Mulas saat hamil sering membuat Moms merasa tidak nyaman, apalagi jika datang di malam hari dan mengganggu waktu tidur. Meski umum terjadi, sensasi panas di dada hingga tenggorokan ini bisa sangat mengganggu aktivitas harian. Kabar baiknya, mulas atau heartburn selama kehamilan bisa diatasi dengan langkah sederhana tanpa harus bergantung pada obat. Untuk itu, penting memahami […]
Mulas saat hamil sering membuat Moms merasa tidak nyaman, apalagi jika datang di malam hari dan mengganggu waktu tidur. Meski umum terjadi, sensasi panas di dada hingga tenggorokan ini bisa sangat mengganggu aktivitas harian. Kabar baiknya, mulas atau heartburn selama kehamilan bisa diatasi dengan langkah sederhana tanpa harus bergantung pada obat. Untuk itu, penting memahami apa penyebabnya dan bagaimana cara mengelolanya secara aman.
Apa Itu Mulas Saat Hamil?
Mulas adalah sensasi panas atau terbakar di dada yang bisa menjalar hingga ke tenggorokan. Dalam konteks kehamilan, kondisi ini umumnya disebabkan oleh asam lambung yang naik ke kerongkongan (refluks asam). Sekitar 50% hingga 80% wanita hamil mengalami mulas, terutama di trimester kedua dan ketiga.
Baca juga: Ini Penyebab Ibu Hamil Susah BAB, Bagaimana Mengatasinya?
Penyebab Mulas Saat Hamil

Sumber gambar: iStock
Beberapa faktor spesifik yang terjadi selama kehamilan berperan besar dalam meningkatkan risiko mulas:
1. Perubahan Hormon
Selama kehamilan, tubuh Moms mengalami lonjakan hormon progesteron yang berfungsi untuk merilekskan otot-otot tubuh, termasuk katup antara lambung dan kerongkongan (lower esophageal sphincter). Saat katup ini melemah dan tidak menutup dengan sempurna, asam lambung bisa naik ke kerongkongan dan menyebabkan sensasi terbakar yang dikenal sebagai mulas.
Kondisi ini bisa terjadi kapan saja, tetapi lebih sering muncul setelah makan atau saat Moms dalam posisi berbaring. Hormon yang seharusnya mendukung pertumbuhan janin justru ikut berperan dalam memperburuk gejala mulas jika tidak diimbangi dengan pola makan dan kebiasaan yang sehat.
2. Tekanan dari Rahim yang Membesar
Semakin bertambah usia kehamilan, rahim Moms akan terus membesar dan menekan organ di sekitarnya, termasuk lambung. Tekanan ini mendorong isi lambung kembali ke atas, yang membuat asam lambung lebih mudah naik ke kerongkongan.
Gejala mulas ini biasanya makin terasa setelah makan dalam porsi besar atau saat tubuh dalam posisi horizontal. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan postur dan posisi tubuh setelah makan agar gejala tidak makin parah.
Baca juga Rahim Ganda: Penyebab, Gejala dan Dampaknya Pada Kehamilan
3. Pola Makan dan Posisi Tubuh
Kebiasaan makan dalam porsi besar, terlalu cepat, atau mengonsumsi makanan pedas, asam, dan berminyak dapat memicu mulas saat hamil. Minuman berkafein dan bersoda juga turut memperparah kondisi ini.
Selain itu, langsung berbaring setelah makan membuat gravitasi tidak bisa membantu mencegah naiknya asam lambung. Karena itu, Moms sebaiknya menunggu beberapa saat sebelum beristirahat setelah makan untuk mengurangi risiko mulas.
4. Kondisi Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
Jika sebelum hamil Moms sudah memiliki riwayat GERD, maka kehamilan bisa memperburuk kondisi ini. Hormon kehamilan dan tekanan dari rahim akan memperkuat gejala seperti nyeri dada, rasa pahit di mulut, dan mulas berkepanjangan.
Dalam kasus seperti ini, pengelolaan pola makan dan posisi tubuh menjadi lebih penting. Konsultasi dengan dokter kandungan juga bisa membantu menentukan penanganan yang aman selama kehamilan.
Baca juga: Mengenal Perbedaan Antara Mual Hamil dan Maag
Gejala Mulas Saat Hamil
Gejala umum yang sering dirasakan antara lain:
-
Sensasi terbakar di dada atau tenggorokan
-
Rasa pahit atau asam di mulut
-
Nyeri dada setelah makan
-
Kembung dan sering bersendawa
-
Mual ringan
Jika disertai muntah hebat, nyeri yang menjalar ke lengan atau disertai sesak napas, segera hubungi dokter karena bisa jadi ada penyebab lain yang lebih serius.
Cara Mengatasi Mulas Saat Hamil Secara Alami

Sumber gambar: iStock
1. Makan dalam Porsi Kecil tapi Sering
Daripada makan tiga kali sehari dalam porsi besar, Moms sebaiknya membagi waktu makan menjadi 5–6 kali sehari dengan porsi kecil. Cara ini membantu meringankan kerja lambung dan mencegah tekanan berlebih yang memicu naiknya asam lambung.
Dengan menjaga porsi yang stabil, lambung tidak akan terisi terlalu penuh, sehingga risiko mulas bisa ditekan secara signifikan. Pilih makanan yang lembut dan mudah dicerna agar lambung tetap nyaman sepanjang hari.
Baca juga: Makanan Untuk Bumil: Pilihan Terbaik untuk Kesehatan Ibu dan Janin
2. Hindari Langsung Tidur Setelah Makan
Setelah makan, sebaiknya tunggu minimal 2 hingga 3 jam sebelum Moms berbaring atau tidur. Posisi tidur juga penting: gunakan bantal tambahan untuk mengangkat kepala atau tidur miring ke kiri agar asam lambung tidak mudah naik.
Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi dari perut membantu gravitasi menjaga asam lambung tetap di tempatnya. Posisi miring ke kiri juga membantu aliran darah dan pencernaan berjalan lebih optimal selama tidur.
3. Pilih Makanan Ramah Lambung
Hindari makanan pemicu seperti gorengan, cokelat, makanan pedas, asam, serta minuman bersoda dan berkafein. Sebaliknya, makanan seperti pisang, oatmeal, nasi putih, dan sayuran rebus justru bisa membantu menenangkan lambung.
Makanan ramah lambung akan mengurangi produksi asam berlebih dan menghindari iritasi pada lapisan kerongkongan. Memilih makanan dengan tekstur halus dan tidak mengandung gas juga dapat meredakan rasa tidak nyaman.
4. Gunakan Pakaian Longgar
Tekanan dari pakaian yang ketat di area perut dapat memperburuk gejala mulas. Oleh karena itu, Moms disarankan menggunakan busana yang longgar dan nyaman, terutama setelah makan atau saat tidur.
Pakaian hamil yang elastis dan tidak menekan area perut akan membantu mencegah tekanan ekstra pada lambung dan saluran pencernaan, serta memberikan kenyamanan lebih sepanjang hari.
Baca juga: 5 Bahan Pakaian yang Nyaman untuk Ibu Hamil
5. Minum Air Putih Cukup, Tapi Jangan Sekaligus Banyak
Pastikan Moms tetap terhidrasi dengan baik, tapi hindari minum air terlalu banyak dalam satu waktu. Minumlah sedikit demi sedikit sepanjang hari untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh tanpa memberikan tekanan berlebih pada lambung.
Minum terlalu banyak saat makan juga dapat memperparah mulas karena meningkatkan volume lambung. Membagi waktu minum antara waktu makan bisa menjadi strategi yang lebih efektif.
6. Kunyah Permen Karet Bebas Gula
Mengunyah permen karet bebas gula dapat meningkatkan produksi air liur, yang membantu menetralkan asam lambung dan membersihkan kerongkongan. Cara ini bisa menjadi trik sederhana namun efektif untuk meredakan mulas.
Air liur mengandung enzim dan zat penetral yang mendukung keseimbangan pH di dalam mulut dan saluran pencernaan. Namun, pastikan memilih permen karet bebas gula agar tetap aman untuk kesehatan gigi dan kadar gula darah Moms.
Penggunaan Obat untuk Mulas Saat Hamil
Ada beberapa obat antasida yang aman digunakan saat hamil, seperti:
-
Kalsium karbonat (Tums)
-
Magnesium hidroksida (Milk of Magnesia)
Namun, selalu konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat apa pun, termasuk obat yang dijual bebas. Hindari antasida yang mengandung aluminium atau aspirin.
Mulas saat hamil memang umum terjadi, tapi bukan berarti harus dibiarkan tanpa solusi. Kombinasi perubahan gaya hidup, pola makan, dan kebiasaan sehari-hari bisa membantu mengurangi gejala dengan signifikan. Selama tidak disertai gejala serius, kondisi ini bisa dikendalikan dengan baik tanpa harus mengganggu kenyamanan Moms selama menjalani kehamilan.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi:
- Cleveland Clinic. “Heartburn During Pregnancy”. Tanggal Akses 30 Mei 2025.
- NHS UK. “Indigestion and Heartburn in Pregnancy”. Tanggal Akses 30 Mei 2025.
- WebMD. “Heartburn During Pregnancy”. Tanggal Akses 30 Mei 2025.
- Pregnancy Birth Baby. “Indigestion and Heartburn in Pregnancy”. Tanggal Akses 30 Mei 2025.
- Healthline. “GERD and Pregnancy”. Tanggal Akses 30 Mei 2025.