Beberapa pria mungkin memiliki penis yang sedikit melengkung pada saat mengalami ereksi. Namun, itu merupakan hal yang normal. Pada penyakit peyronie, bengkok yang terjadi pada penis pria cukup signifikan dan tidak normal. Peyronie sendiri merupakan penyakit yang dapat dialami oleh semua pria dari berbagai kalangan usia. Meski begitu, penderita peyronie yang paling banyak adalah berasal […]
Beberapa pria mungkin memiliki penis yang sedikit melengkung pada saat mengalami ereksi. Namun, itu merupakan hal yang normal. Pada penyakit peyronie, bengkok yang terjadi pada penis pria cukup signifikan dan tidak normal. Peyronie sendiri merupakan penyakit yang dapat dialami oleh semua pria dari berbagai kalangan usia. Meski begitu, penderita peyronie yang paling banyak adalah berasal dari usia paruh baya. Lalu, apa penyebab dan gejala peyronie?
Apa Itu Penyakit Peyronie?

Peyronie’s disease atau Peyronie merupakan kondisi dimana terjadi pembentukan jaringan parut pada batang penis. Jaringan tersebut menumpuk dalam membran putih yang ada di dasar atau bagian atas penis. Hal ini menyebabkan penis mengurus atau membengkok karena terbentuknya jaringan parut yang kian lama semakin menebal.
Salah satu kelainan dari bentuk penis ini akan menyebabkan penderita mengalami sakit atau bahkan ketidakmampuan untuk berhubungan seksual. Pembengkakan serta peradangan pada penis pria yang terjadi akibat peyronie dapat meningkatkan risiko terbentuknya bekas luka parah dan permanen pada penis. Peyronie tidak menular serta tidak dapat menyebar melalui hubungan intim.
Penyebab Peyronie

Penyebab peyronie sebenarnya belum dapat diketahui secara pasti. Sejumlah peneliti meyakini bahwa penyakit tersebut dapat terjadi akibat benturan berkali-kali. Misalnya adalah terjadinya cedera penis pada saat melakukan olahraga, hubungan seksual, atau cedera akibat benturan yang tidak disengaja.
Pada masa penyembuhan dari cedera tersebut, jaringan parut dapat terbentuk. Akibatnya, hal ini lambat laun akan menyebabkan penis menjadi bengkok. Selain itu, beberapa peneliti juga percaya bahwa peyronie dapat disebabkan oleh penyakit autoimun. Perlu diketahui bahwa sistem kekebalan tubuh dapat melindungi tubuh dari infeksi dengan cara mengidentifikasi serta membunuh virus, bakteri, maupun zat asing yang menyerang tubuh.
Saat seorang pria mengalami penyakit autoimun, maka sistem kekebalan tubuh dapat menyerang sel-sel tubuh yang sehat. Dalam hal ini termasuk sel-sel pada penis. Pada kondisi tersebut, peyronie bisa terjadi karena terbentuknya luka atau radang, sehingga jaringan parut bisa terbentuk di sekitar penis.
Gejala Peyronie

Para sebagian pria, peyronie bisa muncul dalam waktu singkat, bahkan ada yang muncul hanya dalam semalam saja. Namun, banyak pula pria yang mengalami penyakit ini secara bertahap. Oleh sebab itu, mengenali gejala peyronie sangat penting sebagai langkah antisipasi untuk segera mendapatkan penanganan yang tepat jika mengalaminya. Berikut beberapa gejala peyronie.
1. Kemunculan Nodul atau Plak
Peyronie dapat dikenali dari munculnya plak atau nodul di sekitar penis. Plak tersebut berbentuk benjolan yang dapat berkembang serta menebal di kulit bagian bawah batang penis. Benjolan tersebut dapat terbentuk karena ada penumpukan jaringan parut dan kolagen yang berlebih di dalam penis.
2. Bentuk Penis Berubah Saat Ereksi
Pada pria yang menderita peyronie, umumnya akan mengalami perubahan bentuk penis saat sedang ereksi. Penyakit ini menyebabkan penis menjadi bengkok, memendek, menyempit atau menekuk. Penderita peyronie sangat umum mengalami kecacatan bentuk penis dan penis bengkok adalah yang paling banyak terjadi.
3. Penis Terasa Nyeri
Gejala lain yang dialami oleh penderita peyronie adalah penis yang terasa nyeri pada saat ereksi. Namun, rasa nyeri juga bisa timbul saat penis sedang lemas. Rasa nyeri tersebut timbul karena terjadinya ketegangan pada plak. Namun, rasa sakit pada penis bisa mereda dalam 12 – 18 bulan setelah gejala nyeri tersebut muncul untuk pertama kalinya.
4. Disfungsi Ereksi
Peyronie juga bisa menyebabkan penderita mengalami gangguan ereksi. Baik kesulitan untuk mengalami ereksi maupun sulit untuk mempertahankan ereksi tersebut. Adanya plak pada penis menyebabkan penis tidak bisa berereksi atau tidak mampu mengeras dengan baik.
Itulah penjelasan lengkap terkait penyakit peyronie. Tentunya, penyakit ini tidak boleh diabaikan karena bisa mengganggu kesuburan pria. Oleh karena itu, segera konsultasi dengan dokter jika mengalami beberapa gejala yang menunjukkan tanda peyronie. Anda juga bisa mencari informasi lebih banyak terkait masalah kesehatan organ reproduksi lainnya dengan mengunjungi http://morulaivf.co.id/