Apakah Moms pernah mendengar istilah labia mayora? Bagi sebagian perempuan, bagian ini mungkin terasa asing, tetapi memahami anatomi tubuh adalah langkah awal untuk menjaga kesehatan reproduksi. Yuk simak selengkapnya, akan kita bahas secara lengkap tentang labia mayora, fungsinya, masalah yang dapat terjadi, serta bagaimana cara merawatnya. Yuk, kita mulai!
Apa Itu Labia Mayora?

Labia mayora adalah bagian dari organ genitalia eksternal perempuan. Secara harfiah, labia mayora berarti “bibir besar” dalam bahasa Latin. Bagian ini berbentuk lipatan kulit yang melindungi organ-organ reproduksi internal seperti labia minora, klitoris, dan vagina. Labia mayora biasanya ditutupi oleh rambut kemaluan setelah masa pubertas dan memiliki jaringan lemak, kelenjar keringat, serta kelenjar minyak.
- Berapakah Tekanan Darah Normal Ibu Hamil? Simak Di Sini
- 5 Dampak Sering Mengeluarkan Sperma Bagi Tubuh dan Cara Mengatasinya!
- Makanan Pelancar Menstruasi: 6 Pilihan Terbaik untuk Siklus yang Lancar dan Sehat
- Memahami Vulvodinia: Gejala, Penyebab, dan Perawatan
- Apa Itu Lupus? Berikut Pengertian dan Penjelasannya
Bagian ini tidak hanya memiliki fungsi estetika, tetapi juga penting dalam melindungi organ reproduksi dari berbagai ancaman seperti infeksi, trauma, dan perubahan lingkungan. Labia mayora juga memainkan peran dalam menjaga keseimbangan suhu dan kelembapan di sekitar area intim, yang penting untuk kesehatan reproduksi perempuan secara keseluruhan.
Baca juga: Berhubungan Saat Hamil Muda: Aman atau Tidak, Moms?
Fungsi Labia Mayora
Labia mayora bukan hanya bagian tubuh yang pasif. Berikut adalah beberapa fungsi utamanya:
- Perlindungan Fisik: Labia mayora berfungsi sebagai pelindung pertama bagi organ reproduksi internal. Lipatan kulit ini membantu mencegah masuknya bakteri, patogen, dan benda asing ke dalam vagina.
- Regulasi Suhu: Labia mayora membantu menjaga suhu di sekitar organ reproduksi agar tetap ideal. Hal ini terutama penting selama aktivitas seksual, olahraga, atau kondisi cuaca yang ekstrem.
- Menjaga Kelembapan: Dengan adanya kelenjar minyak dan kelenjar keringat, labia mayora berperan dalam menjaga kelembapan area intim. Keseimbangan kelembapan ini mencegah iritasi, kekeringan, dan infeksi.
- Menambah Kenyamanan: Selama aktivitas sehari-hari, labia mayora membantu mengurangi gesekan antara tubuh dan pakaian. Hal ini membuat aktivitas berjalan lebih nyaman.
Baca juga: Skincare untuk Ibu Hamil: Panduan Lengkap untuk Perawatan Kulit yang Aman dan Efektif
Masalah Kesehatan yang Terkait dengan Labia Mayora

Meskipun labia mayora biasanya tidak memerlukan perhatian khusus, ada beberapa masalah kesehatan yang dapat memengaruhi bagian ini. Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Iritasi dan Peradangan
Iritasi pada labia mayora bisa terjadi akibat gesekan dengan pakaian, penggunaan produk perawatan yang tidak cocok, atau kebiasaan mencukur rambut kemaluan yang agresif. Gejalanya meliputi kemerahan, gatal, rasa terbakar, atau bahkan pembengkakan.
2. Infeksi
Area labia mayora rentan terhadap infeksi bakteri atau jamur, terutama jika kebersihan area intim tidak terjaga. Infeksi dapat menyebabkan gejala seperti nyeri, gatal, keluarnya cairan abnormal, dan rasa tidak nyaman.
3. Perubahan Bentuk atau Ukuran
Faktor seperti kehamilan, penuaan, atau fluktuasi hormonal dapat menyebabkan perubahan pada labia mayora, termasuk perubahan elastisitas, ukuran, atau ketebalan. Pada beberapa kasus, perubahan ini dapat memengaruhi kenyamanan dan fungsi organ.
4. Kista atau Benjolan
Kelenjar di labia mayora, seperti kelenjar minyak atau kelenjar Bartholin, dapat tersumbat, yang mengakibatkan terbentuknya kista. Biasanya, kista ini tidak berbahaya, tetapi jika terinfeksi, dapat menimbulkan nyeri dan memerlukan perawatan medis.
5. Vulvodynia
Vulvodynia adalah kondisi nyeri kronis yang memengaruhi area vulva, termasuk labia mayora. Penyebabnya belum sepenuhnya diketahui, tetapi gejalanya meliputi rasa nyeri, sensasi terbakar, atau iritasi kronis tanpa penyebab yang jelas.
6. Hiperpigmentasi
Penggelapan warna kulit pada labia mayora sering kali dianggap normal dan bisa disebabkan oleh hormon, gesekan, atau faktor genetik. Namun, jika perubahan warna ini disertai gejala seperti nyeri atau gatal, penting untuk memeriksakannya ke dokter.
7. Cedera atau Luka
Cedera pada labia mayora dapat terjadi akibat trauma fisik, seperti penggunaan pakaian ketat, aktivitas olahraga tertentu, atau saat melahirkan. Cedera ini bisa menyebabkan pembengkakan, rasa nyeri, atau bahkan pendarahan.
Cara Merawat Labia Mayora

Merawat labia mayora sebenarnya cukup sederhana dan tidak memerlukan perawatan khusus yang rumit. Berikut adalah beberapa tips yang dapat Moms ikuti:
- Jaga Kebersihan: Cuci area labia mayora dengan air hangat dan sabun yang lembut. Hindari penggunaan produk yang mengandung pewangi atau bahan kimia keras karena dapat menyebabkan iritasi dan mengganggu keseimbangan pH.
- Gunakan Pakaian Dalam yang Nyaman: Pilihlah pakaian dalam berbahan katun yang dapat menyerap keringat dengan baik. Hindari pakaian dalam yang terlalu ketat atau berbahan sintetis untuk mengurangi gesekan dan risiko iritasi.
- Hindari Produk yang Tidak Diperlukan: Menggunakan produk perawatan tertentu seperti bedak, spray, atau tisu basah berpewangi di area intim dapat meningkatkan risiko iritasi atau infeksi. Selalu pilih produk yang aman dan ramah untuk area sensitif.
- Hindari Kebiasaan Mencukur Berlebihan: Mencukur rambut kemaluan secara berlebihan dapat menyebabkan luka kecil atau iritasi pada labia mayora. Jika Moms memilih untuk mencukur, pastikan alat cukur bersih dan gunakan pelumas khusus.
- Periksakan ke Dokter: Jika Moms mengalami gejala mencurigakan seperti nyeri, pembengkakan, atau keluarnya cairan yang tidak normal, segera konsultasikan dengan dokter. Deteksi dini penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Baca juga: Vaginal Douching: Apakah Aman untuk Kesehatan Reproduksi?
Labia mayora adalah bagian penting dari anatomi perempuan yang memiliki peran besar dalam melindungi kesehatan reproduksi. Dengan memahami fungsi, masalah yang mungkin terjadi, dan cara merawatnya, Moms dapat menjaga kesehatan area intim dengan lebih baik. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis jika ada masalah yang mengganggu.
Apabila Moms membutuhkan informasi mendalam mengenai kesehatan reproduksi, program kehamilan, atau masalah infertilitas, Morula IVF Indonesia adalah pilihan yang tepat. Klinik fertilitas Morula IVF menyediakan layanan konsultasi yang lengkap dan berpengalaman. Dengan pengalaman lebih dari 26 tahun, tim ahli kandungan di Morula IVF berkomitmen untuk membantu pasangan mencapai impian mereka memiliki anak yang sehat. Untuk detail lebih lanjut, kunjungi situs web Morula IVF atau hubungi kami secara langsung untuk pertanyaan dan konsultasi.
Referensi:
- HealthDirect. “Labia Problems”. (Diakses 6 Januari 2025).
- Planned Parenthood. “What Are the Parts of the Female Sexual Anatomy?”. (Diakses 6 Januari 2025).
- Verywell Health. “Why Would a Woman Get a Labiaplasty?”. (Diakses 6 Januari 2025).