Penurunan libido adalah kondisi yang umum namun sering kali tak dibicarakan secara terbuka. Padahal, hasrat seksual yang menurun bisa berdampak pada hubungan emosional, kualitas hidup, bahkan kesehatan mental. Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja, baik Moms maupun Dads, dan sering kali dipengaruhi oleh berbagai faktor fisik, emosional, hingga hormonal. Mengetahui penyebab, gejala, dan cara […]
Penurunan libido adalah kondisi yang umum namun sering kali tak dibicarakan secara terbuka. Padahal, hasrat seksual yang menurun bisa berdampak pada hubungan emosional, kualitas hidup, bahkan kesehatan mental. Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja, baik Moms maupun Dads, dan sering kali dipengaruhi oleh berbagai faktor fisik, emosional, hingga hormonal. Mengetahui penyebab, gejala, dan cara menanganinya adalah langkah pertama menuju pemulihan.
Apa Itu Libido dan Mengapa Bisa Menurun?
Libido adalah istilah yang merujuk pada dorongan atau hasrat seksual seseorang. Tingkat libido bisa bervariasi antar individu dan dapat berubah seiring waktu. Penurunan libido berarti berkurangnya minat atau keinginan untuk melakukan aktivitas seksual, baik secara sementara maupun dalam jangka panjang.
Sebenarnya, fluktuasi libido adalah hal yang wajar, namun bila terjadi secara terus-menerus dan mengganggu kehidupan pribadi maupun hubungan pasangan, maka kondisi ini perlu dicermati lebih dalam.
Penyebab Penurunan Libido

Sumber gambar: Freepik
Penurunan libido bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa penyebab umum meliputi:
1. Faktor Fisik dan Medis
Penurunan hormon menjadi salah satu penyebab utama berkurangnya gairah seksual. Pada Moms, rendahnya kadar estrogen setelah melahirkan atau saat menyusui dapat menyebabkan vagina kering dan rasa tidak nyaman saat berhubungan. Sedangkan pada Dads, kadar testosteron yang rendah kerap kali menyebabkan berkurangnya dorongan seksual serta menurunnya performa.
Selain itu, penyakit kronis seperti diabetes, tekanan darah tinggi, obesitas, dan penyakit jantung bisa memengaruhi energi dan sirkulasi darah yang dibutuhkan untuk fungsi seksual yang sehat. Beberapa obat-obatan juga bisa memberikan efek samping berupa penurunan libido, terutama antidepresan, obat antihipertensi, dan pil kontrasepsi. Bahkan gangguan tidur seperti insomnia atau sleep apnea bisa mengganggu produksi hormon seks dan mengurangi energi harian.
2. Faktor Psikologis dan Emosional
Kondisi mental juga memegang peranan besar dalam menentukan tingkat gairah seksual seseorang. Stres berkepanjangan akibat tekanan pekerjaan, masalah rumah tangga, atau beban finansial sering kali membuat Moms dan Dads merasa lelah secara emosional, sehingga kehilangan minat terhadap aktivitas seksual. Rasa cemas yang berlebihan pun dapat mengganggu fokus dan kenyamanan dalam hubungan intim.
Depresi juga sering dikaitkan dengan penurunan libido karena mengganggu kestabilan mood dan mengurangi sensitivitas terhadap rangsangan seksual. Selain itu, masalah dalam hubungan seperti konflik berkepanjangan, komunikasi yang buruk, atau hilangnya keintiman emosional bisa menyebabkan jarak antara pasangan. Jika tidak ditangani dengan baik, hal ini dapat memperparah kondisi penurunan gairah seksual.
Baca juga: Stress dan Gangguan Kesuburan: Apa yang Perlu Moms dan Dads Ketahui?
3. Gaya Hidup
Gaya hidup yang tidak sehat turut menjadi penyebab utama penurunan libido. Konsumsi alkohol berlebihan dan penggunaan narkoba dapat menghambat fungsi saraf dan hormon yang berperan dalam gairah seksual. Keduanya juga bisa menurunkan kepekaan dan kepuasan saat berhubungan intim, baik pada Moms maupun Dads.
Merokok dalam jangka panjang juga memiliki dampak negatif terhadap performa seksual karena mengganggu aliran darah, terutama ke area genital. Ketika sirkulasi darah terganggu, respons seksual pun ikut menurun. Oleh karena itu, perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat sangat dianjurkan untuk membantu mengembalikan gairah seksual secara alami.
Gejala Penurunan Libido
Gejala utama tentu saja adalah berkurangnya keinginan untuk berhubungan seksual. Namun ada juga tanda-tanda lain yang sering menyertainya, seperti:
-
Tidak merasa tertarik terhadap aktivitas seksual meskipun sedang dalam hubungan yang sehat
-
Merasa frustrasi atau tertekan karena hasrat seksual yang rendah
-
Kehilangan fantasi atau pikiran seksual
-
Menghindari kontak fisik atau momen intim dengan pasangan
-
Mengalami gangguan kepercayaan diri atau perasaan tidak menarik
Pada perempuan, gejala ini bisa disertai dengan rasa tidak nyaman saat berhubungan akibat kekeringan vagina. Sementara pada laki-laki, penurunan libido bisa disertai dengan masalah ereksi atau ejakulasi.
Baca juga: Mengenal PMO dan Dampaknya Terhadap Kesehatan Mental
Cara Mengatasi Penurunan Libido

Sumber gambar: Freepik
Untungnya, penurunan libido bisa diatasi, baik secara medis maupun dengan perubahan gaya hidup. Berikut beberapa pendekatan yang bisa dipertimbangkan:
1. Evaluasi Medis
Langkah pertama adalah konsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebab yang mendasari. Pemeriksaan hormon, kondisi kesehatan umum, dan obat-obatan yang sedang dikonsumsi akan membantu menentukan langkah selanjutnya.
2. Terapi Hormonal
Jika penyebabnya adalah ketidakseimbangan hormon, seperti rendahnya testosteron pada Dads atau estrogen pada Moms, dokter mungkin merekomendasikan terapi pengganti hormon. Namun, terapi ini harus diawasi ketat karena memiliki risiko efek samping.
Baca juga: 4 Olahraga Meningkatkan Hormon Testosteron
3. Konseling atau Terapi Seksual
Konsultasi dengan terapis seks atau psikolog bisa membantu mengatasi faktor emosional, konflik hubungan, atau trauma masa lalu yang berdampak pada libido. Terapi pasangan juga dapat memperbaiki komunikasi dan keintiman emosional.
4. Perubahan Gaya Hidup
-
Mengelola stres dengan teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, atau olahraga ringan
-
Mengurangi konsumsi alkohol dan berhenti merokok
-
Tidur yang cukup dan berkualitas
-
Meningkatkan keintiman secara non-seksual, seperti berpelukan atau berbincang santai dengan pasangan
5. Meningkatkan Komunikasi Pasangan
Dalam banyak kasus, libido yang menurun bisa ditangani lebih baik jika ada keterbukaan dengan pasangan. Diskusi yang jujur, tanpa menyalahkan, dapat memperkuat hubungan dan menciptakan ruang aman untuk memahami satu sama lain.
Baca juga: Peran Ayah Setelah Ibu Melahirkan, Lebih dari Sekadar Pendamping
Perlukah Mengkhawatirkan Penurunan Libido?
Tidak semua penurunan libido merupakan tanda dari masalah serius. Bila hanya terjadi sesekali atau disebabkan oleh kelelahan, hal itu masih tergolong wajar. Namun, jika berlangsung dalam waktu lama dan mengganggu hubungan atau kualitas hidup, maka sebaiknya segera mencari bantuan profesional.
Dads dan Moms tidak perlu merasa malu untuk membicarakan kondisi ini. Seksualitas adalah bagian alami dari kehidupan manusia, dan menjaga kesehatan seksual sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik dan mental.
Penurunan libido bisa disebabkan oleh berbagai faktor baik fisik, emosional, maupun gaya hidup. Gejala yang muncul tidak hanya memengaruhi kehidupan seksual, tapi juga berdampak pada hubungan dan kepercayaan diri. Untungnya, dengan pendekatan medis dan psikologis yang tepat, penurunan libido bisa diatasi. Kuncinya adalah memahami penyebabnya, terbuka dengan pasangan, dan tidak ragu untuk mencari bantuan ahli.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi:
- Cleveland Clinic. “Low Libido (Low Sex Drive)”. Tanggal Akses 8 Mei 2025.
- NHS UK. “Loss of Libido”. Tanggal Akses 8 Mei 2025.
- Mayo Clinic. “Low Sex Drive in Women: Symptoms and Causes”. Tanggal Akses 8 Mei 2025.
- Healthline. “Conditions That Cause Low Libido”. Tanggal Akses 8 Mei 2025.