau kebersihan yang kurang terjaga. Gatal terus-menerus dapat mengganggu kenyamanan dan menyebabkan luka jika digaruk berlebihan.
Tips Menjaga Kesehatan Skrotum
Bagi Dads yang ingin menjaga kesehatan organ reproduksi, berikut beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan:
- Gunakan pakaian dalam yang nyaman dan tidak terlalu ketat.
- Jaga kebersihan area genital dengan mencuci secara rutin.
- Hindari paparan suhu panas berlebih (misalnya sauna atau laptop di pangkuan dalam waktu lama).
- Lakukan pemeriksaan mandiri testis sebulan sekali.
Skrotum berperan besar dalam menjaga kualitas reproduksi pria, terutama karena kemampuannya mengatur suhu testis dan melindungi organ penting di dalamnya. Gangguan pada skrotum seperti varikokel, hidrokel, hingga torsi testis perlu mendapat perhatian serius. Baik Dads maupun Moms dapat bekerja sama dalam menjaga kesehatan organ reproduksi demi masa depan keluarga yang sehat dan bahagia.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi:
- MedlinePlus. “Scrotum”. Tanggal Akses 14 Mei 2025.
- Cleveland Clinic. “Scrotum”. Tanggal Akses 14 Mei 2025.
- NCBI. “Anatomy, Abdomen and Pelvis, Scrotum”. Tanggal Akses 14 Mei 2025.
- Verywell Health. “Scrotum Anatomy”. Tanggal Akses 14 Mei 2025.