Semua Artikel

Waspadai Inkompetensi Serviks Selama Kehamilan

Hamzah
14 Apr 2025
Share Facebook Twitter WhatsApp
Waspadai Inkompetensi Serviks Selama Kehamilan

Inkompetensi serviks merupakan kondisi medis yang bisa meningkatkan risiko keguguran atau kelahiran prematur. Meskipun terdengar menakutkan, dengan deteksi dini dan penanganan medis yang tepat, banyak Moms yang tetap bisa menjalani kehamilan sehat hingga persalinan. Mari kita kenali lebih jauh tentang penyebab, gejala, hingga cara pencegahannya. Apa Itu Inkompetensi Serviks? Inkompetensi serviks, atau insufisiensi serviks, adalah […]

Inkompetensi serviks merupakan kondisi medis yang bisa meningkatkan risiko keguguran atau kelahiran prematur. Meskipun terdengar menakutkan, dengan deteksi dini dan penanganan medis yang tepat, banyak Moms yang tetap bisa menjalani kehamilan sehat hingga persalinan. Mari kita kenali lebih jauh tentang penyebab, gejala, hingga cara pencegahannya.

Apa Itu Inkompetensi Serviks?

Inkompetensi serviks, atau insufisiensi serviks, adalah kondisi di mana leher rahim (serviks) mulai membuka (melebar) terlalu dini selama kehamilan, biasanya tanpa rasa sakit atau kontraksi. Ini bisa menyebabkan risiko keguguran pada trimester kedua atau persalinan prematur.

Serviks berfungsi seperti “penjaga gerbang” yang menahan janin tetap dalam rahim. Namun, pada kasus inkompetensi, jaringan serviks tidak cukup kuat untuk bertahan hingga usia kehamilan cukup bulan.

Penyebab dan Faktor Risiko

Inkompetensi Serviks

Sumber gambar: Freepik

Meskipun penyebab pastinya belum selalu diketahui, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko inkompetensi serviks:

1. Riwayat Keguguran Berulang pada Trimester Kedua

Keguguran yang terjadi secara berulang di trimester kedua bisa menjadi indikator kuat adanya inkompetensi serviks. Kondisi ini ditandai dengan serviks yang melemah dan tidak mampu menahan tekanan kehamilan, sehingga terbuka sebelum waktunya dan menyebabkan keguguran tanpa tanda kontraksi atau nyeri.

Bagi Moms yang pernah mengalami keguguran dengan pola serupa, penting untuk segera berkonsultasi pada dokter kandungan sejak awal kehamilan. Pemeriksaan serviks secara rutin akan membantu mendeteksi risiko lebih dini dan memungkinkan penanganan seperti pemasangan cerclage jika diperlukan.

Baca juga: 6 Larangan Untuk Ibu Hamil Agar Tidak Keguguran

2. Prosedur Bedah pada Serviks seperti LEEP atau Biopsi Serviks

Prosedur medis seperti LEEP (Loop Electrosurgical Excision Procedure) dan biopsi serviks dilakukan untuk mengangkat jaringan abnormal dari leher rahim. Meski bermanfaat, tindakan ini dapat melemahkan jaringan serviks dan membuatnya lebih rentan terbuka di awal kehamilan.

Jika Moms memiliki riwayat tindakan medis pada serviks, diskusikan dengan dokter kandungan sejak awal perencanaan kehamilan. Pemantauan ketat terhadap panjang dan kekuatan serviks melalui USG transvaginal bisa menjadi langkah pencegahan penting untuk menghindari risiko kelahiran prematur.

3. Kelainan Bawaan pada Rahim atau Jaringan Ikat Serviks

Beberapa wanita terlahir dengan struktur rahim atau serviks yang tidak normal, termasuk kelainan bentuk rahim atau gangguan pada jaringan ikat seperti sindrom Ehlers-Danlos. Kondisi ini membuat serviks tidak mampu menahan beban janin, terutama saat usia kehamilan bertambah.

Deteksi dini terhadap kelainan bawaan dapat dilakukan melalui pemeriksaan imaging seperti MRI atau histerosalpingografi. Bila ditemukan abnormalitas, maka strategi kehamilan akan disesuaikan dengan penanganan yang lebih hati-hati untuk menjaga janin tetap bertahan dalam kandungan hingga cukup bulan.

Baca juga: Dampak Kelainan Bentuk Rahim pada Ibu Hamil

4. Riwayat Kelahiran Prematur yang Tidak Disebabkan oleh Kontraksi

Jika Moms pernah melahirkan bayi prematur tanpa didahului kontraksi atau pecah ketuban dini, hal ini bisa menjadi tanda adanya kelemahan serviks. Kondisi ini umumnya tidak disadari hingga kehamilan selanjutnya mengalami pola yang sama.

Dalam kasus ini, dokter biasanya akan merekomendasikan pemantauan intensif sejak trimester pertama dan mempertimbangkan tindakan medis seperti cerclage serviks atau bed rest bila ditemukan tanda-tanda pembukaan dini. Penanganan ini bertujuan mencegah risiko keguguran berulang atau kelahiran prematur.

5. Riwayat Keluarga dengan Kondisi Serupa

Jika ada anggota keluarga yang pernah mengalami inkompetensi serviks atau kelahiran prematur tanpa sebab jelas, maka Moms berpotensi memiliki risiko serupa. Faktor genetik dapat memengaruhi kekuatan jaringan serviks dan struktur rahim secara keseluruhan.

Mengetahui riwayat medis keluarga bisa menjadi langkah awal untuk pencegahan yang tepat. Jangan ragu untuk menyampaikan informasi ini saat kontrol kehamilan agar dokter bisa merencanakan pemeriksaan lebih mendalam guna menjaga kehamilan tetap aman dan sehat.

Gejala yang Perlu Moms Perhatikan

Salah satu tantangan dalam mendeteksi inkompetensi serviks adalah gejalanya yang sering kali minim atau tidak jelas. Namun, berikut adalah beberapa tanda peringatan yang bisa terjadi pada trimester kedua:

  • Tekanan panggul yang terasa meningkat

  • Nyeri punggung bawah yang menetap

  • Perubahan keputihan (jumlah, warna, atau konsistensi)

  • Sedikit perdarahan atau flek

  • Sensasi seperti “dorongan ke bawah” dari rahim

Baca juga: Cara Mengatasi Keputihan Abnormal: Panduan Lengkap untuk Wanita

Tips Menjaga Kehamilan Aman bagi Moms dengan Risiko Inkompetensi Serviks

  • Rutin periksa kehamilan, terutama trimester pertama dan kedua

  • Hindari aktivitas berat atau angkat beban

  • Jaga berat badan ideal selama hamil

  • Istirahat cukup dan kelola stres

  • Waspadai gejala yang tidak biasa, seperti tekanan di panggul atau keputihan berlebihan

Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.

Referensi

Share Facebook Twitter WhatsApp

Artikel Terkait

Masa Kehamilan Cara Membaca Hasil USG Kehamilan dengan Mudah dan Akurat

Cara Membaca Hasil USG Kehamilan dengan Mudah dan Akurat

Hamzah
12 Nov 2025

Hasil USG kehamilan adalah salah satu cara utama bagi Moms dan tenaga medis untuk memantau perkembangan janin dalam kandungan. Namun, bagi sebagian besar orang, memahami hasil USG bisa membingungkan karena…

Selengkapnya
Masa Kehamilan Payudara Tidak Membesar Saat Hamil, Benarkah Tidak Normal?

Payudara Tidak Membesar Saat Hamil, Benarkah Tidak Normal?

Admin
07 Nov 2025

Payudara yang membesar saat hamil merupakan hal yang normal. Umumnya, ibu hamil akan merasakan perubahan payudara pada trimester ketiga kehamilan, atau menjelang masa menyusui. Namun bagaimana jika payudara tidak membesar…

Selengkapnya
Masa Kehamilan Tes Genetik Bantu Deteksi Risiko Penyakit di Awal Kehamilan, Penting!

Tes Genetik Bantu Deteksi Risiko Penyakit di Awal Kehamilan, Penting!

Admin
06 Nov 2025

Apakah Anda sedang merencanakan kehamilan dalam waktu dekat? Tahukah Anda memeriksakan kesehatan sebelum memulai promil sangat penting dan berpengaruh pada calon bayi nantinya.  Salah satunya dengan melakukan tes genetik saat…

Selengkapnya