Ereksi yang tiba-tiba menghilang saat berhubungan seksual bisa membuat Dads merasa frustrasi, cemas, bahkan kehilangan kepercayaan diri. Meski tampak sepele, kondisi ini sering menjadi pertanda bahwa ada faktor fisik maupun emosional yang memengaruhi performa seksual. Tidak jarang juga Moms ikut bingung dengan situasi yang terjadi. Padahal, penyebabnya bisa sangat kompleks dan beragam. Dalam pembahasan berikut, […]
Ereksi yang tiba-tiba menghilang saat berhubungan seksual bisa membuat Dads merasa frustrasi, cemas, bahkan kehilangan kepercayaan diri. Meski tampak sepele, kondisi ini sering menjadi pertanda bahwa ada faktor fisik maupun emosional yang memengaruhi performa seksual. Tidak jarang juga Moms ikut bingung dengan situasi yang terjadi. Padahal, penyebabnya bisa sangat kompleks dan beragam.
Dalam pembahasan berikut, kita akan mengupas faktor utama penyebab ereksi mendadak hilang saat berhubungan dan cara menghadapinya secara tenang dan bijak.
Apa Itu Kehilangan Ereksi Saat Berhubungan?
Kondisi ini terjadi saat penis tidak mampu mempertahankan kekerasan selama aktivitas seksual, padahal ereksi sudah terjadi sebelumnya. Berbeda dengan disfungsi ereksi total, Dads tetap bisa mengalami ereksi namun tidak bertahan lama atau menurun di tengah-tengah sesi.
Penyebab Ereksi Hilang Saat Berhubungan

Sumber gambar: iStock
1. Kecemasan dan Stres Psikologis
Salah satu penyebab paling umum adalah faktor mental. Perasaan cemas tentang performa seksual, takut mengecewakan pasangan, atau pikiran yang terganggu bisa menghambat sinyal antara otak dan penis.
Gejala umum yang menyertai:
-
Jantung berdebar
-
Keringat dingin
-
Pikiran tidak fokus
-
Ereksi tiba-tiba hilang
Baca juga: Stress dan Gangguan Kesuburan: Apa yang Perlu Moms dan Dads Ketahui?
2. Fokus yang Terpecah
Kadang-kadang, distraksi sekecil apa pun seperti suara dari luar kamar, pikiran tentang pekerjaan, atau kecemasan finansial, bisa merusak konsentrasi dan meredam gairah seksual.
3. Kurangnya Keintiman Emosional
Hubungan yang sedang renggang atau komunikasi yang kurang harmonis antara Dads dan Moms dapat berdampak pada kualitas kehidupan seksual. Tubuh dan pikiran manusia saling terhubung, dan emosi memegang peran besar dalam ereksi yang stabil.
Baca juga: 7 Cara Meningkatkan Gairah Seks Secara Alami dan Efektif
4. Penyakit Fisik
Beberapa kondisi medis yang bisa menjadi penyebab antara lain:
-
Diabetes: Merusak pembuluh darah dan saraf penis.
-
Hipertensi: Mengganggu aliran darah ke penis.
-
Obesitas: Meningkatkan risiko gangguan ereksi secara signifikan.
-
Gangguan tiroid: Bisa menurunkan kadar hormon seks pria.
5. Efek Samping Obat
Obat-obatan seperti antidepresan, antihipertensi, dan obat penenang bisa memengaruhi respon seksual. Dads yang sedang menjalani pengobatan tertentu sebaiknya berkonsultasi dengan dokter mengenai efek samping seksual yang mungkin terjadi.
Baca juga: Obat-Obatan yang Dapat Ganggu Kesuburan Pria dan Wanita
6. Konsumsi Alkohol atau Rokok Berlebihan
Alkohol bisa membuat otot tubuh lebih rileks, tetapi juga mengganggu sinyal saraf ke penis. Begitu pula dengan nikotin yang dapat menyempitkan pembuluh darah dan mengganggu aliran darah.
7. Kurangnya Kualitas Tidur
Tidur yang cukup dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan hormon dan sistem saraf. Kurang tidur berhubungan dengan penurunan libido dan performa seksual.
8. Usia dan Penurunan Hormon
Seiring bertambahnya usia, kadar testosteron alami dalam tubuh pria bisa menurun, memengaruhi kualitas ereksi dan stamina seksual.
Cara Mengatasi Masalah Ereksi yang Hilang Saat Berhubungan

Sumber gambar: iStock
1. Bangun Komunikasi Terbuka dengan Pasangan
Diskusi yang jujur dan tidak saling menyalahkan antara Dads dan Moms sangat penting. Bicarakan tentang tekanan, harapan, dan kenyamanan masing-masing.
2. Ubah Gaya Hidup
-
Olahraga rutin
-
Berhenti merokok
-
Kurangi alkohol
-
Konsumsi makanan sehat yang baik untuk jantung dan sirkulasi darah
Baca juga: 4 Olahraga Meningkatkan Hormon Testosteron
3. Latihan Relaksasi
Yoga, meditasi, atau pernapasan dalam bisa membantu menurunkan stres dan kecemasan yang memicu masalah ereksi.
4. Konsultasi ke Dokter Spesialis
Tenaga medis bisa membantu mencari tahu apakah penyebabnya adalah fisik, psikologis, atau gabungan keduanya. Terkadang diperlukan pemeriksaan hormon, gula darah, dan tekanan darah.
5. Terapi Psikoseksual
Jika penyebabnya lebih ke psikologis atau emosional, terapi bersama pasangan atau konseling pribadi bisa memberikan hasil yang signifikan.
6. Obat-obatan Pendukung
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat seperti sildenafil (Viagra) atau tadalafil (Cialis). Namun, penggunaan obat ini harus berada di bawah pengawasan dokter dan tidak boleh sembarangan.
Baca juga: Efek Samping Penggunaan Obat Kuat, Waspadai Risikonya!
Jika kejadian ini berlangsung lebih dari tiga bulan berturut-turut, atau terjadi hampir setiap kali berhubungan, maka sudah masuk ke kategori kronis dan perlu pemeriksaan lebih lanjut.
Hilangnya ereksi saat sedang berhubungan bisa jadi hal yang mengejutkan dan memalukan bagi sebagian Dads, tapi kondisi ini sangat umum dan bisa diatasi. Penyebabnya bisa berasal dari tubuh, pikiran, atau kombinasi keduanya. Yang terpenting adalah tidak panik, berbicara terbuka dengan pasangan, dan mencari bantuan profesional bila diperlukan. Dengan pendekatan yang tepat, performa seksual bisa kembali prima seperti semula.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi:
- HealthMatch. “Why Do I Lose My Erection During Sex?”. Tanggal Akses 19 Juni 2025.
- MedlinePlus. “Erectile dysfunction”. Tanggal Akses 19 Juni 2025.
- Cleveland Clinic. “Erectile Dysfunction (ED)”. Tanggal Akses 19 Juni 2025.
- NHS. “Erection problems (impotence)”. Tanggal Akses 19 Juni 2025.