Kelainan bentuk rahim adalah kondisi di mana struktur rahim berbeda dari bentuk normalnya, yang dapat mempengaruhi kehamilan dan persalinan. Beberapa jenis kelainan ini meliputi rahim bikornuat, septat, dan unikornuat. Meskipun banyak wanita dengan kondisi ini dapat menjalani kehamilan dengan aman, ada risiko komplikasi seperti keguguran, persalinan prematur, serta gangguan pertumbuhan janin.
Kelainan bentuk rahim, atau anomal rahim kongenital, merupakan kondisi yang terjadi sejak lahir akibat perkembangan yang tidak sempurna saat janin masih dalam kandungan. Rahim normal berbentuk seperti buah pir terbalik, tetapi pada beberapa wanita, bentuknya bisa berbeda akibat gangguan selama perkembangan embrio.
Jenis Kelainan Bentuk Rahim

Berikut adalah beberapa jenis kelainan rahim yang umum terjadi.
1. Rahim Bikornuat
Rahim bikornuat adalah kondisi di mana rahim memiliki dua rongga yang terpisah sebagian atau seluruhnya akibat perkembangan yang tidak sempurna selama masa embrio. Bentuk rahim ini menyerupai hati atau tanduk, yang dapat menyebabkan keterbatasan ruang bagi janin untuk berkembang.
Wanita dengan rahim bikornuat mungkin mengalami kesulitan dalam mempertahankan kehamilan hingga cukup bulan karena struktur rahim yang tidak optimal untuk pertumbuhan janin. Selain itu, kondisi ini juga dapat meningkatkan risiko persalinan prematur dan posisi bayi yang tidak normal saat menjelang persalinan.
Baca juga: Waspada, Inilah Penyebab Bayi Lahir Prematur dan Pencegahannya
2. Rahim Septat
Rahim septat terjadi ketika dinding jaringan (septum) membagi rahim menjadi dua bagian yang tidak seimbang. Septum ini dapat menghambat implantasi embrio atau menyebabkan keguguran berulang karena suplai darah yang kurang optimal ke janin. Rahim septat merupakan salah satu kelainan rahim yang paling sering dikaitkan dengan masalah kesuburan.
Wanita dengan kondisi ini sering kali baru mengetahui keberadaannya setelah mengalami kesulitan hamil atau mengalami keguguran berulang. Dalam beberapa kasus, rahim septat dapat dikoreksi melalui prosedur bedah histeroskopi untuk meningkatkan peluang kehamilan yang sehat.
3. Rahim Unikornuat
Rahim unikornuat adalah kondisi langka di mana hanya satu sisi rahim berkembang dengan sempurna, sedangkan sisi lainnya tidak berkembang atau hanya berukuran kecil. Akibatnya, rahim memiliki ukuran yang lebih kecil dari normal dan ruang yang terbatas bagi janin untuk tumbuh.
Kondisi ini dapat meningkatkan risiko kehamilan ektopik, keguguran, dan kelahiran prematur. Selain itu, wanita dengan rahim unikornuat juga mungkin mengalami nyeri menstruasi yang lebih intens karena aliran darah yang tidak lancar akibat struktur rahim yang asimetris.
Baca juga: Atasi Nyeri Haid dengan 8 Langkah Praktis
4. Rahim Didelfis
Rahim didelfis adalah kondisi di mana rahim terbagi menjadi dua bagian yang hampir simetris, masing-masing memiliki rongga rahim dan sering kali dua serviks. Pada beberapa kasus, wanita dengan rahim didelfis juga memiliki dua vagina, meskipun ini bukanlah kondisi yang selalu terjadi.
Wanita dengan rahim didelfis masih dapat hamil, tetapi memiliki risiko lebih tinggi mengalami keguguran atau persalinan prematur karena struktur rahim yang tidak optimal untuk perkembangan janin.
5. Rahim Hipoplastik
Rahim hipoplastik adalah kondisi di mana rahim tidak berkembang sempurna selama masa embrio, sehingga ukurannya lebih kecil dari ukuran normal. Rahim yang terlalu kecil dapat menghambat implantasi embrio dan menyebabkan siklus menstruasi yang tidak teratur.
Wanita dengan rahim hipoplastik sering kali mengalami gangguan kesuburan dan mungkin memerlukan terapi hormonal atau prosedur medis tertentu untuk meningkatkan peluang kehamilan.
Baca juga: 5 Terapi Kesuburan Wanita Atasi Sulit Hamil
Dampak Kelainan Bentuk Rahim pada Kehamilan

1. Kesulitan untuk Hamil
Beberapa kelainan rahim, seperti rahim septat, dapat mengganggu implantasi embrio di dinding rahim, sehingga meningkatkan risiko infertilitas atau keguguran berulang.
2. Risiko Keguguran dan Kehamilan Ektopik
Rahim dengan bentuk abnormal dapat menyebabkan aliran darah ke plasenta terganggu, yang meningkatkan kemungkinan keguguran. Selain itu, kelainan seperti rahim unikornuat dapat meningkatkan risiko kehamilan ektopik, yaitu kondisi di mana janin berkembang di luar rahim.
3. Persalinan Prematur
Ruang rahim yang terbatas, seperti pada rahim bikornuat atau unikornuat, dapat menyebabkan bayi lahir prematur karena rahim tidak dapat mendukung pertumbuhan janin hingga akhir kehamilan.
Baca juga: Cara Merawat Bayi Prematur di Rumah yang Benar, Perhatikan Ini!
4. Gangguan Pertumbuhan Janin
Kurangnya ruang dalam rahim dapat mempengaruhi pertumbuhan janin, menyebabkan kondisi seperti intrauterine growth restriction (IUGR), di mana bayi mengalami keterlambatan pertumbuhan di dalam kandungan.
5. Posisi Bayi Tidak Normal
Bayi dalam rahim yang memiliki bentuk tidak normal sering kali berada dalam posisi sungsang atau melintang karena keterbatasan ruang untuk bergerak. Hal ini bisa menyulitkan persalinan normal dan meningkatkan kemungkinan operasi caesar.
6. Risiko Plasenta yang Tidak Normal
Kelainan bentuk rahim dapat menyebabkan masalah pada implantasi plasenta, seperti plasenta previa (plasenta menutupi serviks) atau solusio plasenta (plasenta terlepas sebelum persalinan), yang dapat membahayakan ibu dan janin.
Kelainan bentuk rahim dapat memengaruhi kehamilan dengan meningkatkan risiko keguguran, persalinan prematur, serta gangguan pertumbuhan janin. Namun, dengan diagnosis yang tepat dan pemantauan medis yang optimal, banyak wanita dengan kondisi ini tetap dapat menjalani kehamilan yang sehat. Jika Moms memiliki riwayat keguguran berulang atau kesulitan hamil, pemeriksaan lebih lanjut dapat membantu menentukan langkah terbaik untuk menjaga kesehatan ibu dan janin.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi
- National Center for Biotechnology Information. “Congenital Uterine Anomalies and Pregnancy Outcome”. Diakses pada 11 Maret 2025.
- Pregnancy, Birth and Baby. “Uterine Differences”. Diakses pada 11 Maret 2025.
- PubMed. “Impact of Congenital Uterine Anomalies on Reproductive Outcomes”. Diakses pada 11 Maret 2025.
- NCBI. “Congenital Uterine Anomalies”. Diakses pada 11 Maret 2025.
- Cleveland Clinic. “Bicornuate Uterus”. Diakses pada 11 Maret 2025.