Semua Artikel

Vasospasme: Gejala, Penyebab, dan Pencegahan

Hamzah
03 Jun 2025
Share Facebook Twitter WhatsApp
Vasospasme: Gejala, Penyebab, dan Pencegahan

Vasospasme seringkali tidak disadari sejak awal, padahal dampaknya bisa sangat mengganggu, terutama jika terjadi pada otak atau saat Moms sedang menyusui. Gangguan ini terjadi ketika pembuluh darah menyempit secara tiba-tiba, menyebabkan aliran darah terhambat dan jaringan di sekitarnya kekurangan oksigen. Baik Moms maupun Dads, memahami gejala dan cara mencegah vasospasme bisa membantu mencegah kondisi medis […]

Vasospasme seringkali tidak disadari sejak awal, padahal dampaknya bisa sangat mengganggu, terutama jika terjadi pada otak atau saat Moms sedang menyusui. Gangguan ini terjadi ketika pembuluh darah menyempit secara tiba-tiba, menyebabkan aliran darah terhambat dan jaringan di sekitarnya kekurangan oksigen. Baik Moms maupun Dads, memahami gejala dan cara mencegah vasospasme bisa membantu mencegah kondisi medis yang lebih serius. Yuk, pelajari lebih dalam bagaimana cara mengenali vasospasme dan mengatasinya sebelum menimbulkan komplikasi.

Apa Itu Vasospasme?

Vasospasme adalah kondisi ketika otot di dinding pembuluh darah menyempit secara tiba-tiba dan intens, mengurangi aliran darah ke organ atau jaringan tertentu. Kejadian ini bisa berlangsung selama beberapa menit hingga jam, dan biasanya terjadi di arteri otak, jantung, atau payudara (khususnya saat menyusui). Vasospasme bisa menjadi kondisi yang ringan atau berat tergantung di mana lokasi penyempitan terjadi. Jika terjadi di otak, bisa berpotensi menyebabkan stroke atau kerusakan jaringan otak. Jika terjadi di payudara saat menyusui, bisa menyebabkan nyeri tajam yang cukup menyiksa.

Baca juga: Payudara Nyeri, Apakah Tanda Kehamilan?

Gejala Vasospasme

Vasospasme

Sumber gambar: iStock

Gejala vasospasme berbeda-beda tergantung pada bagian tubuh yang terdampak. Berikut penjelasan berdasarkan lokasi kejadian:

1. Vasospasme Otak (Cerebral Vasospasm)

Biasanya terjadi setelah pendarahan otak, misalnya karena pecahnya aneurisma. Gejalanya bisa muncul beberapa hari setelah kejadian pendarahan.

Gejala yang harus Moms waspadai:

  • Sakit kepala hebat

  • Mual atau muntah

  • Penglihatan kabur atau ganda

  • Lemah pada satu sisi tubuh

  • Kesulitan berbicara

  • Penurunan kesadaran

2. Vasospasme Payudara

Biasanya dialami oleh Moms yang sedang menyusui, terutama saat bayi tidak menempel dengan benar saat menyusu. Vasospasme ini menyerang pembuluh darah di puting dan menyebabkan rasa nyeri tajam yang datang dan pergi.

Tanda-tandanya meliputi:

  • Nyeri menusuk seperti ditusuk jarum saat atau setelah menyusui

  • Perubahan warna puting (putih → biru → merah muda)

  • Sensasi terbakar atau berdenyut di antara sesi menyusui

  • Kulit puting terasa sangat sensitif terhadap udara dingin

Baca juga: Payudara Sakit Saat Menyusui? Yuk, Ketahui Apa Penyebabnya!

3. Vasospasme Koroner

Terjadi pada pembuluh darah jantung dan dapat memicu angina (nyeri dada). Berbeda dari angina biasa, vasospasme ini tidak selalu dipicu aktivitas fisik.

Gejala utama:

  • Nyeri dada mendadak saat istirahat, terutama dini hari

  • Rasa sesak di dada seperti ditekan

  • Nyeri bisa menjalar ke lengan atau rahang

Penyebab Vasospasme

Vasospasme

Sumber gambar: iStock

Penyebab vasospasme cukup kompleks dan bisa berbeda tergantung organ yang terpengaruh. Namun secara umum, beberapa faktor pemicu meliputi:

1. Kerusakan Pembuluh Darah

Cedera atau peradangan di dinding pembuluh darah bisa memicu kontraksi otot pembuluh darah yang tidak normal.

2. Ketidakseimbangan Hormon dan Suhu

Paparan udara dingin atau stres emosional bisa memicu vasospasme, terutama di payudara. Hormon estrogen dan prolaktin yang berubah-ubah pasca melahirkan juga bisa jadi pemicu.

Baca juga: Ini 6 Jenis Hormon Kehamilan yang Wajib Diketahui

3. Obat-obatan dan Zat Tertentu

Beberapa obat, seperti dekongestan atau stimulan, dapat memicu penyempitan pembuluh darah. Merokok dan konsumsi alkohol juga meningkatkan risiko.

4. Kondisi Medis Tertentu

  • Pendarahan subarachnoid (otak)

  • Penyakit jantung koroner

  • Sindrom Raynaud (terutama di payudara atau tangan)

  • Hipertensi

Pencegahan Vasospasme

Vasospasme

Sumber gambar: iStock

Meskipun tidak semua kasus vasospasme bisa dicegah, ada beberapa langkah yang dapat Moms dan Dads lakukan untuk meminimalkan risiko:

1. Perhatikan Posisi Menyusui

Untuk Moms, pastikan posisi menyusui benar agar bayi bisa menghisap dengan efektif. Jika perlu, konsultasikan dengan konselor laktasi.

2. Lindungi Tubuh dari Suhu Ekstrem

Pakai pakaian hangat dan hindari paparan langsung udara dingin, terutama pada area payudara atau tangan yang sensitif.

3. Kelola Stres

Stres bisa memperburuk vasospasme. Lakukan relaksasi seperti meditasi, latihan napas, atau olahraga ringan.

Baca juga: Stress dan Gangguan Kesuburan: Apa yang Perlu Moms dan Dads Ketahui?

4. Berhenti Merokok dan Batasi Kafein

Nikotin dan kafein dapat memicu penyempitan pembuluh darah. Mengurangi konsumsi dua hal ini dapat menurunkan risiko vasospasme.

5. Pemantauan Setelah Pendarahan Otak

Bagi pasien pasca aneurisma, pemantauan intensif sangat penting untuk mendeteksi vasospasme sejak dini.

6. Konsumsi Suplemen Sesuai Saran Medis

Pada Moms yang menyusui, dokter bisa menyarankan suplemen seperti vitamin B6 atau kalsium-magnesium untuk membantu relaksasi pembuluh darah.

Baca juga: Obat-Obatan yang Dapat Ganggu Kesuburan Pria dan Wanita

Pengobatan Jika Terjadi Vasospasme

Jika sudah terdiagnosis, pengobatan akan disesuaikan dengan lokasi dan tingkat keparahan vasospasme. Pilihannya bisa meliputi:

  • Obat vasodilator untuk melebarkan pembuluh darah

  • Terapi panas untuk membantu aliran darah di area yang terkena

  • Konseling laktasi untuk mengatasi nyeri saat menyusui

  • Pemantauan intensif di rumah sakit untuk vasospasme otak

  • Operasi atau prosedur endovaskular jika terjadi komplikasi berat

Kunci utama adalah deteksi dini. Semakin cepat vasospasme dikenali, semakin besar peluang pemulihan tanpa komplikasi.

Vasospasme adalah kondisi serius yang bisa terjadi pada berbagai bagian tubuh, mulai dari otak, jantung, hingga payudara saat menyusui. Meski bisa terasa ringan seperti nyeri saat menyusui, atau berat seperti nyeri dada dan sakit kepala parah, semua bentuk vasospasme membutuhkan perhatian medis. Untuk Moms dan Dads, memahami tanda-tanda awal serta menerapkan pencegahan sederhana bisa membantu mencegah dampak yang lebih besar. Jangan ragu berkonsultasi dengan dokter saat merasakan gejala yang tidak biasa.

Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi. 

Referensi:

Share Facebook Twitter WhatsApp

Artikel Terkait

Masa Menyusui Penyebab Bayi Gumoh Setelah Minum ASI Serta Cara Mengatasinya

Penyebab Bayi Gumoh Setelah Minum ASI Serta Cara Mengatasinya

Admin
05 Nov 2025

Ibu menyusui pasti sering mendapati bayi yang muntah setelah minum ASI atau sering disebut dengan gumoh. Namun, sudah tahukah Anda, apa sebenarnya penyebab bayi gumoh setelah minum ASI itu?  Bayi…

Selengkapnya
Masa Menyusui Amankah Menggunakan KB Saat Menyusui?

Amankah Menggunakan KB Saat Menyusui?

Hamzah
22 Jul 2025

Bagi Moms yang sedang menyusui dan belum siap menambah momongan, pertanyaan tentang keamanan alat kontrasepsi pasti muncul. Kabar baiknya, banyak metode KB yang aman digunakan selama masa menyusui dengan catatan…

Selengkapnya
Masa Menyusui Hipotonia pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Hipotonia pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Hamzah
09 Jul 2025

Hipotonia atau kondisi otot lemah pada bayi bisa membuat Moms dan Dads khawatir, apalagi jika si kecil tampak lemas saat digendong atau mengalami keterlambatan dalam perkembangan motorik. Meski tidak selalu…

Selengkapnya