Banyak pasangan yang sedang merencanakan kehamilan mungkin tidak menyadari bahwa jenis pelumas yang digunakan saat berhubungan intim dapat memengaruhi peluang untuk hamil. Beberapa pelumas seks komersial mengandung bahan yang dapat menghambat pergerakan sperma, sehingga menyulitkan proses pembuahan. Namun, ada juga pelumas yang dirancang khusus untuk mendukung kesuburan. Oleh karena itu, Moms perlu lebih selektif dalam […]
Banyak pasangan yang sedang merencanakan kehamilan mungkin tidak menyadari bahwa jenis pelumas yang digunakan saat berhubungan intim dapat memengaruhi peluang untuk hamil. Beberapa pelumas seks komersial mengandung bahan yang dapat menghambat pergerakan sperma, sehingga menyulitkan proses pembuahan.
Namun, ada juga pelumas yang dirancang khusus untuk mendukung kesuburan. Oleh karena itu, Moms perlu lebih selektif dalam memilih pelumas yang aman digunakan saat sedang menjalani program hamil.
Bagaimana Pelumas Seks Mempengaruhi Kesuburan?
Pelumas seks umumnya digunakan untuk mengurangi gesekan saat berhubungan intim, terutama jika Moms mengalami kekeringan vagina. Namun, tidak semua pelumas ramah terhadap sperma. Berikut beberapa cara bagaimana pelumas dapat memengaruhi peluang kehamilan:
1. Menghambat Pergerakan Sperma (Sperm Motility)
Sperma harus berenang melalui serviks menuju sel telur untuk terjadinya pembuahan. Beberapa pelumas memiliki konsistensi yang terlalu kental, sehingga memperlambat atau bahkan menghentikan pergerakan sperma sebelum mencapai tujuannya.
Baca juga: Rekomendasi Makanan untuk Meningkatkan Kualitas Sperma
2. Mengubah pH Lingkungan Vagina
Lingkungan vagina yang ideal untuk sperma memiliki pH antara 7,0 – 8,5. Sayangnya, beberapa pelumas komersial memiliki tingkat keasaman yang tidak sesuai dengan kebutuhan sperma, sehingga mengurangi kemampuannya untuk bertahan hidup.
3. Merusak Struktur Sperma
Beberapa kandungan dalam pelumas dapat menyebabkan stres oksidatif pada sperma, merusak strukturnya, dan mengurangi kemampuannya untuk membuahi sel telur.
Baca juga: Makanan & Minuman yang Dapat Membunuh Sperma dalam Rahim
4. Mengandung Bahan yang Berbahaya untuk Sperma
Beberapa produk pelumas mengandung gliserin, paraben, dan propilen glikol, yang dapat berdampak negatif terhadap sperma. Oleh karena itu, sangat penting untuk membaca label sebelum memilih pelumas yang tepat.
Jenis Pelumas yang Harus Dihindari Saat Program Hamil
Tidak semua pelumas dibuat dengan mempertimbangkan kesuburan. Berikut adalah beberapa jenis pelumas yang sebaiknya dihindari jika Moms sedang berusaha untuk hamil:
- Pelumas berbasis air yang mengandung gliserin, Dapat menghambat pergerakan sperma.
- Pelumas berbasis silikon yang terlalu kental, Menyulitkan sperma untuk bergerak menuju sel telur.
- Pelumas berbahan kimia keras atau dengan parfum tambahan, Berisiko mengganggu keseimbangan pH vagina dan membahayakan sperma.
- Minyak alami seperti minyak kelapa atau minyak zaitun, Meskipun terlihat lebih alami, minyak ini tetap dapat mengubah pH vagina dan merusak kualitas sperma.
Pelumas yang Aman untuk Program Hamil
Tidak semua pelumas aman untuk sperma, karena beberapa produk dapat mengganggu pergerakan sperma atau bahkan merusak sel sperma sebelum mencapai sel telur. Oleh karena itu, penting untuk memilih pelumas yang ramah sperma dan tidak menghambat kesuburan.
1. Bebas dari Gliserin dan Paraben
Pelumas yang aman untuk program hamil sebaiknya tidak mengandung gliserin dan paraben. Gliserin dapat meningkatkan risiko infeksi jamur, sedangkan paraben merupakan bahan pengawet yang dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan bahan kimia seperti paraben dalam jumlah tinggi dapat memengaruhi kualitas sperma dan bahkan mengganggu siklus ovulasi pada wanita. Oleh karena itu, memilih pelumas yang bebas dari kedua bahan ini dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi sperma untuk mencapai sel telur.
2. Memiliki pH Netral yang Sesuai dengan Lingkungan Vagina
Keseimbangan pH dalam vagina memainkan peran penting dalam kelangsungan hidup sperma. Pelumas yang memiliki pH sekitar 7,0 hingga 8,5 lebih sesuai dengan lingkungan alami vagina selama masa subur. Jika pH pelumas terlalu asam, sperma akan kesulitan bertahan dan berenang menuju sel telur. Oleh sebab itu, saat memilih pelumas, pastikan produk tersebut memiliki tingkat keasaman yang netral agar tidak menghambat pergerakan sperma dan meningkatkan peluang kehamilan.
Baca juga: Perlukah Membersihkan Vagina Setelah Berhubungan?
3. Konsistensi Mirip dengan Lendir Serviks Subur
Lendir serviks yang subur memiliki tekstur yang licin dan elastis, membantu sperma bergerak dengan lebih mudah menuju saluran tuba falopi. Beberapa pelumas yang diformulasikan khusus untuk pasangan yang sedang menjalani program kehamilan memiliki konsistensi yang menyerupai lendir serviks alami. Dengan menggunakan pelumas semacam ini, sperma dapat lebih mudah bergerak dan bertahan lebih lama dalam lingkungan vagina, sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya pembuahan.
4. Mengandung Ion Kalsium dan Magnesium
Selain memiliki pH yang sesuai dan konsistensi yang mendukung pergerakan sperma, pelumas yang ideal juga sebaiknya mengandung ion kalsium dan magnesium. Mineral ini ditemukan secara alami dalam lendir serviks dan cairan tubuh yang mendukung proses fertilisasi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ion kalsium dan magnesium berperan dalam menjaga kualitas sperma serta membantu proses kapasitasi, yaitu tahap penting sebelum sperma dapat membuahi sel telur. Oleh karena itu, pelumas yang mengandung mineral ini lebih ramah terhadap sperma dan meningkatkan peluang kehamilan secara alami.
Alternatif Alami Sebagai Pengganti Pelumas
Jika Moms ingin menghindari penggunaan pelumas komersial, ada beberapa alternatif alami yang bisa digunakan:
- Lendir serviks alami, Lendir serviks yang subur (seperti putih telur) merupakan pelumas terbaik yang secara alami membantu sperma bergerak menuju sel telur.
- Air hangat, Meskipun tidak memberikan efek pelumas yang bertahan lama, air hangat bisa digunakan untuk mengurangi gesekan tanpa membahayakan sperma.
- Minyak kanola, Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minyak kanola memiliki efek minimal terhadap pergerakan sperma dibandingkan dengan minyak alami lainnya.
Pelumas seks dapat memengaruhi peluang kehamilan jika tidak dipilih dengan tepat. Beberapa pelumas dapat menghambat pergerakan sperma, mengubah pH vagina, atau bahkan merusak struktur sperma, sehingga menyulitkan proses pembuahan. Jika Moms sedang menjalani program hamil, pilihlah pelumas yang diformulasikan khusus untuk kesuburan atau gunakan alternatif alami yang lebih aman.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi
- Mayo Clinic Health System. “Trying to Get Pregnant? Select a Lubricant That is Most Helpful for Sperm”. Diakses pada 15 Februari 2025.
- Healthline. “Using the Right Lube”. Diakses pada 15 Februari 2025.
- WebMD. “What to Know About Fertility and Lubricants”. Diakses pada 15 Februari 20255.
- BabyCenter. “Does Using a Lubricant Inhibit Conception?”. Diakses pada 15 Februari 2025.