Kelamin ganda atau ambiguous genitalia bisa menjadi kondisi yang membingungkan dan penuh kekhawatiran bagi para orang tua. Pada dasarnya, ini adalah kondisi di mana bayi terlahir dengan struktur alat kelamin yang tidak khas laki-laki atau perempuan. Meski tergolong langka, pemahaman tentang penyebab, tanda-tanda, dan cara penanganannya sangat penting, terutama bagi Moms dan Dads yang sedang […]
Kelamin ganda atau ambiguous genitalia bisa menjadi kondisi yang membingungkan dan penuh kekhawatiran bagi para orang tua. Pada dasarnya, ini adalah kondisi di mana bayi terlahir dengan struktur alat kelamin yang tidak khas laki-laki atau perempuan. Meski tergolong langka, pemahaman tentang penyebab, tanda-tanda, dan cara penanganannya sangat penting, terutama bagi Moms dan Dads yang sedang menanti atau baru menyambut kelahiran si kecil.
Apa Itu Kelamin Ganda?
Kelamin ganda adalah kondisi bawaan langka di mana bayi dilahirkan dengan alat kelamin yang tidak bisa langsung dikategorikan sebagai laki-laki atau perempuan. Dalam istilah medis, kondisi ini dikenal sebagai atypical genitalia atau sebelumnya disebut ambiguous genitalia. Kondisi ini bisa melibatkan struktur luar (seperti penis atau klitoris) maupun organ dalam seperti testis atau ovarium.
Walau bisa membuat cemas, penting untuk diketahui bahwa banyak bayi dengan kelamin ganda bisa tumbuh sehat dan menjalani hidup yang normal. Langkah pertama tentu dimulai dari pemahaman yang baik.
Baca juga: Rahim Ganda: Penyebab, Gejala dan Dampaknya Pada Kehamilan
Penyebab Kelamin Ganda

Sumber gambar: iStock
Penyebab kelamin ganda bisa sangat beragam, tergantung dari jenis kelainan genetik, hormonal, maupun gangguan perkembangan organ reproduksi selama kehamilan. Berikut beberapa penyebab umum yang telah diidentifikasi:
1. Kelainan Kromosom
Kelamin ditentukan oleh kromosom seks, yaitu XX untuk perempuan dan XY untuk laki-laki. Dalam beberapa kasus, kelainan pada kromosom seperti sindrom Turner, sindrom Klinefelter, atau mosaicism bisa menyebabkan kelamin ganda.
Baca juga: Kromosom yang Menentukan Jenis Kelamin, Bagaimana Genetika Menentukan Bayi Laki-Laki atau Perempuan?
2. Gangguan Produksi Hormon Seks
Hormon berperan penting dalam pembentukan alat kelamin janin. Ketika produksi androgen (hormon laki-laki) atau estrogen (hormon perempuan) terganggu, maka perkembangan alat kelamin bisa tidak berjalan sesuai jalurnya.
Contoh umum adalah Congenital Adrenal Hyperplasia (CAH) yang terjadi pada bayi perempuan. Kelenjar adrenal menghasilkan terlalu banyak hormon androgen, menyebabkan alat kelamin luar tampak seperti laki-laki.
3. Gangguan Sensitivitas Hormon
Pada beberapa kasus, tubuh tidak merespons hormon dengan benar meskipun jumlah hormon cukup. Misalnya pada Androgen Insensitivity Syndrome (AIS), tubuh bayi laki-laki tidak merespons hormon androgen, sehingga alat kelamin berkembang seperti perempuan.
4. Kelainan Genetik Langka
Beberapa gangguan genetik yang sangat jarang juga dapat memengaruhi perkembangan kelamin, seperti 5-alpha-reductase deficiency, yang memengaruhi konversi testosteron menjadi bentuk aktifnya.
Baca juga: Cegah Anak dari Gangguan Genetik dengan Uji Genetik Prakonsepsi
Tanda-Tanda Kelamin Ganda
Sebagian besar kasus kelamin ganda dapat terdeteksi saat lahir karena tampilan alat kelamin yang tidak khas. Tanda-tanda umum meliputi:
-
Penis sangat kecil atau klitoris yang membesar
-
Skrotum kosong atau hanya satu testis yang teraba
-
Lubang uretra tidak berada di ujung penis (hipospadia)
-
Labia yang menyatu menyerupai skrotum
-
Kesulitan dalam mengidentifikasi jenis kelamin secara visual
Dalam beberapa kasus, kelamin ganda baru terdeteksi saat anak memasuki usia pubertas, terutama jika muncul ciri seksual sekunder yang tidak sesuai dengan jenis kelamin yang diasumsikan sebelumnya.
Penanganan dan Pendekatan Medis

Sumber gambar: Freepik
Penanganan kelamin ganda bersifat individual, tergantung dari hasil diagnosis medis, potensi kesuburan, dan kesehatan psikologis anak di masa depan. Langkah-langkah penanganan meliputi:
1. Pemberian Hormon
Jika penyebabnya adalah gangguan hormon, dokter dapat memberikan terapi hormon yang sesuai untuk membantu perkembangan kelamin dan karakteristik seksual sekunder.
Baca juga: Ini 6 Jenis Hormon Kehamilan yang Wajib Diketahui
2. Operasi Rekonstruksi
Pada beberapa kasus, tindakan pembedahan dilakukan untuk membentuk alat kelamin agar lebih sesuai dengan identitas gender yang disepakati antara tim medis dan keluarga. Namun, keputusan ini sangat sensitif dan biasanya ditunda hingga anak cukup besar untuk memberikan persetujuan sendiri.
3. Pendampingan Psikologis
Karena kondisi ini berkaitan erat dengan identitas dan kesehatan mental, pendampingan psikologis untuk anak dan keluarga menjadi bagian penting dari proses penanganan.
4. Pendekatan Tim Medis Multidisiplin
Penanganan ideal melibatkan tim medis yang terdiri dari ahli genetika, endokrinologi, psikologi anak, urologi, dan pediatri. Tujuannya adalah memberikan solusi yang menyeluruh dan berorientasi pada kesehatan jangka panjang anak.
Kelamin ganda adalah kondisi bawaan yang bisa terdeteksi sejak lahir atau baru terlihat saat pubertas. Penyebabnya bisa berasal dari kelainan kromosom, gangguan hormon, atau kombinasi keduanya. Diagnosis dan penanganan membutuhkan kerja sama banyak pihak, termasuk keluarga. Dengan pendekatan yang tepat, anak dengan kelamin ganda dapat menjalani kehidupan yang sehat dan penuh potensi.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Anda dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi:
- Mayo Clinic. “Atypical Genitalia: Symptoms and Causes”. Tanggal Akses 8 Mei 2025.
- Cleveland Clinic. “Atypical Genitalia (Formerly Known as Ambiguous Genitalia)”. Tanggal Akses 8 Mei 2025.
- MedlinePlus. “Ambiguous Genitalia”. Tanggal Akses 8 Mei 2025.