Setelah berhenti menggunakan alat kontrasepsi, banyak Moms bertanya-tanya: apakah bisa langsung hamil? Jawabannya, mungkin saja. Tapi kondisi tubuh setiap perempuan berbeda. Beberapa Moms bisa hamil dalam hitungan minggu, sementara yang lain perlu waktu berbulan-bulan hingga siklus haid kembali normal. Penting untuk memahami bagaimana tubuh beradaptasi setelah lepas KB agar tidak bingung jika kehamilan tidak terjadi […]
Setelah berhenti menggunakan alat kontrasepsi, banyak Moms bertanya-tanya: apakah bisa langsung hamil? Jawabannya, mungkin saja. Tapi kondisi tubuh setiap perempuan berbeda. Beberapa Moms bisa hamil dalam hitungan minggu, sementara yang lain perlu waktu berbulan-bulan hingga siklus haid kembali normal. Penting untuk memahami bagaimana tubuh beradaptasi setelah lepas KB agar tidak bingung jika kehamilan tidak terjadi secepat yang diharapkan.
Bagaimana Alat Kontrasepsi Mempengaruhi Kesuburan?
Semua jenis kontrasepsi bekerja dengan cara menghambat proses ovulasi, mencegah sperma mencapai sel telur, atau mengubah kondisi rahim agar tidak siap menerima kehamilan. Saat penggunaan dihentikan, tubuh akan mulai menyesuaikan diri kembali untuk menjalankan fungsi alami reproduksi. Kesuburan bisa kembali dalam waktu cepat setelah penghentian kontrasepsi, tergantung dari jenis KB yang digunakan:
Baca juga: Jenis-Jenis KB yang Aman dan Efektif untuk Mendukung Kesehatan Reproduksi
Jenis-Jenis KB dan Dampaknya Setelah Dilepas

Sumber gambar: iStock
1. Pil KB Kombinasi
Pil KB kombinasi mengandung dua hormon utama, yaitu estrogen dan progestin, yang bekerja menekan ovulasi. Setelah berhenti mengonsumsinya, ovulasi bisa kembali terjadi dalam waktu 1 hingga 3 minggu, tergantung kondisi tubuh Moms. Banyak perempuan bahkan langsung mengalami kehamilan di siklus pertama tanpa harus menunggu lama.
Meski tidak wajib menunggu haid pertama untuk mulai program hamil, mencatat tanggal haid tetap penting guna memantau kesuburan. Catatan ini membantu memahami pola ovulasi dan menentukan waktu terbaik untuk konsepsi. Jika Moms sedang merencanakan kehamilan, tak perlu menunda mencoba setelah menghentikan pil.
2. Pil Mini (Progestin-only Pill)
Berbeda dari pil kombinasi, pil mini hanya mengandung progestin dan bekerja dengan menebalkan lendir serviks serta mengganggu implantasi. Setelah dihentikan, kesuburan bisa kembali cukup cepat, kadang hanya dalam beberapa minggu.
Namun, karena siklus menstruasi yang sebelumnya diatur oleh pil bisa menjadi tidak teratur di awal, Moms mungkin mengalami kesulitan memprediksi masa subur. Dalam kondisi ini, pemantauan suhu basal tubuh atau penggunaan alat tes ovulasi bisa sangat membantu.
Baca juga: Berikut 4 Cara Menghitung Masa Subur Wanita
3. KB Suntik
KB suntik, khususnya yang 3 bulanan seperti Depo-Provera, mengandung hormon yang dilepas secara bertahap ke tubuh. Setelah suntikan terakhir, tubuh bisa memerlukan waktu 6 hingga 12 bulan untuk mengembalikan siklus ovulasi secara alami.
Hal ini membuat KB suntik jadi pilihan yang kurang ideal bagi Moms yang ingin cepat hamil setelah berhenti KB. Sifat hormon yang lama terurai dalam tubuh membuat waktu kembalinya kesuburan menjadi lebih tidak menentu dibandingkan jenis kontrasepsi lain.
4. IUD (Spiral) – Hormonal atau Tembaga
Penggunaan IUD hormonal bekerja dengan melepaskan hormon progestin yang menebalkan lendir serviks dan menipiskan lapisan rahim. Setelah dilepas, tubuh biasanya memerlukan beberapa minggu untuk kembali subur.
Sementara itu, IUD tembaga tidak mengandung hormon dan tidak mengganggu ovulasi. Maka dari itu, setelah alat dilepas, kesuburan Moms biasanya pulih hampir seketika, membuatnya ideal bagi yang ingin langsung program hamil.
5. Implan
KB implan merupakan batang kecil yang ditanam di bawah kulit lengan dan melepaskan hormon progestin dalam jangka waktu panjang. Setelah dicabut, sebagian besar Moms akan kembali subur dalam waktu satu bulan, meskipun bisa berbeda-beda tergantung reaksi tubuh masing-masing.
Beberapa perempuan mungkin perlu waktu lebih lama hingga siklus menstruasi kembali normal. Namun, secara umum, implan termasuk metode KB yang memungkinkan kesuburan pulih cukup cepat setelah dihentikan, menjadikannya pilihan yang fleksibel untuk perencanaan kehamilan.
Apakah Harus Menunggu Sebelum Program Hamil?

Sumber gambar: iStock
Tidak ada kewajiban untuk menunggu sebelum mencoba hamil, kecuali jika ada kondisi medis tertentu. Beberapa dokter menyarankan untuk menunggu 1–2 siklus haid agar lebih mudah menghitung usia kehamilan dan memberi waktu tubuh menyeimbangkan hormon. Namun secara biologis, tidak ada risiko kehamilan dini setelah lepas KB jika tubuh sudah kembali ovulasi.
Baca juga: Hal-Hal yang Dilarang Saat Program Hamil: Panduan untuk Moms & Dads
Tanda Kesuburan Sudah Kembali
Jika Moms mengalami tanda-tanda berikut, besar kemungkinan tubuh sudah siap untuk hamil:
-
Kembali haid secara teratur
-
Terjadi lendir serviks jernih dan licin (menandakan ovulasi)
-
Meningkatnya suhu tubuh basal saat pagi hari
-
Nyeri ringan di salah satu sisi perut (mittelschmerz) yang menandakan ovulasi
Baca juga: Ini 5 Faktor Penyebab Haid Sebulan Dua Kali
Bagaimana Jika Belum Hamil Setelah Lepas KB?
Banyak faktor mempengaruhi keberhasilan kehamilan, termasuk usia, gaya hidup, berat badan, stres, dan kualitas sperma dari Dads. Jika setelah 6–12 bulan mencoba (Moms usia <35 tahun) atau 6 bulan (Moms usia >35 tahun) belum juga hamil, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis fertilitas.
Tips Program Hamil Setelah Lepas KB
-
Pantau siklus haid dan ovulasi menggunakan kalender menstruasi atau alat tes ovulasi
-
Konsumsi makanan sehat dan tinggi asam folat
-
Hindari alkohol, rokok, dan stres berlebihan
-
Libatkan Dads dalam gaya hidup sehat dan evaluasi kualitas sperma
-
Jaga berat badan ideal karena kelebihan atau kekurangan berat badan bisa mempengaruhi kesuburan
Baca juga: Program Hamil untuk Pasangan yang Ingin Memiliki Anak
Ya, Moms bisa langsung hamil setelah lepas KB tergantung jenis kontrasepsi dan kondisi tubuh masing-masing. Beberapa orang bisa langsung subur dalam hitungan minggu, sementara yang lain butuh waktu beberapa bulan untuk siklus kembali normal. Jangan panik jika kehamilan belum terjadi secepat yang diharapkan. Tubuh sedang bekerja menyesuaikan hormon dan siklus alami. Kuncinya adalah bersabar, menjaga kesehatan, dan tetap terhubung dengan tenaga medis yang tepercaya.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi:
- WebMD. “Get Pregnant After Birth Control”. Tanggal Akses 30 Mei 2025.
- Healthline. “Can You Get Pregnant Right After Stopping the Pill?”. Tanggal Akses 30 Mei 2025.
- Medical News Today. “How Soon Can You Get Pregnant After Stopping Birth Control?”. Tanggal Akses 30 Mei 2025.
- WebMD. “10 Ways Your Body Changes When You Stop the Pill”. Tanggal Akses 30 Mei 2025.