Saat sedang hamil, banyak perubahan terjadi dalam tubuh yang bisa membuat Moms merasa bingung atau bahkan khawatir. Salah satu keluhan yang cukup sering dialami adalah jantung berdebar atau heart palpitations. Tapi, apakah kondisi ini normal terjadi selama kehamilan, atau justru menjadi tanda bahaya? Meskipun sebagian besar kasus tidak berbahaya, memahami penyebab dan kapan harus ke […]
Saat sedang hamil, banyak perubahan terjadi dalam tubuh yang bisa membuat Moms merasa bingung atau bahkan khawatir. Salah satu keluhan yang cukup sering dialami adalah jantung berdebar atau heart palpitations. Tapi, apakah kondisi ini normal terjadi selama kehamilan, atau justru menjadi tanda bahaya?
Meskipun sebagian besar kasus tidak berbahaya, memahami penyebab dan kapan harus ke dokter bisa membantu Moms merasa lebih tenang dan siap menjalani kehamilan dengan sehat.
Apa Itu Jantung Berdebar?
Jantung berdebar atau palpitasi adalah kondisi di mana jantung terasa berdetak lebih cepat, lebih kuat, atau bahkan tidak beraturan. Beberapa Moms menggambarkannya seperti jantung “melompat”, “bergetar”, atau “berdebar-debar” tanpa alasan yang jelas. Pada ibu hamil, ini bisa terasa lebih nyata karena tubuh mengalami banyak perubahan fisiologis selama kehamilan.
Jantung berdebar saat hamil cukup umum terjadi, terutama pada trimester kedua dan ketiga. Hal ini biasanya disebabkan oleh perubahan hormon, peningkatan volume darah, dan kerja jantung yang lebih keras dari biasanya.
Baca juga: Apakah Normal Mudah Gerah Saat Hamil?
Penyebab Jantung Berdebar Saat Hamil

Sumber gambar: iStock
Perubahan tubuh selama kehamilan sangat kompleks. Berikut ini beberapa penyebab utama jantung berdebar pada ibu hamil:
1. Peningkatan Volume Darah
Selama kehamilan, volume darah dalam tubuh Moms bisa meningkat hingga 40-50%. Ini membuat jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh dan janin, yang bisa menyebabkan sensasi jantung berdebar.
2. Perubahan Hormon
Kadar hormon estrogen dan progesteron meningkat drastis saat hamil. Hormon-hormon ini memengaruhi sistem saraf dan kardiovaskular, yang bisa menyebabkan ritme jantung menjadi lebih cepat atau tidak stabil.
Baca juga: Ini 6 Jenis Hormon Kehamilan yang Wajib Diketahui
3. Kondisi Medis Tertentu
Meski jarang, jantung berdebar juga bisa menjadi tanda adanya kondisi medis seperti anemia, hipertiroidisme (kelebihan hormon tiroid), atau gangguan irama jantung (aritmia). Karena itu, penting untuk memeriksakan diri ke dokter jika gejala semakin sering muncul atau terasa berat.
4. Stres dan Kecemasan
Kehamilan bisa menjadi momen yang membahagiakan sekaligus menegangkan. Kecemasan yang meningkat bisa memicu sistem saraf simpatik, membuat jantung berdetak lebih cepat dari biasanya.
5. Kurang Tidur atau Kelelahan
Tidur yang tidak cukup, kelelahan, serta dehidrasi juga dapat memicu jantung berdebar. Ini sebabnya Moms perlu menjaga istirahat yang cukup dan pola makan seimbang selama masa kehamilan.
Baca juga: Inilah 6 Dampak Insomnia Pada Ibu Hamil, Wajib Tau!
Gejala yang Umum Terjadi
Jantung berdebar pada ibu hamil bisa dirasakan dengan berbagai cara, tergantung dari penyebab dan kondisi masing-masing. Beberapa gejala umum yang sering dilaporkan:
-
Sensasi jantung berdetak cepat atau lebih kuat
-
Rasa seperti jantung “bergetar” di dada
-
Sesak napas ringan
-
Pusing atau merasa tidak stabil
-
Keringat dingin (jarang, tapi bisa muncul)
Dalam banyak kasus, gejala ini muncul sesekali dan tidak berlangsung lama.
Cara Mengatasi Jantung Berdebar Saat Hamil

Sumber gambar: Freepik
Jika kondisi Moms tidak disebabkan oleh masalah medis serius, biasanya tidak diperlukan pengobatan khusus. Namun, ada beberapa cara sederhana yang bisa membantu meredakan gejala:
1. Teknik Relaksasi
Menghadapi jantung berdebar saat hamil bisa membuat Moms merasa cemas, padahal dalam banyak kasus kondisi ini tidak berbahaya. Salah satu cara alami untuk meredakannya adalah dengan melakukan teknik relaksasi seperti pernapasan dalam, meditasi, atau yoga prenatal. Aktivitas-aktivitas ini membantu sistem saraf menjadi lebih tenang dan mengurangi ketegangan yang bisa memicu detak jantung menjadi lebih cepat.
2. Perbanyak Istirahat
Kurang tidur atau kelelahan bisa menjadi pemicu jantung berdebar saat hamil. Oleh karena itu, sangat penting bagi Moms untuk memastikan tubuh mendapatkan istirahat yang cukup setiap hari. Hindari aktivitas fisik yang terlalu berat dan cobalah untuk tidur setidaknya 7–9 jam setiap malam demi menjaga kesehatan jantung dan tubuh secara keseluruhan.
3. Hindari Kafein dan Stimulan
Konsumsi kafein berlebihan saat hamil tidak hanya meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, tapi juga bisa memperparah jantung berdebar. Minuman seperti kopi, teh, dan minuman energi mengandung stimulan yang dapat memicu peningkatan aktivitas jantung secara tiba-tiba. Oleh karena itu, sebaiknya Moms membatasi atau menghindari asupan kafein selama masa kehamilan.
Baca juga: Bahaya Kopi untuk Ibu Hamil: Apa yang Perlu Anda Ketahui
4. Konsumsi Air yang Cukup
Dehidrasi adalah salah satu penyebab umum yang sering tidak disadari dalam kasus jantung berdebar saat hamil. Ketika tubuh kekurangan cairan, volume darah menurun dan jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah, yang menyebabkan detak jantung meningkat. Untuk itu, pastikan Moms minum cukup air setiap hari agar keseimbangan cairan tubuh tetap terjaga.
5. Pemeriksaan Rutin
Meskipun jantung berdebar saat hamil umumnya tidak berbahaya, penting bagi Moms untuk tetap melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin. Dengan kontrol berkala, dokter dapat memantau kondisi jantung dan mendeteksi sejak dini jika ada gangguan yang memerlukan penanganan medis. Ini juga membantu memastikan bahwa semua gejala yang dialami adalah bagian dari perubahan normal selama kehamilan.
Baca juga: Pentingnya Mengetahui Pemeriksaan Kehamilan atau Antenatal Care
Apakah Jantung Berdebar Bisa Berbahaya untuk Janin?
Dalam kebanyakan kasus, jantung berdebar pada ibu hamil tidak berdampak langsung pada janin. Namun, jika penyebabnya adalah kondisi medis seperti anemia berat atau gangguan jantung, maka risiko terhadap kesehatan janin bisa meningkat. Maka dari itu, penting bagi Moms untuk tidak mengabaikan gejala, meskipun terlihat sepele.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi
- Cleveland Clinic. “Heart Palpitations in Pregnancy”. (Diakses 19 April 2025).
- Healthline. “Heart Palpitations During Pregnancy”. (Diakses 19 April 2025).
- Medical News Today. “Heart palpitations during pregnancy”. (Diakses 19 April 2025).