Vasospasme seringkali tidak disadari sejak awal, padahal dampaknya bisa sangat mengganggu, terutama jika terjadi pada otak atau saat Moms sedang menyusui. Gangguan ini terjadi ketika pembuluh darah menyempit secara tiba-tiba, menyebabkan aliran darah terhambat dan jaringan di sekitarnya kekurangan oksigen. Baik Moms maupun Dads, memahami gejala dan cara mencegah vasospasme bisa membantu mencegah kondisi medis […]
Vasospasme seringkali tidak disadari sejak awal, padahal dampaknya bisa sangat mengganggu, terutama jika terjadi pada otak atau saat Moms sedang menyusui. Gangguan ini terjadi ketika pembuluh darah menyempit secara tiba-tiba, menyebabkan aliran darah terhambat dan jaringan di sekitarnya kekurangan oksigen. Baik Moms maupun Dads, memahami gejala dan cara mencegah vasospasme bisa membantu mencegah kondisi medis yang lebih serius. Yuk, pelajari lebih dalam bagaimana cara mengenali vasospasme dan mengatasinya sebelum menimbulkan komplikasi.
Apa Itu Vasospasme?
Vasospasme adalah kondisi ketika otot di dinding pembuluh darah menyempit secara tiba-tiba dan intens, mengurangi aliran darah ke organ atau jaringan tertentu. Kejadian ini bisa berlangsung selama beberapa menit hingga jam, dan biasanya terjadi di arteri otak, jantung, atau payudara (khususnya saat menyusui). Vasospasme bisa menjadi kondisi yang ringan atau berat tergantung di mana lokasi penyempitan terjadi. Jika terjadi di otak, bisa berpotensi menyebabkan stroke atau kerusakan jaringan otak. Jika terjadi di payudara saat menyusui, bisa menyebabkan nyeri tajam yang cukup menyiksa.
Baca juga: Payudara Nyeri, Apakah Tanda Kehamilan?
Gejala Vasospasme

Sumber gambar: iStock
Gejala vasospasme berbeda-beda tergantung pada bagian tubuh yang terdampak. Berikut penjelasan berdasarkan lokasi kejadian:
1. Vasospasme Otak (Cerebral Vasospasm)
Biasanya terjadi setelah pendarahan otak, misalnya karena pecahnya aneurisma. Gejalanya bisa muncul beberapa hari setelah kejadian pendarahan.
Gejala yang harus Moms waspadai:
-
Sakit kepala hebat
-
Mual atau muntah
-
Penglihatan kabur atau ganda
-
Lemah pada satu sisi tubuh
-
Kesulitan berbicara
-
Penurunan kesadaran
2. Vasospasme Payudara
Biasanya dialami oleh Moms yang sedang menyusui, terutama saat bayi tidak menempel dengan benar saat menyusu. Vasospasme ini menyerang pembuluh darah di puting dan menyebabkan rasa nyeri tajam yang datang dan pergi.
Tanda-tandanya meliputi:
-
Nyeri menusuk seperti ditusuk jarum saat atau setelah menyusui
-
Perubahan warna puting (putih → biru → merah muda)
-
Sensasi terbakar atau berdenyut di antara sesi menyusui
-
Kulit puting terasa sangat sensitif terhadap udara dingin
Baca juga: Payudara Sakit Saat Menyusui? Yuk, Ketahui Apa Penyebabnya!
3. Vasospasme Koroner
Terjadi pada pembuluh darah jantung dan dapat memicu angina (nyeri dada). Berbeda dari angina biasa, vasospasme ini tidak selalu dipicu aktivitas fisik.
Gejala utama:
-
Nyeri dada mendadak saat istirahat, terutama dini hari
-
Rasa sesak di dada seperti ditekan
-
Nyeri bisa menjalar ke lengan atau rahang
Penyebab Vasospasme

Sumber gambar: iStock
Penyebab vasospasme cukup kompleks dan bisa berbeda tergantung organ yang terpengaruh. Namun secara umum, beberapa faktor pemicu meliputi:
1. Kerusakan Pembuluh Darah
Cedera atau peradangan di dinding pembuluh darah bisa memicu kontraksi otot pembuluh darah yang tidak normal.
2. Ketidakseimbangan Hormon dan Suhu
Paparan udara dingin atau stres emosional bisa memicu vasospasme, terutama di payudara. Hormon estrogen dan prolaktin yang berubah-ubah pasca melahirkan juga bisa jadi pemicu.
Baca juga: Ini 6 Jenis Hormon Kehamilan yang Wajib Diketahui
3. Obat-obatan dan Zat Tertentu
Beberapa obat, seperti dekongestan atau stimulan, dapat memicu penyempitan pembuluh darah. Merokok dan konsumsi alkohol juga meningkatkan risiko.
4. Kondisi Medis Tertentu
-
Pendarahan subarachnoid (otak)
-
Penyakit jantung koroner
-
Sindrom Raynaud (terutama di payudara atau tangan)
-
Hipertensi
Pencegahan Vasospasme

Sumber gambar: iStock
Meskipun tidak semua kasus vasospasme bisa dicegah, ada beberapa langkah yang dapat Moms dan Dads lakukan untuk meminimalkan risiko:
1. Perhatikan Posisi Menyusui
Untuk Moms, pastikan posisi menyusui benar agar bayi bisa menghisap dengan efektif. Jika perlu, konsultasikan dengan konselor laktasi.
2. Lindungi Tubuh dari Suhu Ekstrem
Pakai pakaian hangat dan hindari paparan langsung udara dingin, terutama pada area payudara atau tangan yang sensitif.
3. Kelola Stres
Stres bisa memperburuk vasospasme. Lakukan relaksasi seperti meditasi, latihan napas, atau olahraga ringan.
Baca juga: Stress dan Gangguan Kesuburan: Apa yang Perlu Moms dan Dads Ketahui?
4. Berhenti Merokok dan Batasi Kafein
Nikotin dan kafein dapat memicu penyempitan pembuluh darah. Mengurangi konsumsi dua hal ini dapat menurunkan risiko vasospasme.
5. Pemantauan Setelah Pendarahan Otak
Bagi pasien pasca aneurisma, pemantauan intensif sangat penting untuk mendeteksi vasospasme sejak dini.
6. Konsumsi Suplemen Sesuai Saran Medis
Pada Moms yang menyusui, dokter bisa menyarankan suplemen seperti vitamin B6 atau kalsium-magnesium untuk membantu relaksasi pembuluh darah.
Baca juga: Obat-Obatan yang Dapat Ganggu Kesuburan Pria dan Wanita
Pengobatan Jika Terjadi Vasospasme
Jika sudah terdiagnosis, pengobatan akan disesuaikan dengan lokasi dan tingkat keparahan vasospasme. Pilihannya bisa meliputi:
-
Obat vasodilator untuk melebarkan pembuluh darah
-
Terapi panas untuk membantu aliran darah di area yang terkena
-
Konseling laktasi untuk mengatasi nyeri saat menyusui
-
Pemantauan intensif di rumah sakit untuk vasospasme otak
-
Operasi atau prosedur endovaskular jika terjadi komplikasi berat
Kunci utama adalah deteksi dini. Semakin cepat vasospasme dikenali, semakin besar peluang pemulihan tanpa komplikasi.
Vasospasme adalah kondisi serius yang bisa terjadi pada berbagai bagian tubuh, mulai dari otak, jantung, hingga payudara saat menyusui. Meski bisa terasa ringan seperti nyeri saat menyusui, atau berat seperti nyeri dada dan sakit kepala parah, semua bentuk vasospasme membutuhkan perhatian medis. Untuk Moms dan Dads, memahami tanda-tanda awal serta menerapkan pencegahan sederhana bisa membantu mencegah dampak yang lebih besar. Jangan ragu berkonsultasi dengan dokter saat merasakan gejala yang tidak biasa.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi:
- Cleveland Clinic. “Vasospasm”. Tanggal Akses 30 Mei 2025.
- Healthline. “Vasospasm: Causes, Symptoms, Treatment”. Tanggal Akses 30 Mei 2025.
- Pregnancy, Birth & Baby. “Vasospasm and Breastfeeding”. Tanggal Akses 30 Mei 2025.