Semua Artikel

Amankah Konsumsi Ibuprofen Saat Hamil?

Hamzah
20 Jun 2025
Share Facebook Twitter WhatsApp
Amankah Konsumsi Ibuprofen Saat Hamil?

Saat hamil, rasa nyeri atau demam memang bisa datang kapan saja. Namun, tak semua obat aman dikonsumsi oleh Moms dalam masa kehamilan. Salah satu yang sering jadi pertanyaan adalah ibuprofen, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang umum digunakan untuk meredakan nyeri, peradangan, dan demam. Apakah ibuprofen boleh diminum saat hamil? Jawabannya tidak sesederhana “ya” atau “tidak”. […]

Saat hamil, rasa nyeri atau demam memang bisa datang kapan saja. Namun, tak semua obat aman dikonsumsi oleh Moms dalam masa kehamilan. Salah satu yang sering jadi pertanyaan adalah ibuprofen, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang umum digunakan untuk meredakan nyeri, peradangan, dan demam. Apakah ibuprofen boleh diminum saat hamil? Jawabannya tidak sesederhana “ya” atau “tidak”. Ada beberapa pertimbangan penting terkait waktu, dosis, dan kondisi medis Moms. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Apa Itu Ibuprofen?

Ibuprofen termasuk golongan NSAID, bekerja dengan menghambat enzim prostaglandin yang memicu rasa nyeri dan peradangan. Obat ini dijual bebas dan banyak digunakan untuk nyeri otot, sakit kepala, nyeri haid, hingga demam. Namun saat hamil, tubuh Moms mengalami perubahan fisiologis yang membuat beberapa obat berpotensi menimbulkan risiko, termasuk ibuprofen.

Apakah Ibuprofen Aman untuk Ibu Hamil?

ibuprofen sebaiknya dihindari selama kehamilan, terutama di trimester kedua dan ketiga. Ibuprofen dapat menimbulkan risiko terhadap janin jika dikonsumsi tanpa pengawasan dokter. Risiko terbesar muncul pada trimester ketiga, saat organ janin seperti ginjal dan jantung sedang berkembang aktif.

Baca juga: Obat-Obatan yang Dapat Ganggu Kesuburan Pria dan Wanita

Potensi Risiko Konsumsi Ibuprofen Saat Hamil

Amankah Konsumsi Ibuprofen Saat Hamil?

Sumber gambar: iStock

1. Gangguan pada Jantung Janin

Mengonsumsi ibuprofen di trimester ketiga kehamilan sangat tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan penutupan dini pada duktus arteriosus, yaitu saluran penting yang menghubungkan arteri pulmonalis dan aorta pada jantung janin. Saluran ini seharusnya baru menutup secara alami setelah bayi lahir. Jika duktus arteriosus menutup terlalu awal, aliran darah di dalam jantung janin bisa terganggu, menyebabkan komplikasi serius bahkan fatal. Oleh karena itu, penggunaan ibuprofen menjelang akhir kehamilan sebaiknya dihindari dan diganti dengan alternatif yang lebih aman sesuai anjuran dokter.

Baca juga: Mengetahui Detak Jantung Janin Normal Berdasarkan Usia Kehamilan

2. Penurunan Cairan Ketuban

Ibuprofen termasuk dalam kelompok obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang dapat memengaruhi fungsi ginjal janin. Gangguan pada ginjal janin ini bisa menyebabkan penurunan produksi urin, yang merupakan komponen utama cairan ketuban. Cairan ketuban sangat penting untuk perkembangan paru-paru, pencernaan, dan perlindungan janin. Jika kadarnya menurun, kondisi yang disebut oligohidramnion dapat terjadi, meningkatkan risiko kelahiran prematur, gangguan pertumbuhan janin, dan komplikasi persalinan lainnya.

3. Risiko Keguguran

Beberapa penelitian menunjukkan adanya peningkatan risiko keguguran jika ibuprofen dikonsumsi di trimester pertama kehamilan. Meski belum sepenuhnya dipastikan sebagai penyebab langsung, kaitan antara konsumsi NSAID dengan gangguan implantasi atau perkembangan embrio tetap menjadi perhatian. Karena periode awal kehamilan adalah fase pembentukan organ vital janin, sangat penting bagi Moms untuk menghindari obat-obatan yang belum terbukti sepenuhnya aman. Konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat apa pun, termasuk ibuprofen, adalah langkah terbaik untuk menjaga kehamilan tetap sehat.

Baca juga: Mengapa Keguguran Bisa Terjadi? Ketahui Faktor Penyebab hingga Tindakan Terbaiknya

4. Komplikasi Persalinan

Konsumsi ibuprofen mendekati waktu persalinan dapat mengganggu kontraksi rahim, sehingga proses persalinan bisa menjadi lebih lama dan tidak efektif. Hal ini tentu berdampak pada keselamatan Moms dan bayi, serta bisa menyebabkan perlunya tindakan medis tambahan seperti induksi atau operasi caesar. Selain itu, ibuprofen juga dapat meningkatkan risiko perdarahan selama dan setelah persalinan, baik pada ibu maupun bayi. Maka dari itu, menjelang akhir trimester ketiga, penggunaan ibuprofen sebaiknya benar-benar dihindari dan hanya digunakan jika diresepkan secara khusus oleh tenaga medis.

Apakah Ada Pengecualian?

Dokter kadang masih meresepkan ibuprofen dalam kondisi tertentu, biasanya:

  • Di awal kehamilan dan untuk jangka pendek

  • Setelah mempertimbangkan manfaat dan risiko secara seksama

  • Jika alternatif lain seperti parasetamol tidak efektif

Namun, penggunaan tetap harus berdasarkan resep dan pemantauan medis ketat.

Baca juga: 5 Jenis Obat yang Dilarang Saat Hamil

Alternatif yang Lebih Aman

Jika Moms mengalami nyeri ringan hingga sedang, pilihan pertama yang dianggap aman adalah paracetamol (acetaminophen). Obat ini tidak memiliki risiko besar terhadap janin bila digunakan sesuai dosis dan petunjuk.

Tips lain untuk mengelola nyeri saat hamil:

  • Gunakan kompres hangat untuk nyeri otot

  • Istirahat cukup dan konsumsi cairan

  • Lakukan peregangan ringan atau senam hamil

  • Konsultasi ke bidan atau dokter sebelum meminum obat apa pun

Konsumsi ibuprofen saat hamil, terutama di trimester kedua dan ketiga, berisiko bagi janin dan sebaiknya dihindari kecuali atas rekomendasi dokter. Ada banyak alternatif yang lebih aman seperti paracetamol, serta metode non-obat untuk mengurangi rasa nyeri. Saat hamil, kehati-hatian terhadap obat yang masuk ke tubuh Moms sangat penting demi keselamatan bersama. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis jika mengalami keluhan, sekecil apa pun itu.

Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi. 

Referensi:

Share Facebook Twitter WhatsApp

Artikel Terkait

Masa Kehamilan Cara Membaca Hasil USG Kehamilan dengan Mudah dan Akurat

Cara Membaca Hasil USG Kehamilan dengan Mudah dan Akurat

Hamzah
12 Nov 2025

Hasil USG kehamilan adalah salah satu cara utama bagi Moms dan tenaga medis untuk memantau perkembangan janin dalam kandungan. Namun, bagi sebagian besar orang, memahami hasil USG bisa membingungkan karena…

Selengkapnya
Masa Kehamilan Payudara Tidak Membesar Saat Hamil, Benarkah Tidak Normal?

Payudara Tidak Membesar Saat Hamil, Benarkah Tidak Normal?

Admin
07 Nov 2025

Payudara yang membesar saat hamil merupakan hal yang normal. Umumnya, ibu hamil akan merasakan perubahan payudara pada trimester ketiga kehamilan, atau menjelang masa menyusui. Namun bagaimana jika payudara tidak membesar…

Selengkapnya
Masa Kehamilan Tes Genetik Bantu Deteksi Risiko Penyakit di Awal Kehamilan, Penting!

Tes Genetik Bantu Deteksi Risiko Penyakit di Awal Kehamilan, Penting!

Admin
06 Nov 2025

Apakah Anda sedang merencanakan kehamilan dalam waktu dekat? Tahukah Anda memeriksakan kesehatan sebelum memulai promil sangat penting dan berpengaruh pada calon bayi nantinya.  Salah satunya dengan melakukan tes genetik saat…

Selengkapnya