Semua Artikel

Dampak Kekurangan Asam Folat Saat Hamil dan Cara Mencegahnya

Hamzah
28 Mar 2025
Share Facebook Twitter WhatsApp
Dampak Kekurangan Asam Folat Saat Hamil dan Cara Mencegahnya

Kekurangan asam folat saat hamil dapat berdampak serius pada kesehatan ibu dan janin. Asam folat, yang merupakan bentuk sintetis dari vitamin B9, berperan penting dalam perkembangan janin, terutama dalam pembentukan sistem saraf. Kekurangan nutrisi ini dapat meningkatkan risiko cacat tabung saraf (neural tube defects), anemia, hingga komplikasi kehamilan lainnya. Oleh karena itu, Moms perlu memahami […]

Kekurangan asam folat saat hamil dapat berdampak serius pada kesehatan ibu dan janin. Asam folat, yang merupakan bentuk sintetis dari vitamin B9, berperan penting dalam perkembangan janin, terutama dalam pembentukan sistem saraf. Kekurangan nutrisi ini dapat meningkatkan risiko cacat tabung saraf (neural tube defects), anemia, hingga komplikasi kehamilan lainnya. Oleh karena itu, Moms perlu memahami pentingnya asam folat dan bagaimana cara memenuhi kebutuhannya selama masa kehamilan.

Mengapa Asam Folat Penting untuk Ibu Hamil?

Asam folat memiliki peran krusial dalam pembentukan DNA dan pembelahan sel, yang sangat penting selama trimester pertama kehamilan. Beberapa manfaat utama asam folat untuk ibu hamil dan janin antara lain:

  • Membantu perkembangan otak dan sumsum tulang belakang janin.
  • Mencegah cacat lahir seperti spina bifida dan anencephaly.
  • Mengurangi risiko anemia pada ibu hamil.
  • Membantu pembentukan sel darah merah dan sistem kekebalan tubuh.
  • Mencegah komplikasi kehamilan seperti preeklampsia dan kelahiran prematur.

Dampak Kekurangan Asam Folat Saat Hamil

Kekurangan Asam Folat Saat Hamil

Sumber gambar: Freepik

Jika kebutuhan asam folat tidak terpenuhi, Moms berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan, baik untuk diri sendiri maupun janin. Berikut adalah beberapa dampak kekurangan asam folat yang perlu diwaspadai:

1. Meningkatkan Risiko Cacat Tabung Saraf

Cacat tabung saraf adalah salah satu dampak paling serius dari defisiensi asam folat pada ibu hamil. Tabung saraf merupakan struktur awal yang nantinya berkembang menjadi otak dan sumsum tulang belakang janin. Jika pembentukan tabung saraf terganggu akibat kurangnya asam folat, janin berisiko mengalami kondisi seperti spina bifida, yaitu kelainan di mana tulang belakang tidak menutup sempurna sehingga dapat menyebabkan gangguan saraf hingga kelumpuhan.

Selain itu, kekurangan asam folat juga dapat menyebabkan anencephaly, yaitu kondisi di mana sebagian besar otak dan tengkorak bayi tidak terbentuk dengan sempurna, yang sering kali berujung pada kematian setelah lahir. Oleh karena itu, ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi cukup asam folat sebelum dan selama awal kehamilan guna mencegah cacat tabung saraf.

Baca juga: Ini Cara Mencegah Bayi Lahir Cacat, Penting Bumil Ketahui

2. Risiko Anemia pada Ibu Hamil

Asam folat memiliki peran penting dalam produksi sel darah merah. Jika tubuh tidak mendapatkan cukup asupan asam folat, ibu hamil berisiko mengalami anemia megaloblastik, yaitu kondisi di mana sel darah merah berukuran besar dan tidak matang, sehingga tidak dapat membawa oksigen secara efektif ke seluruh tubuh.

Gejala anemia akibat kekurangan asam folat meliputi kelelahan yang berlebihan, pusing, sesak napas, serta kulit yang tampak pucat. Anemia yang tidak ditangani dapat menyebabkan komplikasi lebih lanjut, termasuk peningkatan risiko kelahiran prematur dan bayi dengan berat badan lahir rendah.

3. Meningkatkan Risiko Preeklampsia

Preeklampsia adalah kondisi serius yang ditandai dengan tekanan darah tinggi serta gangguan fungsi organ seperti ginjal dan hati selama kehamilan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil dengan kadar asam folat rendah lebih rentan mengalami preeklampsia, yang dapat menyebabkan komplikasi seperti gangguan pertumbuhan janin, kelahiran prematur, bahkan risiko kematian ibu dan bayi jika tidak segera ditangani.

Konsumsi asam folat yang cukup selama kehamilan dapat membantu menjaga tekanan darah tetap stabil dan mengurangi risiko komplikasi kehamilan yang berbahaya.

Baca juga: Bayi Lahir Mati (Stillbirth): Penyebab, Risiko, dan Pencegahannya

4. Kelahiran Prematur dan Berat Badan Lahir Rendah

Kekurangan asam folat juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kelahiran prematur serta bayi yang lahir dengan berat badan rendah. Bayi yang lahir prematur cenderung memiliki organ yang belum berkembang sempurna, sehingga rentan terhadap berbagai masalah kesehatan seperti gangguan pernapasan, kesulitan mengatur suhu tubuh, serta risiko infeksi yang lebih tinggi.

Selain itu, berat badan lahir rendah juga berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit kronis di kemudian hari, termasuk diabetes dan penyakit jantung.

5. Gangguan Perkembangan Kognitif pada Bayi

Asam folat memainkan peran krusial dalam perkembangan otak janin. Jika kadar asam folat dalam tubuh ibu hamil terlalu rendah, bayi berisiko mengalami gangguan perkembangan kognitif yang dapat berdampak pada kemampuan belajar dan daya ingatnya di masa depan.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa anak-anak yang lahir dari ibu dengan defisiensi asam folat selama kehamilan memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan neurokognitif seperti autisme dan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder).

Sumber Asam Folat yang Bisa Dikonsumsi Ibu Hamil

Agar kebutuhan asam folat terpenuhi, Moms bisa mengonsumsi makanan kaya folat, seperti:

  • Sayuran berdaun hijau (bayam, kale, brokoli).
  • Buah-buahan (jeruk, alpukat, pepaya).
  • Kacang-kacangan dan biji-bijian (kacang merah, lentil, almond).
  • Sereal dan produk gandum yang diperkaya folat.
  • Telur dan hati ayam (dalam jumlah yang wajar sesuai rekomendasi dokter).

Selain dari makanan, Moms juga bisa mengonsumsi suplemen asam folat sesuai dengan anjuran dokter, terutama jika sedang merencanakan kehamilan atau berada di trimester pertama.

Baca juga: Makanan Untuk Bumil: Pilihan Terbaik untuk Kesehatan Ibu dan Janin

Cara Mencegah Kekurangan Asam Folat Saat Hamil

Kekurangan Asam Folat Saat Hamil

Sumber gambar: Freepik

Untuk memastikan kebutuhan asam folat terpenuhi, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:

1. Mulai Konsumsi Asam Folat Sebelum Hamil

Penting bagi wanita yang berencana hamil untuk mulai mengonsumsi asam folat sejak sebelum konsepsi. Dokter biasanya menyarankan konsumsi suplemen asam folat minimal 400 mikrogram (mcg) per hari, setidaknya satu bulan sebelum kehamilan.

Asupan ini membantu mempersiapkan tubuh dalam membentuk lingkungan yang sehat bagi perkembangan janin, terutama dalam mencegah cacat tabung saraf yang terjadi pada minggu-minggu awal kehamilan. Kekurangan asam folat di fase awal ini dapat meningkatkan risiko kelainan bawaan seperti spina bifida dan anencephaly, yang dapat berakibat fatal bagi bayi.

Baca juga: Kenali 5 Manfaat Folavit untuk Promil

2. Konsumsi Makanan Kaya Asam Folat

Selain suplemen, mendapatkan asam folat dari sumber makanan alami juga sangat dianjurkan untuk mendukung kesehatan ibu dan janin. Beberapa makanan yang kaya akan folat alami di antaranya adalah sayuran berdaun hijau seperti bayam, brokoli, dan kangkung, serta buah-buahan seperti jeruk, alpukat, dan pepaya.

Selain itu, kacang-kacangan, biji-bijian, serta makanan yang diperkaya seperti sereal dan roti gandum juga dapat menjadi sumber asam folat yang baik. Dengan mengonsumsi variasi makanan ini secara rutin, ibu hamil dapat memenuhi kebutuhan asam folat harian secara alami, sekaligus mendapatkan manfaat dari nutrisi lain yang terkandung di dalamnya.

3. Minum Suplemen Asam Folat Sesuai Anjuran

Meskipun asam folat bisa diperoleh dari makanan, ibu hamil tetap dianjurkan mengonsumsi suplemen untuk memastikan kebutuhan hariannya terpenuhi. Wanita hamil umumnya membutuhkan sekitar 600 mikrogram asam folat per hari, yang bisa diperoleh dari kombinasi makanan dan suplemen.

Namun, dosis ini sebaiknya disesuaikan dengan rekomendasi dokter, terutama bagi ibu dengan kondisi khusus seperti kehamilan kembar atau riwayat melahirkan bayi dengan cacat tabung saraf. Suplemen asam folat sangat penting karena dalam beberapa kasus, tubuh tidak dapat menyerap folat dari makanan secara optimal, sehingga tambahan suplemen membantu mencegah risiko kekurangan.

4. Hindari Konsumsi Alkohol dan Rokok

Gaya hidup yang tidak sehat, seperti mengonsumsi alkohol dan merokok, dapat menghambat penyerapan asam folat dalam tubuh serta meningkatkan risiko defisiensi. Alkohol mengganggu metabolisme asam folat, sehingga tubuh tidak dapat menggunakan vitamin ini secara efisien.

Sementara itu, rokok dapat menyebabkan penurunan kadar folat dalam darah dan meningkatkan risiko komplikasi kehamilan, termasuk berat badan lahir rendah dan cacat lahir. Oleh karena itu, menghentikan kebiasaan merokok dan menghindari konsumsi alkohol adalah langkah penting untuk menjaga kadar asam folat tetap optimal selama kehamilan.

Baca juga: Efek Konsumsi Alkohol bagi Sistem Reproduksi Wanita

Kekurangan asam folat saat hamil dapat berdampak serius, mulai dari cacat lahir hingga kelahiran prematur. Oleh karena itu, penting bagi Moms untuk memastikan asupan asam folat yang cukup melalui makanan sehat dan suplemen yang direkomendasikan dokter. Dengan pola makan yang tepat dan gaya hidup sehat, risiko komplikasi akibat defisiensi asam folat dapat dikurangi secara signifikan.

Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi. 

Referensi

Share Facebook Twitter WhatsApp

Artikel Terkait

Masa Kehamilan Cara Membaca Hasil USG Kehamilan dengan Mudah dan Akurat

Cara Membaca Hasil USG Kehamilan dengan Mudah dan Akurat

Hamzah
12 Nov 2025

Hasil USG kehamilan adalah salah satu cara utama bagi Moms dan tenaga medis untuk memantau perkembangan janin dalam kandungan. Namun, bagi sebagian besar orang, memahami hasil USG bisa membingungkan karena…

Selengkapnya
Masa Kehamilan Payudara Tidak Membesar Saat Hamil, Benarkah Tidak Normal?

Payudara Tidak Membesar Saat Hamil, Benarkah Tidak Normal?

Admin
07 Nov 2025

Payudara yang membesar saat hamil merupakan hal yang normal. Umumnya, ibu hamil akan merasakan perubahan payudara pada trimester ketiga kehamilan, atau menjelang masa menyusui. Namun bagaimana jika payudara tidak membesar…

Selengkapnya
Masa Kehamilan Tes Genetik Bantu Deteksi Risiko Penyakit di Awal Kehamilan, Penting!

Tes Genetik Bantu Deteksi Risiko Penyakit di Awal Kehamilan, Penting!

Admin
06 Nov 2025

Apakah Anda sedang merencanakan kehamilan dalam waktu dekat? Tahukah Anda memeriksakan kesehatan sebelum memulai promil sangat penting dan berpengaruh pada calon bayi nantinya.  Salah satunya dengan melakukan tes genetik saat…

Selengkapnya