Morula IVF

Adenomiosis: Kondisi, Gejala, dan Pengaruhnya pada Ibu Hamil dan Janin

January 6, 2025

Adenomiosis: Kondisi, Gejala, dan Pengaruhnya pada Ibu Hamil dan Janin

Dr. dr. Irham Suheimi, SpOG, MSc, M.Repro.MedArtikel ini telah direview secara medis oleh
Dr. dr. Irham Suheimi, SpOG, MSc, M.Repro.Med
Button Buat Janji


Adenomiosis adalah salah satu kondisi yang mungkin jarang didengar, tetapi cukup penting untuk dikenali terutama bagi wanita yang sedang atau berencana untuk hamil. Adenomiosis merupakan suatu kondisi yang terjadi ketika jaringan kelenjar (glandular tissue) abnormal tumbuh di dalam dinding otot rahim, menciptakan massa atau tumor jinak yang bisa menyebabkan berbagai gejala.

Baca juga: Cara Menjaga Kesehatan Rahim Untuk Tingkatkan Kesuburan

Apa Itu Adenomioma?

Adenomiosis adalah jenis tumor jinak yang terbentuk dari jaringan otot dan jaringan kelenjar di dalam rahim. Kondisi ini biasanya merupakan bagian dari adenomyosis, sebuah gangguan dimana jaringan endometrium (lapisan dalam rahim) mulai tumbuh ke dalam dinding otot rahim (myometrium). Pada adenomioma, jaringan ini membentuk massa yang lebih padat dan terlokalisasi. Meskipun adenomiosis sendiri bersifat non-kanker dan tidak menyebar, gejalanya dapat menyebabkan ketidaknyamanan signifikan pada penderitanya.

Penyebab Adenomiosis

Adenomiosis
Sumber gambar: Freepik

Penyebab pasti dari adenomiosis belum sepenuhnya dipahami. Namun, para ahli menduga bahwa perubahan hormon memainkan peran penting dalam perkembangan kondisi ini. Selama siklus menstruasi, hormon seperti estrogen dan progesteron merangsang lapisan rahim untuk menebal. Pada penderita adenomiosis atau adenomyosis, jaringan ini malah tumbuh ke dalam dinding rahim sehingga menyebabkan nyeri dan gangguan lainnya.

Faktor risiko lain yang dapat berperan dalam perkembangan adenomiosis adalah usia, terutama wanita berusia 30-50 tahun, riwayat kehamilan, serta riwayat operasi pada rahim, seperti bedah caesar atau kuretase.

Baca juga: Efek Berhubungan Saat Haid, Apa Saja Risikonya?

Gejala Adenomioma

Gejala adenomiosis bisa bervariasi, dari yang ringan hingga berat. Beberapa gejala yang umum dirasakan meliputi:

  • Nyeri Menstruasi (Dismenorea): Nyeri yang parah selama menstruasi merupakan salah satu tanda utama adenomiosis. Rasa nyeri ini bisa lebih intens dibandingkan dengan menstruasi pada umumnya.
  • Pendarahan Berat saat Menstruasi (Menoragia): Wanita dengan adenomiosis sering mengalami menstruasi yang berat dan berkepanjangan, yang dapat menyebabkan anemia jika tidak ditangani dengan baik.
  • Perut Membesar atau Buncit: Karena massa adenomioma dapat menyebabkan rahim membesar, beberapa wanita mungkin merasa perut mereka membuncit atau terasa penuh.
  • Nyeri saat Berhubungan Seks: Adenomiosis juga dapat menyebabkan nyeri saat berhubungan intim, karena jaringan abnormal ini meningkatkan sensitivitas rahim.

Meskipun gejala-gejala ini umum dialami oleh wanita dengan adenomiosis, beberapa wanita mungkin tidak mengalami gejala sama sekali, dan kondisi ini baru terdeteksi saat melakukan pemeriksaan ultrasonografi atau MRI untuk alasan medis lainnya.

Pengaruh Adenomiosis pada Kehamilan

Adenomiosis
Sumber gambar: Freepik

Adenomiosis dapat memberikan tantangan tambahan bagi wanita yang sedang hamil atau merencanakan kehamilan. Berikut adalah beberapa dampak utama adenomiosis pada kehamilan:

1. Kesuburan

Walaupun adenomiosis adalah kondisi jinak, kehadirannya di dalam rahim dapat mempengaruhi kesuburan. Massa adenomiosis dalam dinding rahim dapat mengganggu implantasi embrio atau bahkan menghambat perjalanan sperma dan sel telur dalam rahim. Beberapa wanita mungkin mengalami kesulitan hamil karena kondisi ini. Oleh sebab itu, wanita dengan adenomiosis yang ingin hamil disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kesuburan.

2. Risiko Keguguran dan Komplikasi Kehamilan

Adenomiosis dapat meningkatkan risiko keguguran pada beberapa kasus. Kondisi ini juga dapat memicu komplikasi seperti persalinan prematur atau gangguan pertumbuhan janin. Pada wanita yang berhasil hamil, adenomiosis yang besar dapat mengurangi ruang di dalam rahim untuk janin berkembang, sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya masalah dalam kehamilan.

3. Nyeri yang Meningkat selama Kehamilan

Selama kehamilan, rahim akan berkembang dan meregang untuk memberi ruang bagi janin. Hal ini dapat memperburuk rasa sakit pada wanita dengan adenomiosis, karena tekanan pada massa adenomiosis di rahim. Beberapa wanita mungkin mengalami peningkatan rasa sakit di area panggul atau nyeri perut selama kehamilan akibat adenomiosis.

Cara Mengelola Adenomiosis Selama Kehamilan

Jika seorang wanita hamil memiliki adenomiosis, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu mengelola gejalanya:

  • Penggunaan Obat Pereda Nyeri: Dokter mungkin akan meresepkan obat pereda nyeri yang aman bagi ibu hamil untuk membantu mengurangi ketidaknyamanan selama kehamilan. Namun, penggunaan obat ini harus diawasi ketat agar tidak mempengaruhi janin.
  • Pemantauan Rutin: Pemantauan rutin sangat penting untuk memastikan adenomiosis tidak memengaruhi perkembangan janin atau menyebabkan komplikasi kehamilan lainnya. Pemeriksaan rutin seperti ultrasonografi atau MRI mungkin dilakukan untuk memantau kondisi adenomiosis.
  • Perubahan Gaya Hidup: Mengurangi stres, menjaga pola makan seimbang, dan melakukan olahraga ringan yang aman dapat membantu mengurangi gejala adenomiosis selama kehamilan.
  • Persalinan yang Dipantau Ketat: Pada beberapa kasus, adenomiosis dapat mempengaruhi proses persalinan. Ibu dengan adenomiosis mungkin memerlukan rencana persalinan yang lebih terpantau untuk mengantisipasi komplikasi yang mungkin timbul.

Pengobatan Adenomiosis setelah Kehamilan

Setelah melahirkan, ada beberapa opsi pengobatan adenomiosis yang dapat dipertimbangkan, termasuk:

  • Terapi Hormonal: Terapi hormon bisa membantu mengurangi gejala adenomiosis dengan mengontrol kadar hormon dalam tubuh.
  • Ablasi Endometrium: Prosedur ini menghilangkan lapisan dalam rahim dan bisa mengurangi gejala, terutama pendarahan berat. Namun, ablasi endometrium biasanya direkomendasikan bagi wanita yang tidak berencana hamil lagi.
  • Histerektomi: Pada kasus adenomiosis yang parah, histerektomi (pengangkatan rahim) mungkin menjadi solusi terakhir, terutama jika kondisi ini menyebabkan gejala yang sangat mengganggu dan sulit diobati dengan metode lain.

Baca juga: Kanker Serviks: Memahami, Mencegah, dan Menangani

Adenomiosis adalah kondisi jinak pada rahim yang disebabkan oleh pertumbuhan jaringan kelenjar di dalam dinding rahim. Meskipun tidak bersifat ganas, adenomiosis dapat menimbulkan gejala yang mengganggu dan memberikan tantangan tambahan bagi wanita hamil. Untuk itu, bagi wanita dengan adenomiosis yang berencana untuk hamil atau sedang hamil, penting untuk menjalani pemantauan medis yang cermat guna meminimalkan risiko terhadap ibu dan janin.

Apakah Moms mencari solusi untuk kesehatan reproduksi atau program kehamilan? Morula IVF Indonesia dapat membantu Moms dengan layanan konsultasi yang mendalam dan profesional. Dengan lebih dari 26 tahun pengalaman, Morula IVF Indonesia memiliki tim dokter spesialis yang terampil dan berkomitmen untuk mendukung Moms dalam perjalanan menuju kehamilan yang sehat. Morula IVF menawarkan pendekatan yang menyeluruh dan penuh perhatian. Untuk mengetahui lebih lanjut dan merencanakan konsultasi, Moms dapat mengunjungi situs web resmi Morula IVF atau menghubungi mereka langsung. 

Referensi:

Tetap terhubung dan terinformasi di sini.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut hubungi 150-IVF atau 150-483, Senin – Sabtu pukul 07.00 – 20.00 WIB

Buat Janji

Newsletter

Dapatkan informasi dan tips terbaru dari Morula IVF mengenai program kehamilan dan bayi tabung