Korpus luteum adalah bagian penting dari sistem reproduksi wanita yang memiliki peran krusial dalam siklus menstruasi dan kehamilan. Namun, banyak yang masih belum mengenal lebih jauh mengenai apa itu korpus luteum, bagaimana ia berfungsi, serta perannya dalam menjaga kesehatan reproduksi wanita.
Apa Itu Korpus Luteum?
Korpus luteum adalah struktur kecil yang terbentuk di ovarium setelah proses ovulasi, yaitu ketika sel telur dilepaskan dari folikel ovarium. Nama korpus luteum berasal dari bahasa Latin yang berarti “badan kuning”, merujuk pada warna kekuningan dari struktur ini. Korpus luteum terbentuk dari sisa-sisa folikel yang telah melepaskan sel telur. Proses ini biasanya terjadi sekitar pertengahan siklus menstruasi.
- Ciri-ciri Darah Tinggi pada Ibu Hamil dan Cara Mengatasinya
- Pentingnya Pemeriksaan Ginekologi Pada Wanita, Wajib Tahu!
- Gizi Buruk Pada Bayi: Penyebab, Ciri-ciri, dan Cara Mengatasinya
- Cegah Penyakit Keturunan dengan Langkah Berikut Ini!
- Kista Ovarium: Penyebab, Gejala, dan Penanganan yang Perlu Diketahui
Secara alami, korpus luteum memiliki waktu hidup yang singkat. Ia bertahan selama kurang lebih 10–14 hari, kecuali jika terjadi kehamilan. Dalam kasus kehamilan, korpus luteum akan terus aktif untuk membantu tubuh mempertahankan kehamilan pada tahap awal sebelum plasenta terbentuk secara sempurna.
Fungsi Korpus Luteum

Fungsi korpus luteum sangat penting bagi tubuh wanita. Setelah terbentuk, korpus luteum mulai memproduksi hormon progesteron dan dalam jumlah lebih kecil hormon estrogen. Hormon-hormon ini memiliki peran krusial dalam mempersiapkan dan menjaga lapisan rahim agar siap untuk menerima dan mendukung perkembangan janin. Berikut beberapa fungsi utama korpus luteum:
1. Produksi Hormon Progesteron
Korpus luteum terutama bertanggung jawab untuk memproduksi hormon progesteron. Progesteron memiliki peran penting dalam menebalkan lapisan endometrium atau dinding rahim, sehingga dapat mendukung penempelan sel telur yang telah dibuahi. Hormon ini juga berfungsi untuk mencegah kontraksi rahim, yang dapat mengakibatkan penolakan terhadap sel telur yang dibuahi.
2. Mempertahankan Lapisan Rahim untuk Kehamilan
Pada awal kehamilan, korpus luteum mempertahankan lapisan rahim hingga plasenta berkembang dan mulai memproduksi hormon sendiri untuk menjaga kehamilan. Tanpa fungsi korpus luteum yang baik, kehamilan mungkin tidak bisa bertahan karena rahim tidak akan siap menampung embrio.
3. Menurunkan Risiko Keguguran Dini
Progesteron yang diproduksi oleh korpus luteum juga berperan dalam menjaga kehamilan pada trimester pertama. Kadar progesteron yang cukup dapat membantu mengurangi risiko keguguran dini, yang umumnya terjadi jika hormon ini terlalu rendah.
Baca juga: Mengapa Keguguran Bisa Terjadi? Ketahui Faktor Penyebab hingga Tindakan Terbaiknya
4. Mengatur Siklus Menstruasi
Ketika sel telur tidak dibuahi, korpus luteum akan berhenti memproduksi progesteron, yang kemudian memicu menstruasi. Hormon progesteron yang dihasilkan korpus luteum juga membantu mengatur siklus menstruasi, sehingga penting bagi wanita yang sedang merencanakan kehamilan untuk memiliki kadar hormon ini dalam jumlah yang tepat.
Peran Korpus Luteum dalam Kehamilan
Korpus luteum memainkan peran penting dalam kehamilan pada tahap awal. Jika sel telur berhasil dibuahi, korpus luteum akan tetap aktif dan terus memproduksi progesteron hingga sekitar 10 minggu kehamilan. Pada masa ini, plasenta mulai mengambil alih fungsi produksi hormon, sehingga tubuh tidak lagi sepenuhnya bergantung pada korpus luteum untuk mempertahankan lapisan rahim. Proses ini penting untuk menjaga kondisi yang optimal untuk pertumbuhan janin pada tahap awal kehamilan.
Jika produksi hormon oleh korpus luteum terganggu atau tidak mencukupi, bisa terjadi keguguran pada tahap awal kehamilan. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin akan meresepkan suplemen progesteron untuk membantu meningkatkan kadar hormon ini pada wanita yang memiliki risiko keguguran tinggi.
Korpus Luteum dan Masalah Reproduksi

Gangguan pada korpus luteum bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan, terutama terkait dengan kesuburan dan kehamilan. Berikut beberapa kondisi yang bisa terjadi:
1. Korpus Luteum yang Tidak Memproduksi Progesteron Cukup
Ketika korpus luteum tidak dapat memproduksi progesteron dalam jumlah yang mencukupi, lapisan rahim tidak akan cukup tebal untuk mendukung kehamilan, sehingga meningkatkan risiko keguguran dini.
2. Kista Korpus Luteum
Pada beberapa kasus, korpus luteum dapat berkembang menjadi kista, yang dikenal sebagai kista korpus luteum. Kista ini terbentuk ketika korpus luteum tidak mengalami degradasi setelah ovulasi dan malah mengisi dengan cairan atau darah. Walaupun sebagian besar kista korpus luteum bersifat jinak dan akan menghilang dengan sendirinya, beberapa kista bisa menyebabkan nyeri pada perut atau ketidakteraturan menstruasi.
Baca juga: 4 Perbedaan Perut Kista dan Hamil
3. Sindrom Korpus Luteum Tidak Mencukupi (Luteal Phase Deficiency)
Kondisi ini terjadi ketika korpus luteum gagal menghasilkan progesteron yang cukup, yang bisa menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur, infertilitas, atau keguguran dini. Pada wanita yang mengalami masalah ini, dokter mungkin menyarankan suplemen progesteron sebagai bagian dari perawatan kesuburan.
Cara Memastikan Fungsi Korpus Luteum Optimal
Beberapa langkah bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan korpus luteum dan memastikan fungsinya optimal, terutama bagi wanita yang ingin hamil:
1. Menjaga Pola Makan Sehat
Nutrisi yang baik berperan penting dalam menjaga keseimbangan hormon. Pastikan tubuh mendapatkan asupan makanan yang mengandung protein, lemak sehat, dan vitamin D untuk mendukung kesehatan hormon dan fungsi reproduksi.
2. Kelola Stres
Stres yang berlebihan dapat memengaruhi produksi hormon dan mengganggu siklus menstruasi. Melakukan teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, atau olahraga ringan bisa membantu mengurangi stres dan mendukung fungsi korpus luteum.
3. Periksakan Diri Secara Rutin ke Dokter
Bagi wanita yang mengalami masalah menstruasi atau kesulitan hamil, konsultasi dengan dokter bisa membantu mengetahui apakah ada gangguan pada korpus luteum atau hormon progesteron. Tes darah atau ultrasonografi (USG) dapat digunakan untuk mengevaluasi fungsi korpus luteum.
Korpus luteum adalah bagian penting dari sistem reproduksi wanita yang memiliki peran besar dalam menjaga keseimbangan hormon dan mendukung kehamilan pada tahap awal. Tanpa korpus luteum yang berfungsi dengan baik, tubuh mungkin tidak mampu mendukung kehamilan karena kurangnya produksi progesteron. Dalam kasus di mana korpus luteum mengalami gangguan, konsultasi dengan dokter dapat membantu mencari solusi dan menjaga kesehatan reproduksi.
Apakah Anda mencari solusi untuk kesehatan reproduksi atau program kehamilan? Morula IVF Indonesia dapat membantu Anda dengan layanan konsultasi yang mendalam dan profesional. Dengan lebih dari 26 tahun pengalaman, Morula IVF Indonesia memiliki tim dokter spesialis yang terampil dan berkomitmen untuk mendukung Anda dalam perjalanan menuju kehamilan yang sehat. Morula IVF menawarkan pendekatan yang menyeluruh dan penuh perhatian. Untuk mengetahui lebih lanjut dan merencanakan konsultasi, Anda dapat mengunjungi situs web resmi Morula IVF atau menghubungi mereka langsung.
Referensi
- Cleveland Clinic. “Corpus Luteum“. (Diakses 5 November 2024).
- Britannica. “Corpus Luteum“. (Diakses 5 November 2024).
- NCBI. “Corpus Luteum“. (Diakses 5 November 2024).
- Medical News Today. “What is the Corpus Luteum?“. (Diakses 5 November 2024).
- ScienceDirect. “Corpus Luteum“. (Diakses 5 November 2024).