Nyeri saat ejakulasi bisa menjadi pengalaman yang mengganggu dan bahkan menakutkan bagi sebagian Dads. Rasa sakit ini tak hanya mengganggu aktivitas seksual, tetapi juga bisa menjadi tanda dari kondisi medis tertentu yang memerlukan perhatian. Meski kadang bersifat ringan dan sementara, nyeri saat ejakulasi bisa mengindikasikan masalah pada sistem reproduksi, saluran kemih, hingga efek dari gaya hidup. Untuk itu, penting mengenali penyebabnya agar bisa ditangani secara tepat.
Apa Itu Nyeri Saat Ejakulasi?
Nyeri saat ejakulasi adalah rasa sakit yang muncul selama atau setelah ejakulasi, biasanya dirasakan di penis, perineum (area antara testis dan anus), atau bahkan di area perut bawah. Kondisi ini dikenal secara medis sebagai dysejaculation dan bisa terjadi sesekali atau berulang.
Rasa nyeri yang muncul bisa berupa:
-
Sensasi terbakar saat orgasme
-
Rasa nyeri tumpul atau menusuk
-
Nyeri setelah ejakulasi yang berlangsung beberapa menit hingga jam
Meski lebih sering dialami oleh pria di usia paruh baya atau lanjut, pria muda pun tak luput dari kondisi ini. Banyak Dads yang ragu memeriksakannya karena malu atau menganggapnya sepele, padahal penanganan dini bisa mencegah komplikasi.
Baca juga: 8 Penyebab Nyeri pada Testis yang Perlu Diwaspadai
Penyebab Umum Nyeri Saat Ejakulasi

Beberapa kondisi medis dan gaya hidup dapat memicu munculnya nyeri saat ejakulasi. Berikut penyebab paling umum yang dilaporkan oleh ahli medis:
1. Prostatitis
Merupakan penyebab paling umum dari nyeri ejakulasi. Prostatitis adalah peradangan pada kelenjar prostat, yang bisa disebabkan oleh infeksi bakteri atau kondisi non-bakterial kronis. Gejala lain yang sering menyertai termasuk nyeri panggul, sering buang air kecil, dan demam ringan.
2. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Infeksi saluran kemih (ISK) tak hanya menyebabkan rasa perih saat buang air kecil, tetapi juga bisa menjalar hingga menyebabkan nyeri ketika ejakulasi. Infeksi ini lebih sering menyerang pria yang memiliki riwayat pembesaran prostat atau kurang menjaga kebersihan area genital.
Baca juga: Mycoplasma Genitalium, Infeksi Menular Seksual yang Perlu Diwaspadai
3. Vesiculitis Seminalis
Vesiculitis seminalis merupakan peradangan pada vesikula seminalis, yaitu kantung kecil di belakang prostat yang berfungsi menghasilkan cairan semen. Peradangan ini dapat menyebabkan ejakulasi menyakitkan atau berdarah.
4. Pasca Prosedur Medis
Beberapa prosedur seperti vasektomi, operasi prostat, atau terapi radiasi di area panggul bisa menimbulkan iritasi saraf dan jaringan di sekitarnya, sehingga menimbulkan rasa nyeri saat ejakulasi.
5. Gangguan Psikologis
Kecemasan, stres, atau trauma seksual masa lalu bisa mempengaruhi fungsi seksual pria. Dalam beberapa kasus, ketegangan otot selama aktivitas seksual akibat kecemasan bisa menimbulkan rasa sakit saat orgasme.
Baca juga: Pentingnya Mengelola Kesehatan Mental Saat Menjalani Program Bayi Tabung
6. Penggunaan Obat-obatan
Beberapa obat tertentu seperti antidepresan SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitor), obat tekanan darah, dan terapi hormon bisa menimbulkan efek samping berupa disfungsi seksual, termasuk nyeri saat ejakulasi.
7. Kista atau Tumor
Walaupun jarang, massa abnormal seperti kista atau tumor di sekitar saluran ejakulasi bisa menghambat aliran sperma atau menekan saraf, sehingga menyebabkan nyeri.
Baca juga: Spermatokel, Kista Jinak di Saluran Reproduksi Pria
Apakah Nyeri Saat Ejakulasi Bisa Dicegah?

Beberapa langkah pencegahan yang dapat membantu Dads mengurangi risiko mengalami kondisi ini, antara lain:
-
Menjaga kebersihan organ intim
-
Melakukan ejakulasi secara teratur, untuk menjaga kesehatan prostat
-
Menghindari menahan buang air kecil
-
Membatasi konsumsi alkohol dan kafein berlebihan
-
Menghindari aktivitas seksual yang terlalu kasar
-
Mengelola stres dan tekanan emosional
-
Menghindari penggunaan obat tanpa resep dokter
Gaya hidup sehat sangat berpengaruh pada kesehatan sistem reproduksi pria. Jangan abaikan rasa tidak nyaman, karena tubuh Dads sedang memberi sinyal bahwa ada yang perlu diperhatikan.
Baca juga: Berhubungan Seks saat Melakukan Program Bayi Tabung: Apa yang Perlu Diketahui
Peran Moms dalam Menyikapi Kondisi Ini
Sebagai pasangan, Moms berperan penting dalam menciptakan ruang aman untuk berbicara soal kesehatan seksual. Ketika pasangan merasa didukung, mereka lebih mudah terbuka tentang keluhan seperti nyeri saat ejakulasi. Dukungan emosional dari Moms bisa menjadi langkah awal untuk bersama-sama mencari solusi medis yang tepat.
Nyeri saat ejakulasi bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi hingga gangguan psikologis. Meski mungkin terdengar sepele, kondisi ini bisa memengaruhi kualitas hidup dan hubungan pasangan jika dibiarkan. Mengenali penyebabnya dan melakukan deteksi sejak dini adalah kunci untuk menangani kondisi ini dengan tepat. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis apabila rasa nyeri mulai mengganggu kenyamanan seksual maupun aktivitas harian.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi:
- Healthline. “Painful Ejaculation: Symptoms, Causes, and Treatments”. Tanggal Akses 7 Mei 2025.
- Medical News Today. “Painful Ejaculation: Causes and Treatments”. Tanggal Akses 7 Mei 2025.
- PubMed Central. “Ejaculatory and Orgasmic Pain: A Review”. Tanggal Akses 7 Mei 2025.