Selama masa kehamilan, tubuh Moms mengalami banyak perubahan, termasuk pertambahan berat badan, perubahan postur, dan pertumbuhan perut. Beberapa Moms mungkin tergoda untuk menggunakan korset guna menyokong tubuh atau bahkan untuk mempertahankan bentuk tubuh mereka. Namun, apakah aman menggunakan korset saat hamil? Korset merupakan pakaian pelengkap yang dirancang untuk membentuk atau mengencangkan area tubuh tertentu, terutama […]
Selama masa kehamilan, tubuh Moms mengalami banyak perubahan, termasuk pertambahan berat badan, perubahan postur, dan pertumbuhan perut. Beberapa Moms mungkin tergoda untuk menggunakan korset guna menyokong tubuh atau bahkan untuk mempertahankan bentuk tubuh mereka. Namun, apakah aman menggunakan korset saat hamil?
Korset merupakan pakaian pelengkap yang dirancang untuk membentuk atau mengencangkan area tubuh tertentu, terutama bagian perut dan pinggang. Pada masa lalu, korset digunakan untuk menciptakan siluet tubuh yang lebih ramping dan pinggang yang kecil. Namun, penggunaan korset pada ibu hamil menimbulkan banyak kekhawatiran karena dapat memberikan tekanan berlebih pada tubuh yang sedang mengalami perubahan besar.
Mengapa Menggunakan Korset Selama Kehamilan Tidak Dianjurkan?
Tubuh Moms selama kehamilan mengalami perubahan alami untuk mendukung perkembangan janin. Tekanan dari korset pada area perut dapat mengganggu proses tersebut, bahkan menimbulkan risiko kesehatan bagi ibu dan bayi. Berikut adalah beberapa alasan utama mengapa penggunaan korset saat hamil tidak dianjurkan:
1. Menghambat Perkembangan Janin
Korset yang terlalu ketat dapat memberikan tekanan langsung pada rahim, sehingga menghambat ruang gerak janin dan perkembangan organ dalamnya. Tekanan berlebihan dari korset dapat meningkatkan risiko pertumbuhan janin terhambat atau bahkan komplikasi serius lainnya.
Baca juga: Intrauterine Growth Restriction (IUGR), Kondisi Pertumbuhan Janin yang Terhambat
2. Mengganggu Sirkulasi Darah
Korset dapat mempersempit pembuluh darah di sekitar perut dan panggul. Akibatnya, aliran darah ke janin melalui plasenta bisa terganggu, yang dapat menyebabkan penurunan pasokan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan janin.
3. Meningkatkan Risiko Tekanan pada Organ Internal
Selama kehamilan, organ dalam Moms seperti lambung, usus, dan kandung kemih sudah mengalami pergeseran untuk memberikan ruang bagi rahim yang membesar. Penggunaan korset dapat menambah tekanan pada organ-organ ini, menyebabkan rasa tidak nyaman, heartburn, atau bahkan gangguan pencernaan.
4. Menyebabkan Nyeri dan Ketegangan Otot
Meskipun korset dirancang untuk memberikan dukungan, tekanan yang tidak alami pada tubuh dapat menyebabkan nyeri punggung, ketegangan otot, atau bahkan masalah postur.
Baca juga: Lutut Sakit Saat Hamil: Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasinya
5. Mengganggu Pernapasan
Beberapa jenis korset dapat mempersempit diafragma, sehingga Moms merasa sulit bernapas. Gangguan pernapasan ini dapat membahayakan Moms dan janin, terutama jika dilakukan dalam jangka waktu yang lama.
6. Berisiko Menyebabkan Komplikasi Kehamilan
Tekanan berlebih pada perut dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan seperti persalinan prematur atau pecahnya membran ketuban sebelum waktunya.
Bahaya Jangka Panjang dari Penggunaan Korset Saat Hamil

Sumber gambar: iStock
Penggunaan korset selama kehamilan tidak hanya berisiko dalam jangka pendek, tetapi juga dapat menimbulkan dampak jangka panjang, seperti:
- Prolaps Organ Panggul: Tekanan terus-menerus dapat melemahkan otot dasar panggul, meningkatkan risiko prolaps organ panggul setelah melahirkan.
- Gangguan Pertumbuhan Bayi: Jika aliran darah atau ruang gerak janin terganggu, bayi berisiko lahir dengan berat badan rendah atau komplikasi perkembangan lainnya.
Apa yang Bisa Dilakukan Sebagai Alternatif?
Jika Moms membutuhkan dukungan ekstra selama kehamilan, ada pilihan lain yang lebih aman dibandingkan korset. Berikut adalah beberapa alternatif:
1. Gunakan Sabuk Kehamilan (Maternity Belt)
Sabuk kehamilan dirancang khusus untuk menopang perut dan punggung bawah tanpa memberikan tekanan yang berlebihan pada tubuh.
2. Pilih Pakaian Hamil yang Nyaman
Gunakan pakaian longgar yang terbuat dari bahan bernapas seperti katun untuk memberikan kenyamanan selama kehamilan.
Baca juga: 5 Bahan Pakaian yang Nyaman untuk Ibu Hamil
3. Lakukan Latihan Prenatal
Latihan seperti yoga prenatal atau peregangan ringan dapat membantu Moms mengurangi ketegangan otot dan mendukung postur tubuh yang baik.
4. Konsultasikan dengan Dokter atau Ahli Fisioterapi
Jika Moms merasa memerlukan dukungan tambahan, konsultasikan dengan dokter atau ahli fisioterapi untuk mendapatkan rekomendasi yang tepat sesuai kebutuhan.
Tips Menjaga Kesehatan Tubuh Selama Kehamilan
- Jaga Pola Makan Seimbang: Asupan nutrisi yang cukup membantu tubuh Moms menghadapi perubahan selama kehamilan.
- Istirahat yang Cukup: Tidur dengan posisi miring ke kiri dapat meningkatkan aliran darah ke janin dan mengurangi tekanan pada tubuh.
- Perhatikan Postur Tubuh: Duduk dan berdiri dengan postur tubuh yang baik untuk mengurangi tekanan pada punggung.
- Gunakan Alas Kaki yang Nyaman: Hindari sepatu hak tinggi untuk mengurangi tekanan pada punggung bawah dan kaki.
Menggunakan korset selama kehamilan adalah kebiasaan yang berisiko dan tidak dianjurkan. Tekanan yang dihasilkan oleh korset dapat mengganggu perkembangan janin, aliran darah, dan kenyamanan tubuh Moms. Sebagai gantinya, gunakan sabuk kehamilan atau pilih pakaian yang nyaman untuk mendukung tubuh tanpa memberikan tekanan berlebihan.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Anda dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi
- CPP College. “Childhood and Maternal Corsets”. Diakses pada 8 Januari 2025.
- Charleston Museum. “Killer Fashion: The Consequences of Corsetry”. Diakses pada 8 Januari 2025.