Banyak Moms dan Dads mungkin pernah mendengar tentang tes kehamilan dengan pemutih sebagai cara sederhana untuk mengetahui tanda awal kehamilan. Katanya, cukup mencampurkan urin dengan cairan pemutih, lalu melihat apakah terjadi reaksi berbusa atau perubahan warna. Kedengarannya mudah, murah, dan praktis. Namun, seberapa akurat sebenarnya metode ini? Apakah bisa diandalkan seperti test pack medis? Jawabannya […]
Banyak Moms dan Dads mungkin pernah mendengar tentang tes kehamilan dengan pemutih sebagai cara sederhana untuk mengetahui tanda awal kehamilan. Katanya, cukup mencampurkan urin dengan cairan pemutih, lalu melihat apakah terjadi reaksi berbusa atau perubahan warna. Kedengarannya mudah, murah, dan praktis. Namun, seberapa akurat sebenarnya metode ini? Apakah bisa diandalkan seperti test pack medis? Jawabannya bisa jadi membuat penasaran.
Apa Itu Tes Kehamilan dengan Pemutih?
Tes kehamilan dengan pemutih adalah metode rumahan yang dilakukan dengan cara mencampurkan urin ke dalam wadah yang sudah berisi cairan pemutih. Teorinya, bila seorang wanita hamil, urin akan mengandung hormon hCG (human chorionic gonadotropin). Hormon inilah yang diduga bisa bereaksi dengan pemutih sehingga menghasilkan busa atau perubahan warna.
Sayangnya, hingga kini belum ada bukti ilmiah yang mendukung klaim tersebut. Reaksi berbusa yang muncul lebih disebabkan oleh interaksi kimia antara pemutih dengan komponen dalam urin, bukan karena adanya hormon hCG.
Apakah Tes Kehamilan dengan Pemutih Akurat?

Sumber gambar: iStock
Bila dibandingkan dengan alat tes kehamilan yang tersedia di apotek, metode ini jelas tidak akurat. Tes berbasis pemutih tidak memiliki validitas medis dan hasilnya sangat tidak dapat diandalkan. Beberapa alasan utamanya:
-
Reaksi kimia tidak spesifik
Pemutih bisa bereaksi dengan berbagai zat dalam urin, bukan hanya hormon hCG. Bahkan kondisi hidrasi, pola makan, atau kandungan lain dalam urin bisa memicu reaksi berbusa. -
Tidak ada standar hasil
Tidak ada panduan jelas tentang seberapa banyak busa yang menandakan hamil atau tidak. Interpretasi hasil sangat subjektif. -
Risiko hasil salah (false positive/false negative)
Bisa saja tes menunjukkan hasil “positif” padahal tidak hamil, atau sebaliknya, “negatif” padahal sebenarnya hamil. -
Berbahaya untuk kesehatan
Mencampurkan urin dengan pemutih dapat menghasilkan gas klorin yang berbahaya bila terhirup. Ini bisa menimbulkan iritasi pernapasan dan berisiko untuk ibu hamil.
Baca juga: Tes Kehamilan dengan Sabun, Benarkah Akurat?
Bagaimana Cara Tes Kehamilan yang Tepat?
Jika Moms ingin mengetahui tanda awal kehamilan, cara paling akurat tetap menggunakan alat tes medis yang telah teruji.
-
Test pack urine (home pregnancy test)
Tersedia di apotek dengan harga terjangkau dan bisa digunakan di rumah. Alat ini mendeteksi hormon hCG dalam urin dengan tingkat akurasi tinggi, sekitar 99% bila digunakan sesuai petunjuk. -
Tes darah di laboratorium
Tes ini lebih sensitif dibanding test pack. Kadar hCG dalam darah bisa terdeteksi lebih awal bahkan sebelum telat haid. -
Konsultasi ke dokter kandungan
Pemeriksaan lanjutan dengan USG bisa memastikan kehamilan sekaligus memantau kondisi janin.
Baca juga: 5 Alat Tes Kehamilan yang Akurat, Cek Rekomendasinya!
Mengapa Banyak yang Masih Mencoba Tes Pemutih?
Ada beberapa alasan mengapa tes ini masih populer di kalangan Moms dan Dads:
-
Rasa penasaran dan ingin tahu lebih cepat sebelum sempat membeli test pack.
-
Anggapan bahwa cara alami atau rumahan bisa lebih praktis.
-
Informasi yang beredar luas di media sosial atau cerita dari mulut ke mulut.
Namun, perlu diingat bahwa kenyamanan psikologis tidak sebanding dengan risiko kesehatan dan potensi hasil yang menyesatkan.
Baca juga: Tes Kehamilan dengan Pasta Gigi, Apakah Akurat?
Risiko Menggunakan Pemutih untuk Tes Kehamilan
Selain akurasinya yang rendah, mencampurkan urin dengan pemutih justru berisiko:
-
Menghasilkan gas berbahaya yang bisa mengiritasi saluran pernapasan.
-
Berpotensi menyebabkan reaksi kulit jika terkena cairan secara langsung.
-
Tidak higienis, karena urin adalah limbah tubuh yang sebaiknya tidak diperlakukan sembarangan.
Dengan risiko tersebut, tes ini tidak hanya tidak akurat, tetapi juga tidak aman dilakukan.
Tes kehamilan dengan pemutih memang terdengar menarik karena murah dan mudah, tetapi metode ini tidak akurat dan berpotensi membahayakan kesehatan. Bila Moms atau Dads ingin memastikan kehamilan, pilihan terbaik tetap menggunakan test pack medis, melakukan tes darah, atau berkonsultasi langsung dengan tenaga kesehatan. Mengandalkan metode rumahan seperti pemutih justru bisa membuat bingung karena hasilnya tidak dapat dipercaya.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi:
- Healthline. “Bleach Pregnancy Test”. Tanggal Akses 22 Agustus 2025.
- Medical News Today. “Bleach Pregnancy Test”. Tanggal Akses 22 Agustus 2025.
- Healthline. “Homemade Pregnancy Test”. Tanggal Akses 22 Agustus 2025.